Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Skor Peringkat Pendidikan Indonesia Menurut PISA, Mengejutkan!

13 Juli 2023   09:02 Diperbarui: 13 Juli 2023   10:28 4890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi cover (sumber canva.com) 

Skor Peringkat Pendidikan Indonesia Menurut PISA, Mengejutkan! 

Di tengah situasi PPDB 2023 yang yang diwarnai kecurangan PPDB, belakangan masih ramai diperbincangkan, penulis mengajak untuk mengintip tentang peringkat pendidikan Indonesia menurut PISA, dimana hasil studi survey PISA cukup mengejutkan. Tulisan ini bermaksud untuk memacu kita semua termasuk Pemerintah dan lembaga pendidikan di Indonesia, untuk semakin serius dan giat menghadapi tantangan di dunia pendidikan kita ke depan.

PISA merupakan singkatan dari Program for International Student Assessment. Ini adalah sebuah program evaluasi yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk mengukur kemampuan siswa di berbagai negara di seluruh dunia.

Tujuan dari PISA adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keterampilan siswa dalam 3 bidang, yaitu: literasi matematika, literasi membaca, dan literasi sains; serta mengevaluasi sistem pendidikan suatu negara.

Saat ini, PISA memiliki anggota sekitar 80 negara di seluruh dunia. Negara-negara anggota PISA adalah negara-negara anggota OECD dan negara-negara mitra yang terlibat dalam program tersebut.

Sedangkan OECD adalah organisasi internasional yang terdiri dari 38 negara anggota, termasuk negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Prancis, Jepang, dan Australia. Negara-negara anggota OECD secara otomatis menjadi anggota PISA.

Selain itu, ada juga negara-negara mitra yang bukan anggota OECD yang juga berpartisipasi dalam PISA. Negara-negara mitra ini termasuk negara-negara seperti Brasil, Rusia, Tiongkok, dan banyak lagi. Indonesia termasuk negara mitra PISA, tetapi bukan anggota OECD.

Kegiatan PISA

PISA dilaksanakan setiap tiga tahun sekali, dan setiap kali dilaksanakan, ribuan siswa dari berbagai negara diundang untuk mengikuti tes yang berfokus pada kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam konteks dunia nyata. 

Selain itu, PISA juga mengumpulkan data terkait latar belakang sosial ekonomi siswa dan faktor-faktor lain yang berpotensi memengaruhi hasil pendidikan mereka.

Hasil PISA digunakan untuk: membandingkan kinerja pendidikan antar negara dan memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan masing-masing negara.

Ini memberikan data dan wawasan yang berharga bagi pemerintah, pendidik, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan kebijakan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Pemerintah Indonesia, secara rutin memakai hasil PISA menjadi salah satu parameter untuk memantau kualitas atau mutu Pendidikan secara umum di Indonesia. Rilis terakhir hasil tes dan survey PISA dipublikasi tahun 2018. Tolong koreksi penulis, jika data ini keliru. 

Tiga Parameter PISA

PISA menggunakan beberapa parameter untuk mengukur hasil tes pada siswa. Berikut adalah tiga  parameter yang digunakan oleh PISA:

Satu. Bidang Literasi membaca: Parameter ini mencakup kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, dan menafsirkan teks tertulis dalam konteks kehidupan sehari-hari dan pendidikan.

Dua. Bidang Literasi matematika: Parameter ini mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika, memahami hubungan matematika dalam konteks kehidupan nyata, dan memecahkan masalah matematika.

Tiga. Bidang Literasi sains: Parameter ini mengevaluasi kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan sains, pemahaman konsep, dan keterampilan ilmiah dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Selain itu, PISA juga menggunakan beberapa variabel konteks yang menggambarkan latar belakang siswa dan lingkungan belajar mereka. Variabel ini mencakup faktor-faktor seperti: latar belakang sosioekonomi, lingkungan belajar di sekolah, gaya belajar, motivasi belajar, dan persepsi terhadap diri sendiri sebagai pembelajar.

Dengan menggunakan parameter dan variabel ini, PISA bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang prestasi siswa di berbagai negara dan membandingkan sistem pendidikan di seluruh dunia.

Tes PISA pada Siswa Berusia 15 Tahun

Tes PISA dilakukan pada siswa berusia 15 tahun atau setara siswa kelas 9 dan 10. Program ini dirancang untuk mengukur kemampuan siswa pada tahap akhir pendidikan sekunder, sehingga pihak penyelenggara memilih siswa yang berusia sekitar 15 tahun sebagai kelompok target.

Pemilihan usia ini didasarkan pada asumsi bahwa pada usia tersebut, siswa telah menyelesaikan sebagian besar kurikulum sekunder dasar dan memiliki pemahaman yang memadai dalam berbagai subjek seperti membaca, matematika, dan sains.

Tes PISA berfokus pada kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh secara efektif dalam konteks kehidupan nyata.

Meskipun PISA menguji siswa pada usia 15 tahun, penting untuk dicatat bahwa tes ini tidak ditujukan sebagai alat penilaian individu, melainkan sebagai alat untuk mengukur kinerja dan membandingkan sistem pendidikan di berbagai negara.

Hasil Yang Mengejutkan

Jangan Terkejut. Ini Peringkat Pendidikan Indonesia versi PISA. Indonesia telah berpartisipasi dalam PISA sejak tahun 2000, peringkat pendidikan Indonesia dalam tes PISA 2018 tidak mencerminkan prestasi yang memuaskan. Berikut adalah gambaran peringkat pendidikan Indonesia menurut PISA, dirilis terakhir tahun 2018:

Hasil Tes PISA 2018

Pada tes PISA 2018, Indonesia menempati peringkat ke-74 dari 79 negara yang berpartisipasi di seluruh dunia.

Bidang Literasi Matematika: Rata-rata skor siswa Indonesia dalam matematika adalah 379 poin, lebih rendah dari rata-rata OECD sebesar 489 poin. Artinya, Indonesia berada di posisi 73.

Bidang Literasi Membaca: Untuk literasi membaca, Indonesia mencapai skor rata-rata 371 poin, dibandingkan dengan rata-rata OECD sebesar 487 poin. Artinya, Indonesia berada di posisi 74.

Bidang Literasi Sains: Dalam literasi sains, Indonesia meraih skor rata-rata 396 poin, sementara rata-rata OECD adalah 489 poin. Artinya, Indonesia berada di posisi 71.

Secara keseluruhan, hasil survei tes PISA 2018 menempatkan Indonesia di urutan ke-74 alias peringkat keenam dari bawah!

grafis skor PISA 2018 (sumber image: kompas.com) 
grafis skor PISA 2018 (sumber image: kompas.com) 

Catatan Evaluasi PISA 2018: Tantangan Pendidikan di Indonesia

Tes PISA 2018 menunjukkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan dalam sistem pendidikan Indonesia. PISA juga memberi catatan evaluasi tentang kualitas Pendidikan secara umum di negara Indonesia, antara lain:

Beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya peringkat pendidikan Indonesia, disebabkan oleh kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas, ketimpangan dalam kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, dan kurangnya kualifikasi guru.

Selain itu, faktor seperti kurikulum yang terlalu padat dan tidak berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, kurangnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran, serta kurangnya investasi dalam bidang pendidikan juga mempengaruhi hasil PISA Indonesia.

Harapan di Masa Depan

Meskipun Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan peringkat pendidikan menurut PISA, terdapat harapan bahwa upaya-upaya perbaikan yang  terus  dilakukan oleh pemerintah, akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang.

Misalnya dengan fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan, peningkatan kualitas pendidikan, serta peningkatan partisipasi siswa, diharapkan Indonesia dapat meraih peringkat yang lebih baik di masa depan.

Hasil peringkat pendidikan Indonesia menurut PISA mencerminkan adanya tantangan berat yang dihadapi dalam sistem pendidikan negara kita ini.

Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, kerjasama antara berbagai pihak terkait, dan upaya yang berkelanjutan, diharapkan Indonesia dapat meraih perbaikan yang signifikan dalam peringkat pendidikan di masa depan.

Catatan Akhir

Namun, menurut catatan penulis, penting diingat bahwa PISA hanyalah salah satu indikator evaluasi pendidikan dan tidak mencakup semua aspek yang relevan dalam sebuah sistem pendidikan. Masih ada berbagai faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam mengukur dan meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara, termasuk Indonesia. 

Meski begitu, catatan test PISA 2018 sebaiknya jangan diabaikan begitu saja, tetapi lakukan kualitas perbaikan seperti disarankan PISA.

Melengkapi artikel singkat ini, jika pembaca Kompasiana ingin tahu secara lebih dalam tentang PISA, termasuk bagaimana kualitas Pendidikan di banyak negara lainnya menurut test PISA, di sini penulis sertakan link resmi PISA.

Beberapa sumber tersebut sekaligus ingin penulis katakan: merupakan sumber utama dalam topik penulisan ulasan ini. Semoga bermanfaat.

Berikut adalah link resmi untuk Program for International Student Assessment (PISA):

OECD PISA Website: https://www.oecd.org/pisa/.  Situs web resmi OECD PISA menyediakan informasi rinci tentang program PISA, termasuk laporan-laporan resmi, hasil-hasil penelitian, data-data terkait, dan informasi mengenai partisipasi negara-negara dalam PISA.

PISA Data Explorer: https://www.oecd.org/pisa/data/.  PISA Data Explorer merupakan platform interaktif yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi dan menganalisis data PISA secara mendalam. Pengguna dapat mengakses data dan hasil PISA dari berbagai negara serta melakukan pemfilteran, perbandingan, dan visualisasi data.

PISA for Schools: https://www.oecd.org/pisa/aboutpisa/pisafor-schools/. PISA for Schools adalah program yang memungkinkan sekolah-sekolah untuk mengukur kemampuan siswa mereka menggunakan instrumen PISA. Pada situs web ini, pembaca dapat menemukan informasi tentang PISA for Schools, termasuk cara berpartisipasi dan manfaatnya bagi sekolah.

PISA Test Questions: https://www.oecd.org/pisa/test-questions/. Pada halaman ini, pembaca dapat menemukan contoh-contoh pertanyaan PISA untuk setiap aspek literasi, yaitu literasi membaca, literasi matematika, dan literasi sains. Contoh pertanyaan ini membantu dalam pemahaman mengenai jenis tugas yang diberikan kepada siswa dalam tes PISA.

Penting untuk mencatat bahwa semua sumber resmi di atas dikelola oleh OECD, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan publikasi terkait PISA.

Dengan mengunjungi situs-situs tersebut, pembaca dapat memperoleh informasi yang lebih rinci dan terbaru tentang Program for International Student Assessment (PISA).

Termasuk di situ kita bisa mengintip informasi detail terakhir tentang kualitas Pendidikan di Indonesia, dimana hasilnya ternyata masih cukup mengejutkan kita. Ayo semangat! 

Selesai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun