Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Artis Nyaleg 2024, Memang Masalahnya di Mana?

14 Mei 2023   11:29 Diperbarui: 24 Mei 2023   11:38 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(KOMPAS/HANDINING)

Artis Nyaleg 2024, Memang Masalahnya di Mana? 

Ada delapan artis yang akan maju sebagai bacaleg, antara lain: Presenter Choky Sitohang, Pedangdut Annisa Bahar, Penyanyi Reza 

Artamevia, Pemain sinetron Ali Syakieb, Musisi Didi Riyadi, Pemain sinetron Nafa Urbach, Penyanyi Diana Sastra, Presenter Ramzi. Mereka diusung oleh partai Nasdem, seperti diberitakan Kompas.com (11 Mei 2023).

Fenomena artis nyaleg dan nyemplung di dunia politik menjadi anggota parlemen bukanlah hal baru, sebab hal ini sudah terjadi di Pileg terdahulu. 

Ambil contoh beberapa artis di antaranya: Anang Hermansyah (Mantan anggota DPR RI dan juga seorang musisi dan selebriti di Indonesia), Rieke Diah Pitaloka (Anggota DPR RI dan juga seorang aktris), Maruarar Sirait (Mantan anggota DPR RI dan juga seorang pengacara dan aktor di Indonesia), Adjie Massaid (Mantan anggota DPR RI dan juga seorang aktor dan sutradara di Indonesia), Tora Sudiro (Anggota DPR RI dan juga seorang aktor di Indonesia).

Artinya, dalam setiap Pileg di Indonesia, seringkali terdapat beberapa selebriti yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, termasuk di ajang pemilu tahun 2024.

Sedikit catatan, perlu diingat bahwa terpilih atau tidaknya seorang caleg bukan hanya ditentukan oleh popularitas, melainkan juga oleh rekam jejak, kualitas kepemimpinan, pengalaman, dan kompetensi dalam bidang yang bersangkutan. Oleh karena itu, sebagai pemilih, penting untuk memilih calon yang benar-benar mempunyai kemampuan dan niat baik untuk memajukan bangsa dan negara.

Artis Nyaleg 2024, Masalahnya di Mana?

Menurut saya pribadi, sejumlah artis yang maju sebagai calon legislatif (caleg) memiliki potensi beberapa masalah, seperti:

Kurangnya pengalaman di bidang politik 

Meskipun beberapa artis terkenal memiliki pengalaman di bidang pelayanan masyarakat atau pengabdian pada organisasi sosial, namun mereka mungkin kurang memiliki pengalaman di bidang politik dan legislasi.

Kurangnya pemahaman tentang persoalan politik dan kebijakan publik 

Sebagai seorang artis, fokus perhatian mereka mungkin lebih pada bidang seni atau hiburan. Sehingga, mereka mungkin kurang memahami persoalan politik dan kebijakan publik yang kompleks dan membutuhkan pengetahuan mendalam.

Terlalu banyak keterlibatan di industri hiburan 

Beberapa artis cenderung terlalu banyak terlibat di industri hiburan dan mungkin tidak dapat membagi waktu mereka dengan baik antara kepentingan mereka sebagai seorang artis dan tugas mereka sebagai anggota parlemen.

Kurangnya dedikasi untuk tugas-tugas legislasi 

Sebagian artis yang maju sebagai caleg mungkin melihat posisi tersebut sebagai jalan untuk meningkatkan popularitas dan keuntungan finansial, bukan sebagai panggilan untuk melayani masyarakat.

Terkesan hanya menjadi boneka partai politik 

Beberapa artis cenderung dipandang hanya sebagai alat kampanye oleh partai politik, yang menggunakan popularitas mereka untuk menarik perhatian pemilih.

Namun, tidak semua artis yang maju sebagai calon legislatif memiliki masalah ini. Beberapa artis yang maju sebagai caleg mungkin memiliki pengalaman politik, pemahaman yang cukup tentang kebijakan publik, dan dedikasi untuk tugas-tugas legislasi.

Oleh karena itu, penting bagi pemilih untuk melakukan penelitian dan evaluasi yang matang sebelum memilih calon mana pun, termasuk artis yang maju sebagai caleg, untuk memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi dan integritas yang diperlukan untuk memimpin dan melayani masyarakat.

Selebritis Berbasis Popularitas

Pemilihan calon legislatif yang hanya didasarkan pada popularitas atau kepopuleran saja dapat menyebabkan terpilihnya anggota legislatif yang tidak memiliki kompetensi, pengalaman, dan integritas yang cukup untuk melakukan tugasnya sebagai wakil rakyat.

Selain itu, terpilihnya anggota legislatif yang hanya berbasis popularitas dapat mengaburkan esensi dari fungsi parlemen itu sendiri, yaitu sebagai wakil rakyat yang bertugas mewakili kepentingan rakyat dan membuat keputusan-keputusan penting untuk kemajuan bangsa dan negara.

Sebaliknya, jika calon legislatif dipilih berdasarkan kualitas kepemimpinan, pengalaman, dan kompetensi dalam bidang yang bersangkutan, maka mereka akan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk mengemban tugasnya sebagai wakil rakyat dengan baik. Selain itu, mereka juga akan mampu memberikan kontribusi positif untuk kemajuan bangsa dan negara.

Maka sebaiknya Kita sebagai pemilih harus mempertimbangkan dengan baik kualitas calon legislatif, termasuk pengalaman, rekam jejak, dan integritasnya, bukan hanya berdasarkan popularitasnya di media sosial atau media massa.

Keuntungan Partai Politik

Mungkin kita bertanya, apa untungnya partai politik mengusung para artis nyaleg di 2024? Mengusung artis sebagai calon legislatif 2024 dapat memberikan keuntungan bagi partai politik dalam beberapa hal, antara lain:

Menarik perhatian dan meningkatkan popularitas partai politik 

Seorang selebritis yang terkenal dapat menarik perhatian dan minat masyarakat terhadap partai politik tersebut. Hal ini dapat meningkatkan popularitas partai politik dan membantu partai politik dalam memperluas basis dukungan.

Mendatangkan suara 

Seorang selebritis yang memiliki penggemar dan fans base yang besar dapat mendatangkan suara bagi partai politik. Sehingga, kehadiran selebritis dalam partai politik dapat membantu partai politik untuk memperoleh suara yang lebih banyak pada pemilihan umum.

Membuka peluang untuk berkomunikasi dengan segmen baru 

Selebritis dapat membuka peluang bagi partai politik untuk berkomunikasi dengan segmen masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh partai politik tersebut. Hal ini dapat membantu partai politik untuk memperluas basis dukungan dan meningkatkan daya tarik partai politik di mata masyarakat.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun kehadiran selebritis dapat memberikan keuntungan bagi partai politik, tetapi hal ini tidak menjamin bahwa selebritis tersebut memiliki kualitas kepemimpinan, pengalaman, dan integritas yang dibutuhkan untuk menjadi anggota legislatif yang baik. 

Oleh karena itu, partai politik harus mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk mengusung selebritis sebagai calon legislatif, dan calon legislatif yang dipilih harus memiliki kualitas yang memadai untuk mewakili rakyat di parlemen.

Dampak Negatif pada Kualitas Perlemen

Ada beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai jika parlemen dikelola oleh kalangan artis yang tidak kapabel di dunia politik, antara lain:

Kurangnya pengalaman dalam bidang politik 

Meskipun selebritis tersebut mungkin mempunyai pengalaman di bidang lain, namun pengalaman dalam bidang politik sangat dibutuhkan dalam mengemban tugas sebagai anggota parlemen. 

Kurangnya pengalaman tersebut dapat mengakibatkan kurangnya pemahaman dalam proses legislatif dan tata kelola pemerintahan, sehingga kinerja parlemen dapat terhambat.

Potensi konflik kepentingan 

Seorang selebritis yang memiliki bisnis atau profesi di luar politik dapat menghadapi konflik kepentingan saat menjadi anggota parlemen. Hal ini dapat merugikan masyarakat dan memperlemah kredibilitas parlemen.

Kurangnya fokus pada tugas legislatif 

Seorang selebritis yang terkenal seringkali memiliki jadwal yang padat dan beragam aktivitas di luar politik, seperti iklan, acara televisi, dan sebagainya. Hal ini dapat mengalihkan perhatian dari tugas legislatif dan mengurangi kinerja parlemen.

Memperlemah kredibilitas parlemen 

Terlalu banyak selebritis dalam parlemen dapat menimbulkan persepsi bahwa parlemen menjadi tidak serius atau hanya menjadi tempat bagi selebritis untuk menambah popularitas dan eksistensi mereka. Hal ini dapat memperlemah kredibilitas parlemen dan melemahkan kepercayaan masyarakat pada parlemen sebagai lembaga yang memegang peran penting dalam pembangunan negara.

Oleh karena itu, penting bagi selebritis yang ingin terjun ke dalam dunia politik untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam bidang politik sebelum mencalonkan diri sebagai anggota parlemen. 

Selebritis juga harus menghindari konflik kepentingan dan memprioritaskan tugas legislatif mereka, serta harus memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan negara dan mewakili kepentingan rakyat dengan baik.

Tergantung Partai Politik

Ya, tentu saja peran partai politik di parlemen sangat penting dalam memastikan bahwa para anggotanya, termasuk selebritis, dapat bekerja dengan efektif dan memberikan kontribusi yang positif untuk pembangunan negara. 

Partai politik harus bertanggung jawab dalam memilih calon-calon terbaik untuk maju sebagai anggota parlemen, memberikan pelatihan dan pendidikan politik yang cukup, serta memastikan bahwa para anggotanya mematuhi aturan dan etika yang berlaku.

Selain itu, partai politik juga harus memastikan bahwa program-program dan kebijakan yang diusung oleh para anggotanya, termasuk selebritis, sejalan dengan visi dan misi partai serta kepentingan masyarakat. 

Dalam hal ini, partai politik memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi kinerja para anggotanya dan memastikan bahwa mereka bertindak sesuai dengan tujuan dan nilai partai politik.

Menjadi Pemilih Cerdas, Jangan Keliru Memilih Caleg

Pemilih yang cerdas dan bijak dalam memilih pada pemilu 2024 sangat penting karena salah memilih dapat berdampak buruk pada negara dan masyarakat. Beberapa alasan mengapa pemilih jangan sampai salah memilih dalam pemilu antara lain:

Memilih pemimpin yang tidak kompeten 

Salah memilih pemimpin dapat berdampak buruk pada pembangunan negara karena pemimpin yang tidak kompeten mungkin tidak mampu memimpin dengan baik dan membuat kebijakan yang tepat untuk masyarakat.

Memilih calon yang tidak memiliki integritas 

Pemilih yang tidak teliti dalam memilih calon dapat memilih calon yang tidak memiliki integritas dan mudah terlibat dalam tindakan korupsi atau melakukan tindakan yang merugikan masyarakat.

sumber gambar:Tribun Network
sumber gambar:Tribun Network

Memilih calon yang tidak memiliki visi dan misi yang jelas 

Calon yang tidak memiliki visi dan misi yang jelas tidak akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan pada pembangunan negara dan masyarakat. Maka pemilih juga harus mempertimbangkan integritas, visi, dan misi caleg, serta kompetensi dan kinerja yang telah dicapai sebelumnya

Mempengaruhi kestabilan politik 

Salah memilih pada pemilu dapat mempengaruhi kestabilan politik suatu negara, mengganggu hubungan dengan negara lain, dan memperburuk kondisi ekonomi serta sosial masyarakat.

Maka menurut saya, penting bagi pemilih untuk melakukan penelitian sederhana, pengamatan, dan evaluasi yang matang sebelum mencoblos, memilih calon mana pun, termasuk artis yang maju sebagai caleg, untuk memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi dan integritas yang diperlukan untuk memimpin dan melayani masyarakat, bangsa dan mengabdi negara.

Selesai * Penulis adalah mantan mahasiswa Fisipol UGM 

Baca juga: Tips Kampanye Politik yang Efektif!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun