Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisa Jadi, Inilah 7 Akar Masalah Daya Serap APBD Rendah, Solusinya Bagaimana?

1 Agustus 2023   08:36 Diperbarui: 1 Agustus 2023   09:02 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut penulis, daya serap APBD yang rendah adalah masalah serius yang harus segera ditangani oleh pemerintah daerah. Berbagai upaya yang terkoordinasi dan terarah dalam mengatasi kompleksitas dan tantangan tersebut adalah kunci untuk meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Demikianlah tujuh potensi akar masalah mengapa daya serap APBD rendah dan kemungkinan solusi yang bisa ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut. Tentu saja, kompleksitas pembangunan di setiap daerah bisa berbeda beda, yang menyebabkan akar masalah  daya  serap terhadap APBD pun mungkin saja turut menjadi unik atau berbeda sesuai konteks dan kondisi lokal Pemda setempat.

Namun demikian penulis berharap ulasan ini semoga memicu semangat Pemda untuk peduli pada upaya meningkatkan daya serap APBD setempat, agar denyut pembangunan di daerah semakin nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Semoga negara kita semakin maju dan berkembang.

Selesai 

*penulis adalah mantan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik UGM Yogyakarta.

ilustrasi masalah daya serap APBD rendah (sumber image by freepik ) 
ilustrasi masalah daya serap APBD rendah (sumber image by freepik ) 
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun