Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tentang Lukisan yang Bercerita

15 Juni 2023   20:15 Diperbarui: 15 Juni 2023   20:25 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nelayan dan ikan sama-sama termangu, matahari turun lambat di sebelah Barat,
membentuk bayangan jatuh layu di samping sampan nelayan

mereka tak menduga terlibat dalam perbincangan panjang.
Ikan tak menduga berada di ruang kehidupan yang tak dikehendaki,
yang mungkin bersegera menyudahi perjalanan waktunya

Nelayan timbul belas kasih, melihat hewan tak berdaya dalam genggaman tangannya, tetapi dia teringat pada anak istrinya yang menahan lapar di rumah, menunggunya pulang, membawa harapan.

Apa yang musti kuperbuat? Tanya nelayan dalam hatinya ambigu.

Pergilah engkau pulang, kembali ke dasar kalbu menemui dia yang kau sayangi, ujar nelayan akhirnya, sambil melepas ikan yang menggelepar dalam genggaman tangan. Ikan Mas itu dicemplungkan ke air, di samping sampan kecil.

Baiklah jika itu kesadaran tertinggimu, engkau membiarkan aku lepas, dan meniti jalan takdirku sendiri, ujar ikan Mas itu, sambil berenang menjauh, pergi meninggalkan perahu

Temuilah kebahagiaanmu, dan jangan kembali, selamat tinggal kawan, kata nelayan melambaikan tangan. Tak ada rasa sesal menggelayut, perjumpaan atau perpisahan, sama saja asiknya.

Nelayan itu kemudian mendayung sampan ke tepian, menambatkan diri di tepi sawah, padi menguning menantinya di sebelah sana.

Lalu aku menyudahi sedikit goresan tipis di ujung kanvas, membiarkan danau, nelayan dan ikan, menghampar sebagai cerita.   

Jakarta, 15 Juni 2023.
Puisi tentang lukisan yang bercerita,/foto lukisan canvas oleh wibhyanto/ dokumen pribadi
Puisi tentang lukisan yang bercerita,/foto lukisan canvas oleh wibhyanto/ dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun