Kompleks ziarah Gua Maria Sendangsono memiliki luas hampir 1 hektar. Setelah melewati pintu gerbang masuk, peziarah akan menemukan rute jalan salib besar.
Jalan salib ini dimulai di gereja Paroki Promasan yang terletak di bawah kompleks ziarah Gua Maria Sendangsono. Peziarah yang ingin mengunjungi gereja tersebut dapat mengakses jalan yang terletak beberapa ratus meter sebelum lokasi parkir Sendangsono dengan mengikuti petunjuk jalan yang tersedia.
Umumnya gereja Paroki Promasan menjadi titik awal dari jalan salib yang telah ada sejak lama. Jarak tempuh jalan salib ini sekitar 1 kilometer.
Di sebelah kanan, terdapat juga rute jalan salib baru yang lebih kecil. Perhentian ke perhentian dalam rute ini sangat pendek, hanya membutuhkan beberapa langkah saja.
Diorama-diorama yang menggambarkan kisah sengsara Yesus Kristus tersedia dalam bentuk yang lebih kecil dan dilindungi oleh semacam atap.
Setelah melewati seluruh rute jalan salib, peziarah akan memasuki pelataran yang terletak di bagian bawah area tengah kompleks. Di bagian bawah ini, terdapat keran-keran air yang digunakan untuk mengambil air dari mata air suci Sendangsono. Air tersebut dialirkan dari titik sumber mata air yang berada dekat pohon Sono.
Meskipun akses ke kompleks ziarah Gua Maria Sendangsono mungkin menantang dengan kondisi jalan yang terjal dan sedikit rusak, perjalanan tersebut dihayati oleh peziarah, menjadi bagian dari pengalaman spiritual iman.
Ketekunan dan semangat peziarah untuk mencapai tempat suci ini menjadi simbol keberanian dan kesungguhan dalam menemui keberkahan.
Memperoleh Penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia
Pada tahun 1991, kompleks bangunan Gua Maria Sendangsono memperoleh pengakuan yang luar biasa atas keindahan dan keunikan arsitekturnya. Penghargaan tersebut diberikan oleh Ikatan Arsitek Indonesia dalam kategori kelompok bangunan khusus, menegaskan tempat istimewa Sendangsono di dunia arsitektur.
Penghargaan ini bukanlah sembarang pengakuan, melainkan sebuah penghormatan yang menegaskan prestasi dan kualitas luar biasa dari Gua Maria Sendangsono.
Kompleks bangunan ini dibangun secara bertahap sejak tahun 1974 dengan mengandalkan sumbangan sukarela dari umat.