Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Gojek Kere": Ekspresi Akrab Pertemanan, Bukan Ujaran Kebencian

9 Agustus 2023   18:38 Diperbarui: 10 Agustus 2023   17:34 16481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kawan kawan suka Gojek Kere (sumber: dokumen pribadi/ wibhyanto) 

Memulai Percakapan: Ujaran keakraban digunakan untuk memulai percakapan dengan cara yang ramah dan santai. Contohnya, "Apa kabar?" atau "Hai, apa yang sedang kamu lakukan?"

Mengonfirmasi Perhatian: Ujaran keakraban digunakan untuk menunjukkan bahwa Anda memperhatikan orang lain atau keadaan di sekitar Anda. Misalnya, "Wah, hari ini cuacanya bagus, ya?"

Mengonfirmasi Kehadiran: Ujaran keakraban membantu memastikan bahwa Anda hadir dalam percakapan dan merasa terlibat. Contohnya, "Saya di sini" atau "Saya mendengarkan."

Membangun Hubungan: Ujaran keakraban membantu membangun hubungan yang lebih akrab dan hangat dengan orang lain. Ini menciptakan suasana yang ramah dan menyenangkan.

Mengisi Keheningan: Ujaran keakraban sering digunakan untuk mengisi keheningan dalam percakapan atau saat tidak ada topik pembicaraan yang khusus.

Mengakhiri Percakapan: Dalam beberapa kasus, ujaran keakraban seperti "Sampai jumpa" atau "Sampai ketemu lagi" digunakan untuk mengakhiri percakapan secara sopan.

Menyampaikan Rasa Hormat: Ujaran keakraban juga bisa digunakan untuk menyampaikan rasa hormat dan sopan kepada lawan bicara, seperti "Terima kasih banyak atas waktunya."

Membangun Lingkungan Kerja atau Sosial yang Positif: Dalam konteks sosial atau pekerjaan, ujaran keakraban membantu menciptakan lingkungan yang positif dan ramah di antara individu-individu yang berinteraksi.

Ujaran keakraban adalah bagian penting dari komunikasi sehari-hari dan membantu memperkuat ikatan sosial serta memfasilitasi interaksi sosial yang lebih efektif.

Ujaran Kebencian Di Ruang Publik

Namun dalam konteks tertentu, pilihan diksi "kata kata pisuhan" bisa menjadi ekspresi ujaran kebencian dalam arti sesungguhnya (makna Denotatif). Dan ini perlu hati-hati jika digunakan di ruang publik, sebab bisa memicu rasa marah pihak lain atau rasa tidak suka mendengar ujaran kebencian, seperti misalnya pemakaian kata kata: bodoh, tolol, dungu, dan sebagainya. Selain disebut tidak etis, kata kata itu berpotensi menyakiti hati, merendahkan pihak lain atau pihak yang menjadi sasaran atas ujaran itu.

Sekadar pengetahuan, ujaran kebencian umumnya digunakan dalam Bahasa, untuk menyebarkan atau mengkomunikasikan pesan atau informasi yang berisi: konten berbahaya, merendahkan, atau menghina terhadap kelompok atau individu berdasarkan karakteristik tertentu seperti suku, agama, ras, gender, orientasi seksual, atau atribut lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun