Ya, ternyata, kami musti mengantre lagi. Semula saya cukup bingung di tempat ini, sebab ternyata ada tiga jalur utama layanan antrean khusus pembelian tiket Kereta Api di sini. Pertama, jalur tiket melalui tim aplikasi Tiket.Com. Kedua, jalur tiket melalui tim aplikasi darmawisata.com. Ketiga, melalui jalur tiket tim Indomaret.
Petugas mengarahkan bahwa pengunjung boleh memilih jalur layanan itu secara leluasa. Saya memilih jalur tiket tim darmawisata, lalu pindah ke antrean jalur Indomaret, tetapi lalu ragu, saya berpindah jalur ke antrean layanan di Tiket.Com. Pindah sana pindah sini, kayak orang bingung. Hal serupa dilakukan oleh beberapa orang lainnya.
Sebab beredar informasi dari orang sekitar saya bahwa jalur di Tiket.Com memiliki belasan petugas lebih banyak, dibanding dua tim layanan lainnya. Maka saya memilih mengantre di jalur layanan Tiket.Com.
Nah, saya akhirnya menyadari bahwa di sinilah sesungguhnya antrean Tiket War itu terjadi. Setiap orang yang hendak memesan tiket Kereta Api, musti menyiapkan segala data, scan barcode aplikasi, termasuk mengisi formulir yang tersedia online sesuai saran tim layanan Tiket.Com.
Bisa dibayangkan bahwa pemilik HP dan internet yang error di kala itu, dengan sendirinya akan game over, tereliminasi dari antrean. Sebab semua mekanisme pemesanan tiket di tempat ini dilakukan melalui HP masing-masing, bahkan pembayaran tiket dilakukan Cashless payment only alias non tunai.
Beruntung bahwa saya tidak mengalami kesulitan di level ini, sebab semua data, email, kartu ATM dan sebagainya, telah saya siapkan lebih dulu, sejak dari rumah. Tetapi setiap orang masih berdebar-debar dalam hati, sebab belum tentu tiket yang dipesan kelak masih tersedia di loket petugas.
Informasi tentang jumlah data faktual ketersedian tiket di lokasi, tidak ada. Kita hanya bisa menduga-duga. Kalau tiket habis pas berada di antrean terdepan bagaimana? Ya game over, Zonk lah. Hehehe.
Petugas yang RamahÂ
Beruntung saya dilayani oleh dua petugas Tiket.Com yang ramah, profesional, dan sangat membantu saya di counter 11. Mereka adalah bro Angga dan sis Riska namanya.
Mereka berdua memproses pesanan saya, berupa tiket Kereta Api eksekutif Taksaka dan Bima, untuk pergi pulang Gambir Jakarta-Yogyakarta PP, pada tanggal pemesanan. Diinfokan bahwa tiket Luxury telah habis terjual, dan banyak tiket eksekutif di kota lainnya umumnya sudah habis.
Jadi saya sangat bersyukur, akhirnya berhasil memperoleh tiket sesuai pesanan saya, dan tidak sia-sia dua hari berjuang di tempat ini. Hari ini semua proses saya lalui, termasuk mengantre, lebih dari 5 jam. Tetapi itu telah tergantikan oleh rasa lega. Makplong rasanya.
Beberapa Catatan
Belajar dari peristiwa yang penulis alami kali ini, pertanyaannya: apa yang penting dilakukan dalam hal mengikuti War Tiket?