Waktu pun tumbuh lurus, membuai Pagi tak terasa telah mengunyah beberapa potong janji politik dalam rupa aneka rasa yang berbeda, diselingi beberapa seruputan kopi hangat yang pekat, nikmat.
Sementara matahari telah sempurna menyemburat di celah gunung sisi sebelah sana, menandai ritus sarapan pagi telah usai, Mari bersegera menjemput rejeki dengan berkarya, menyudahi sarapan pagi kita, sepiring janji janji politik aneka rasa telah mengenyangkan,
Jangan terlampau terbuai pada semua rasa, nikmati saja sedikit sisa pahit kopinya, itu menandai agar pikiran kita tetap waras terjaga, tak terpesona kata-kata manis, impian dan indahnya ilusi masa depan, yang sengaja disodorkan oleh mereka yang tengah mabuk kepayang tentang megahnya kursi kekuasaan
Mari tetap merawat kewarasan, salam satu aspal! Begitu kata kata terakhir Pagi kepada dirinya sendiri, menyudahi sarapan pagi, sebelum dia pergi membawa cangkul, merawat lagi sawahnya yang terhampar indah di belakang rumah.
Sawangan Magelang, Lereng Merapi, Kamis 14/9/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H