Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Motivasi Pendidikan: Selesaikan Skripsi, Satu Ronde Lagi!

7 Mei 2023   13:51 Diperbarui: 8 Mei 2023   16:26 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selesaikan Skripsi, Satu Ronde Lagi! "

Mindset Menulis Skripsi

Menyelesaikan skripsi bisa sulit atau mudah, lama atau cepat, itu hanya soal Mindset pikiran, tergantung si mahasiswa sendiri. Skripsi bisa jadi hantu atau momok yang menakutkan, manakala mahasiswa memiliki mindset mental mudah loyo, keok-an, mudah menyerah, mudah patah arang.

Bab satu dan bab dua skripsi misalnya, belum kelar diketik, tetapi terburu-buru dikejar deadline oleh dosen pembimbing. Akhirnya kegiatan pertemuan dengan dosen pembimbing skripsi gagal. Akhirnya jadwal bimbingan skripsi molor, reschedule, karena mahasiswa tidak siap. Dan rasanya gagal, lalu si mahasiswa mutungan, patah arang. Kadangkala pihak lain terutama dosen yang disalahkan: dosen sulit dihubungi, dosen killer, dosen ini banyak maunya, dan sebagainya.

Hal ini memicu pikiran dan mindset mahasiswa setres. Jika itu terjadi berulang kali, maka setres si mahasiswa itu lalu bertumpuk-tumpuk. Akibatnya skripsi akhirnya dibiarkan mangkrak. Alasannya, "ah biarin nanti saja, belum ada mood, mengalir saja, toh nanti akan selesai juga".

Akan tetapi, menurut fakta kehidupan, jikalau bahan skripsi saja mangkrak, gak pernah disentuh lagi oleh karena alasan ini, alasan itu, bagaimana mungkin skripsi itu bisa selesai, bos? Selesai dari Hongkong. Helloww... 

Tetapi skripsi bisa jadi kegiatan hobby yang menyenangkan, jika mahasiswa memiliki passion untuk menulis, kendali kesadaran diri, dan mahasiswa mampu memanage waktu kegiatan perencanaan pembuatan skripsi yang tepat. Jadi dibuat Time Line dan Rundowns kegiatan langkah penyelesaian Skripsi, yang disesuaikan dengan target, kemampuan dan sarana kerja yang dimiliki, misal ketersediaan laptop/computer, jaringan wifi internet, kawan yang mau diajak diskusi, dsb.

Banyak orang gagal tak pernah mampu merampungkan skripsinya, karena lemah memanage diri sendiri, kurang pede,  tak punya perencanaan diri, tak punya passion untuk menulis, dan ditambah tak punya sarana dan prasarana yang memadai untuk memulai menulis skripsi. Kalau ditanya, dijawab dengan selow:  "mengalir saja, selow kalem, toh nanti akan kelar selesai". Dan saya selalu akan bilang: Selesai dari Hongkong, helloww brow!

Satu Ronde Lagi! One More Round!

Maka dalam soal urusan skripsi, sebenarnya yang utama adalah harus adanya motivasi diri dari si mahasiswa. Tanpa motivasi diri untuk menyelesaikan skripsi, jangan harap "Benteng Takeshi" terakhir dalam jenjang Pendidikan sarjana S1 ini bisa dirobohkan.

Bagi saya tugas akhir masa kuliah yaitu menyelesaikan skripsi, ibarat kata seperti orang bertanding dalam satu ring tinju, tinggal menyelesaikan: Satu Ronde Lagi! One more round! Apa susahnya?

Pertandingan telah berlangsung selama beberapa tahun semester kuliah, dan semua nilai IP dan perjuangan tiap mata kuliah telah dilewati. Ibarat kata beberapa belas ronde pertandingan telah dimenangkan. Dan kini tinggal merobohkan satu musuh lagi, satu pukulan, satu ronde lagi, One more round! Mengapa harus menyerah? Jangan pernah menyerah kalah. Ingat, satu ronde lagi, One more round!

Mungkin kita kelelahan dihantam oleh kondisi atau faktor lain di luar skripsi, misalnya kondisi ekonomi keuangan keluarga, kondisi ketidakpastian lowongan pekerjaan dan masa depan, biaya kost dan transport kuliah yang naik. Mungkin itu semua membuat pikiran loyo dan ogah-ogahan. Tetapi semangat untuk menyentuh dan menyelesaikan skripsi harus tak boleh pudar. Sebab ingatlah telah banyak hal dilalui, pertandingan telah dimenangkan, dan kini tinggal One more round! Satu ronde lagi!

Tantangan dan Rintangan Berbeda

Seiring perkembangan jaman, setiap generasi mahasiswa mengalami tantangan yang berbeda dalam setiap menyelesaikan skripsi. Kalau mahasiswa jaman sekarang hidup di era tahun kuliah 90 an, barangkali lebih banyak akan nangis Bombay gulung-gulung. Sebab justru halangan dan rintangan ketiadaan sarana tehnislah yang justru dihadapi oleh mahasiswa yang menyelesaikan skripsi di era itu. 

Di era skripsi tahun 90 an, tak ada Ms Words, tak ada laptop, mesin ketik manual pinjam punya teman. Tak ada wifi, jaringan internet sangat terbatas. Bahan dan catatan skripsi ditulis di kertas lebih dulu, baru diketik. Komputer masih jadul dan rental, ngetik harus belajar tutorial dari buku ChiWriter, nunak nunuk sebelum ngetik skripsi. Tak ada pertolongan pertama jika mahasiswa tepar karena nulis skripsi. Sehingga di era 90, ada yang disebut "mahasiswa abadi", sebab mereka tak mampu menyelesaikan dan melewati segala halangan dan rintangan tehnis tadi.

Adapun di era sekarang, segala sarana dan prasarana bagi mahasiswa sungguh lengkap dan melimpah. Sekarang bahan bahan literasi skripsi mudah diakses online dengan cepat dan mudah. Asal ada kuota internet, tinggal klik di laptop literasi telah tersedia di meja disamping secangkir kopi panas.

Di era 90an keadaan sekarang ini adalah sebuah kemewahan. Sebab di era 90an bahan skripsi musti dikutip, dicatat, jarang boleh dipotokopi, hanya dibaca di bangku perpustakaan kampus, bisa berproses berjam-jam, bahkan bisa berhari-hari.

Perbedaan tantangan di setiap era mahasiswa yang berbeda itu, dimaksudkan bukan untuk membanding-bandingkan kondisi lama dan baru, dulu dan sekarang. Melainkan sekali lagi menegaskan, bahwa segalanya telah tersedia di era sekarang, bahkan tinggal satu ronde lagi one more round. 

Lalu dengan alasan apalagi kita mau menunda-nunda menyelesaikan skripsi? Kalau bukan kita sendiri yang menyelesaikan urusan skripsi, lalu siapa lagi? Lihatlah sabuk kejuaraan kehidupan ini telah tampak nyata, satu langkah di depan mata. 

Robohkan mental blok "Benteng Takeshi" ini penuh semangat. Satu ronde lagi. One more round! Jadilah sang juara, selesaikan skripsimu segera! Kamu bisa.

Selesai 

Note:  Label #Cara Membuat Skripsi, Hari pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun