Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Liburan Sekolah, "Yuk, ke Rumah Mbah Saja di Desa"

4 Juli 2023   12:18 Diperbarui: 7 Juli 2023   05:58 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
festival kesenian di desa Mbenan Lor di depan rumah mbah (foto:wibhyanto/dokumen pribadi)

Itu mengapa ketika kami semua tiba di halaman rumah mbah, sontak saja semua penumpang mobil kami bersorak, berhamburan seperti laron laron keluar dari sarang. Anak-anak berlarian, berebut ke toilet mbah di belakang rumah. Maklum, soalnya pada kebelet pipis. Owalah..

serunya suasana dapur rumah mbah (foto:wibhyanto/dokumen pribadi) 
serunya suasana dapur rumah mbah (foto:wibhyanto/dokumen pribadi) 

Di rumah inilah kami, keluarga, keponakan dan para cucu mbah Mul biasa menghabiskan hari hari saat liburan sekolah. Dengan fasilitas yang terbatas, tentu tidak mirip menginap di hotel. Tinggal di rumah mbah lebih mirip seperti kegiatan Homestay atau Camping Ground. Satu rumah mbah, dihuni beramai ramai, banyak orang sekaligus. Seru pokoknya.

Bisa dibayangkan, rumah mbah Mul mendadak serasa penuh sesak, meriah dan ramai oleh kehadiran kami, anak cucu dan mantu dari luar kota. Tentu saja mbah Mul merasa gembira mendapat kunjungan kami semua. Beberapa saudara dari kota-kota lain, turut pula datang ke rumah mbah.

Maka dalam pada itu, rumah mbah Mul adalah basecamp bagi kami semua selama liburan. Dari sisi beaya menginap, selama liburan di rumah mbah dengan fasilitasnya, termasuk murah meriah bukan? Yaiyalah, kan di rumah orangtua sendiri. Hihihi.

Dalam suasana liburan bersama di desa, rumah mbah Mul menjadi arena kami untuk saling berbagi, menjalin keakraban antar saudara, merawat kebahagiaan, dan serunya "mangan ora mangan pokoke ngumpul bersama mbah Mul". Mantab juragan!

Ngapain Saja di Rumah Mbah
spot kenang kenangan bersama (foto:wibhyanto/dokumen pribadi)
spot kenang kenangan bersama (foto:wibhyanto/dokumen pribadi)

Selama tinggal di rumah mbah di desa bukan hanya tentang liburan biasa, tetapi juga memberikan kesempatan "kami pulang ke rumah orangtua", juga "kesempatan belajar" bagi generasi baru (para keponakan dan cucu mbah) untuk mengalami gaya hidup sederhana, berbagi rasa, penuh persaudaraan, gembira dan menjalin relasi yang mendalam antar saudara dan anggota keluarga besar mbah di desa.

Selain itu, kebetulan lingkungan sekitar rumah mbah sendiri membuat betah. Desa Mbengan Lor, memiliki keunikan, antara lain:

Panorama Alam: suasana lingkungan Desa Mbengan Lor jauh dari kebisingan kota. Udara segar, pemandangan hijau, sawah membentang luas, suara gemericik air sungai mengalir, dan suasana tenang. Semua ini membuat suasana liburan lebih menyenangkan dan menyegarkan pikiran, terutama juga quality time berada di tengah kerabat saudara sendiri yang selama ini jarang  saling bertemu.

Kearifan Lokal: semua yang hadir di rumah mbah akan mendapatkan pelajaran berharga mengenai tradisi lokal, adat istiadat dan kehidupan sehari hari masyarakat baik di sawah, pasar, dan tempat keramaian umum, seperti pesta kesenian rakyat setempat, misalnya seni Kudalumping, dan Rampak Buto, kesenian Kubro dan campursari organ tunggal.

Menonton kesenian Rampak Buto di desa Mbah (foto:wibhyanto/dokumen pribadi)
Menonton kesenian Rampak Buto di desa Mbah (foto:wibhyanto/dokumen pribadi)
Oiya..Keseruan Pesona dan Misteri Tarian Rampak Buto Khas Merapi, saya tulis di artikel tersendiri, silahkan BACA di SINI ya sahabat.

Hidup Sederhana: Di desa, kita menyaksikan kehidupan masyarakat yang lebih sederhana dan dekat dengan alam. Ini akan menginspirasi anak anak untuk menghargai hal kecil-kecil, termasuk soal belajar etika, sopan santun ketika bertemu warga desa setempat.

Kuliner yang Khas: Desa mbah banyak terdapat kuliner khas yang unik, maknyus dan lezat. Ada kalanya kita dapat menikmati masakan tradisional yang tidak ditemukan di kota. Misalnya aneka  jajanan pasar yang tersedia di pasar Desa Bulu (desa sebelah), di pagi hari, seperti: klepon, lemet, tahu susur, bubur sumsum, jenang candil, gemblong, cothot, gatot, tiwul, grontol, hawug hawug, sego jagung, dan masih banyak lagi. Pernahkah kamu merasakan makanan itu semua? Saya pernah.

panorama pagi di sekitar rumah mbah (foto:wibhyanto/dokumen pribadi)
panorama pagi di sekitar rumah mbah (foto:wibhyanto/dokumen pribadi)

Dekat dengan Aneka Destinasi Wisata 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun