Diskriminasi dan Seksisme: Diskriminasi dan seksisme masih ada dalam politik, dan perempuan dapat menghadapi perlakuan yang tidak adil atau komentar merendahkan yang bertujuan untuk menghambat kemajuan mereka.
Kurangnya Keterwakilan: Banyak negara masih memiliki kurangnya keterwakilan perempuan dalam politik, termasuk dalam jabatan tinggi seperti wakil presiden. Hal ini dapat menjadi tantangan karena kurangnya Role Model dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Keluarga dan Peran Ganda: Beberapa perempuan mungkin berpotensi menghadapi tekanan berat dari peran ganda, yaitu peran sebagai pemimpin politik dan peran sebagai ibu, istri, atau anggota keluarga yang membutuhkan perhatian. Mengatasi keseimbangan antara karier politik dan kehidupan pribadi dapat menjadi tantangan tersendiri.
Kampanye yang Intensif: Proses kampanye politik sering kali sangat intensif, memerlukan waktu dan energi yang besar. Ini dapat menjadi tantangan bagi perempuan yang juga memiliki tanggung jawab lain di luar politik.
Peran dalam Pengambilan Keputusan yang Sulit: Seorang wakil presiden harus siap untuk mengambil keputusan yang sulit yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan negara. Beberapa perempuan mungkin merasa terbebani oleh kenyataan itu.
Penekanan pada Penampilan Fisik:Â Dalam politik, penampilan fisik perempuan sering kali mendapatkan perhatian yang berlebihan. Ini dapat mengalihkan fokus dari isu-isu kebijakan yang lebih penting.
Akses Terbatas ke Sumber Daya dan Dukungan: Perempuan mungkin menghadapi kendala dalam mengakses sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk kampanye politik, seperti dana kampanye dan jaringan politik yang kuat.
Wakil Presiden dari Kalangan Perempuan, Mengapa tidak?Â
Meskipun para tokoh perempuan berpotensi menghadapi berbagai tantangan di atas, penulis yakin bahwa banyak dari mereka telah mampu mencapai posisi tingkat tinggi dalam politik dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembuatan kebijakan dan kepemimpinan.Â
Menurut catatan penulis, dalam memilih jabatan wakil presiden, kesetaraan gender dalam politik adalah prinsip penting, dan kaum perempuan memiliki potensi yang sama untuk berhasil dalam peran politik yang berpengaruh, termasuk sebagai wakil presiden.
Artinya, seyogyanya semua individu harus diberikan kesempatan yang sama untuk mengejar impian dan mencapai potensi penuh mereka, tanpa memandang jenis kelamin.
Termasuk peluang menjadi wakil presiden, semestinya masalah gender, baik pria maupun perempuan, sepatutnya diberikan posisi peluang yang sama.