Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Pesona dan Misteri Tarian Rampak Buto Khas Merapi

19 Juni 2023   00:49 Diperbarui: 19 Juni 2023   18:30 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gerakan tarian buto yang lincah dan dinamis (foto: wibhyanto/dokumen pribadi) 

Pesona dan Misteri Tarian Rampak Buto Khas Merapi

Bunyi gamelan Jawa dan gendang ditabuh mengiringi sekelompok penari dalam aneka kostum Buto, raksasa yang seram, memasuki arena panggung pertunjukan. 

Para penari Buto itu bergerak berpasang-pasangan maju ke depan, menari dalam gerakan seragam yang lincah, bergemerincing bunyinya sebab para penari itu memakai kerincingan pada kaki dan sesekali menggedruk-gedruk kaki mereka ke tanah.

Krincing krincing krincing, begitu bunyinya di tengah tetabuhan musik itu. Sinden menyuarakan tembang "Sigro-Sigro" diiringi gamelan, menyertai setiap gerakan para Buto raksasa yang lincah itu.

"Sigro sigro nayaka, Hangayahi karya, Pakarya ning praja, Gumregut sengkut, Cancut tali wanda, Manunggal sedya" Begitulah sebagian syair tembang itu yang sempat saya ingat, yang artinya bersegeralah bergerak, bekerja dalam karya, bersatu menyingsingkan baju, bersatu padu. Itu kira kira terjemahan bebasku.

Saya sebagai bagian penonton merasa takjub, tidak saja pada gerakan para penari yang dinamis, tetabuhan gamelan yang meriah, suara sinden yang aduhai, melainkan juga pada kostum warna warni Buto, dimana para penari memakai topeng raksasa bertaring tajam, nggegirisi, dan berambut palsu menjuntai gimbal itu. Menyeramkan sekaligus keren, gaes!

kostum penari unik dan penuh asesori (foto:wibhyanto/dokumen pribadi)
kostum penari unik dan penuh asesori (foto:wibhyanto/dokumen pribadi)

Tarian Rampak Buto, namanya

Tarian Rampak Buto adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari lereng Gunung Merapi di Jawa Tengah. Tarian ini terkait erat dengan budaya Jawa, khususnya dalam tradisi upacara adat dan perayaan budaya, seperti perayaan panen dan menyambut tahun baru Jawa (Suro).

Pertunjukan tarian ini juga biasa dimainkan di berbagai acara hajatan desa, festival budaya, dan aneka panggung kesenian, terutama dipentaskan di kawasan Lereng Merapi Magelang, Muntilan dan Yogyakarta.

Gerakan Lincah

Selama penampilan, para penari Rampak Buto menari dengan gerakan yang kuat dan energik. Mereka melompat-lompat dan berputar-putar sambil mengibaskan tangan mereka dengan gerakan yang lincah. 

Sesekali penari mengibaskan rambut gimbal palsu yang menjuntai lebat itu. Musik pengiring yang berdentum keras dan ritmis menambah kesan magis dan dramatis tarian ini.

Tarian Rampak Buto memiliki makna yang mendalam dalam konteks budaya Jawa. Selain sebagai hiburan dan bentuk seni pertunjukan rakyat, tarian ini juga dapat dianggap sebagai perwujudan kekuatan alam dan spiritual yang ada di sekitar Gunung Merapi.

Rangkaian Adegan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun