Wiropati memandang Mbah Sam dengan antusiasme. "Aku ingin jadi presiden, Mbah".
"Aku ingin mencari cara untuk mempengaruhi perubahan positif bagi masyarakat. Tapi bagaimana aku bisa melakukan itu, Mbah?"
Mbah Sam tersenyum dan berkata, "Langkah pertama adalah dengan mengenal masyarakatmu dengan baik. Dengarlah aspirasi mereka, pahami masalah yang dihadapi, dan cari solusi yang mampu meningkatkan kualitas hidup mereka. Jadilah sosok yang peduli dan mendengarkan, bukan sekadar berbicara, berkata-kata manis, tanpa mendengar."
Wiropati menyimak dengan penuh perhatian. Dia takjub pada sosok mbah Sam.
"Lalu apa yang harus aku lakukan selanjutnya, Mbah?"
"Selanjutnya, bangunlah jaringan dan dukungan dari lingkungan terdekatmu. Jangan takut berkolaborasi dengan orang-orang yang memiliki visi serupa," saran Mbah Sam.
"Kamu akan butuh tim yang kuat untuk mencapai impianmu", imbuhnya lagi. Wiropati mengangguk angguk.
Sejak itu, dengan semangat baru, Wiropati mulai mengikuti nasihat Mbah Sam. Dia bergabung dengan berbagai kegiatan sosial, menjadi sukarelawan di berbagai organisasi, dan belajar lebih banyak tentang kebutuhan masyarakatnya.
Melalui perjalanan ini, dia bertemu dengan teman-teman sebaya yang memiliki tujuan serupa.
Bersama-sama, Wiropati dan teman-temannya membentuk sebuah kelompok pemuda yang berdedikasi untuk melakukan perubahan positif di kota mereka.
Mereka mengadakan diskusi publik, menyelenggarakan acara sosial, dan berusaha untuk membangun kesadaran tentang isu-isu kritis yang dihadapi oleh masyarakat. Gerakan Wiropati memang tak terduga, dan nggegirisi.