Tiba di Bandara Internasional Schiphol, saya menyadari ada Perbedaan Zona Waktu: Perjalanan antara Kuala Lumpur dan Amsterdam melibatkan perbedaan zona waktu yang signifikan. Kuala Lumpur berada di Zona Waktu Malaysia (UTC+8), sementara Amsterdam berada di Zona Waktu Tengah Eropa (UTC+2 atau UTC+1 selama musim dingin).
Setiap penumpang mengalami perubahan waktu yang signifikan saat tiba di destinasi. Saya perlu menset ulang pikiran saya agar tidak bingung tentang zona waktu setempat, sambil mengatasi sedikit efek jet lag. Untungnya, sebagai penumpang udik dari desa, saya ternyata tidak terserang mual atau mabuk udara.
Apa saja yang terjadi setelah turun dari pesawat?Â
Setelah turun dari pesawat di Bandara Schiphol Amsterdam, penumpang melalui serangkaian langkah berikut:
Keluar dari Pesawat: Setelah mendarat, penumpang akan keluar dari pesawat melalui pintu keluar yang ditentukan. Petugas maskapai memberi petunjuk tentang pintu keluar yang harus digunakan.
Perjalanan ke Terminal: Penumpang mengikuti tanda-tanda dan petunjuk yang mengarahkan ke terminal penumpang. Bandara Schiphol memiliki tiga terminal penumpang: Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3. Tergantung maskapai penerbangan, penumpang akan dibawa menuju ke terminal yang sesuai.
Pemeriksaan Paspor dan Imigrasi:Â Setelah tiba di terminal, penumpang melewati pemeriksaan paspor dan imigrasi. Ini melibatkan memperlihatkan paspor, kartu imigrasi, dan visa kepada petugas imigrasi. Setelah pemeriksaan selesai, penumpang dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.
Pemulihan Bagasi (jika diperlukan): Jika penumpang memiliki bagasi yang diperiksa, mereka akan menuju area pemulihan bagasi untuk mengambil bagasi mereka. Di Bandara Schiphol, ada area pemulihan bagasi di setiap terminal. Informasi tentang gerai pemulihan bagasi ditampilkan di layar informasi di bandara.
Dicegat Petugas Imigrasi dan DiinterogasiÂ
Pada saat mengantre untuk diperiksa di pintu masuk imigrasi, seorang petugas tiba-tiba membawa saya ke sebuah ruang khusus pemeriksaan. Ada apa? Matik aku! pikirku sedikit gugup.Â
Setelah ditanya ini itu, saya menjelaskan bahwa tujuan saya adalah untuk urusan tugas jurnalistik di Belanda. Tetapi petugas lalu meminta saya menghapus foto dan video pendek yang berhasil saya curi curi, tadi beberapa jeda waktu sebelumnya, sebagai dokumen pribadi di tempat  itu. Dan itu memang kesalahan vatal saya, sebab hal itu memang dilarang di Schiphol.Â
Petugas mengatakan bahwa saya melanggar aturan tentang perekaman gambar di area yang dilarang pihak pengelola maskapai. Dan aksi saya itu diketahui oleh petugas. Nah kann, lemeslah saya...Â
Tetapi untung saja saya tidak diminta pulang kembali ke tanah air atau dideportasi, setelah petugas itu berhasil menghapus semua foto dan video yang saya rekam di kamera.