Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Artis Nyaleg 2024, Memang Masalahnya di Mana?

14 Mei 2023   11:29 Diperbarui: 24 Mei 2023   11:38 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(KOMPAS/HANDINING)

Sebagai seorang artis, fokus perhatian mereka mungkin lebih pada bidang seni atau hiburan. Sehingga, mereka mungkin kurang memahami persoalan politik dan kebijakan publik yang kompleks dan membutuhkan pengetahuan mendalam.

Terlalu banyak keterlibatan di industri hiburan 

Beberapa artis cenderung terlalu banyak terlibat di industri hiburan dan mungkin tidak dapat membagi waktu mereka dengan baik antara kepentingan mereka sebagai seorang artis dan tugas mereka sebagai anggota parlemen.

Kurangnya dedikasi untuk tugas-tugas legislasi 

Sebagian artis yang maju sebagai caleg mungkin melihat posisi tersebut sebagai jalan untuk meningkatkan popularitas dan keuntungan finansial, bukan sebagai panggilan untuk melayani masyarakat.

Terkesan hanya menjadi boneka partai politik 

Beberapa artis cenderung dipandang hanya sebagai alat kampanye oleh partai politik, yang menggunakan popularitas mereka untuk menarik perhatian pemilih.

Namun, tidak semua artis yang maju sebagai calon legislatif memiliki masalah ini. Beberapa artis yang maju sebagai caleg mungkin memiliki pengalaman politik, pemahaman yang cukup tentang kebijakan publik, dan dedikasi untuk tugas-tugas legislasi.

Oleh karena itu, penting bagi pemilih untuk melakukan penelitian dan evaluasi yang matang sebelum memilih calon mana pun, termasuk artis yang maju sebagai caleg, untuk memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi dan integritas yang diperlukan untuk memimpin dan melayani masyarakat.

Selebritis Berbasis Popularitas

Pemilihan calon legislatif yang hanya didasarkan pada popularitas atau kepopuleran saja dapat menyebabkan terpilihnya anggota legislatif yang tidak memiliki kompetensi, pengalaman, dan integritas yang cukup untuk melakukan tugasnya sebagai wakil rakyat.

Selain itu, terpilihnya anggota legislatif yang hanya berbasis popularitas dapat mengaburkan esensi dari fungsi parlemen itu sendiri, yaitu sebagai wakil rakyat yang bertugas mewakili kepentingan rakyat dan membuat keputusan-keputusan penting untuk kemajuan bangsa dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun