Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Penting! Pencitraan Diri Politisi melalui Media Sosial Jelang Pemilu 2024

3 Oktober 2023   05:11 Diperbarui: 5 Oktober 2023   07:45 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapatkan Dukungan Publik: Politisi perlu mendapatkan dukungan publik untuk melaksanakan agenda politiknya. Citra yang baik dapat membantu mereka mendapatkan dukungan dari kelompok-kelompok penting dan pemilih yang mungkin mempengaruhi proses politik.

Mengatasi Kontroversi: Politisi yang memiliki citra yang kuat dapat lebih mudah mengatasi kontroversi atau skandal. Pencitraan diri yang baik dapat membantu politisi meminimalkan dampak negatif dari situasi tersebut.

Memengaruhi Opini Publik: Politisi dapat menggunakan citra diri mereka untuk mempengaruhi opini publik tentang berbagai isu. Citra yang kuat dapat membantu mereka meyakinkan pemilih tentang sudut pandang mereka dan memobilisasi dukungan untuk masalah-masalah tertentu.

Memenangkan Dukungan Finansial: Politisi seringkali membutuhkan dukungan finansial untuk kampanye politik mereka. Citra yang baik dapat membantu mereka menggalang dana dari donor dan organisasi yang mendukung visi dan misi politik mereka.

Mengelola Peran Media Sosial

Pada era digital dan informasi saat ini, platform-media sosial seperti Facebook, Twitter/X, Instagram, YouTube, dan lainnya, telah menjadi alat yang kuat bagi politisi untuk berkomunikasi dengan pemilih, mempromosikan diri, dan memengaruhi opini publik.

Beberapa peran utama media sosial dalam membentuk citra diri politisi khususnya di pemilu 2024, antara lain:

Mengkomunikasikan Pesan Politik: Politisi dapat menggunakan media sosial untuk mengkomunikasikan pesan-pesan politiknya secara langsung kepada pemilih tanpa harus melalui media tradisional. 

Ini memungkinkan politisi untuk mengontrol narasi dan pesan yang ingin dia sampaikan. Misalnya, melalui pesan singkat di Twitter/X, siaran streaming di Youtube dan channel video lainnya.

Meningkatkan Keterlibatan dan Interaksi: Politisi dapat berinteraksi langsung dengan pemilih melalui platform-media sosial. Mereka dapat menjawab pertanyaan, mengikuti diskusi, dan merespons isu-isu yang sedang tren. Ini membantu dalam membangun keterlibatan yang lebih kuat dengan pemilih.

Membangun Identitas dan Citra Personal: Politisi dapat menggunakan media sosial untuk membangun citra diri yang diinginkan. Mereka dapat membagikan informasi tentang latar belakang, keyakinan, dan nilai-nilai mereka, serta mengunggah konten yang menggambarkan diri mereka dalam berbagai konteks. 

Misalnya, politisi menampilkan diri sedang berdoa di suatu rumah ibadah, untuk mencitrakan diri bahwa dia adalah penganut agama yang taat beribadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun