Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Motivasi Pendidikan: Selesaikan Skripsi, Satu Ronde Lagi!

7 Mei 2023   13:51 Diperbarui: 8 Mei 2023   16:26 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring perkembangan jaman, setiap generasi mahasiswa mengalami tantangan yang berbeda dalam setiap menyelesaikan skripsi. Kalau mahasiswa jaman sekarang hidup di era tahun kuliah 90 an, barangkali lebih banyak akan nangis Bombay gulung-gulung. Sebab justru halangan dan rintangan ketiadaan sarana tehnislah yang justru dihadapi oleh mahasiswa yang menyelesaikan skripsi di era itu. 

Di era skripsi tahun 90 an, tak ada Ms Words, tak ada laptop, mesin ketik manual pinjam punya teman. Tak ada wifi, jaringan internet sangat terbatas. Bahan dan catatan skripsi ditulis di kertas lebih dulu, baru diketik. Komputer masih jadul dan rental, ngetik harus belajar tutorial dari buku ChiWriter, nunak nunuk sebelum ngetik skripsi. Tak ada pertolongan pertama jika mahasiswa tepar karena nulis skripsi. Sehingga di era 90, ada yang disebut "mahasiswa abadi", sebab mereka tak mampu menyelesaikan dan melewati segala halangan dan rintangan tehnis tadi.

Adapun di era sekarang, segala sarana dan prasarana bagi mahasiswa sungguh lengkap dan melimpah. Sekarang bahan bahan literasi skripsi mudah diakses online dengan cepat dan mudah. Asal ada kuota internet, tinggal klik di laptop literasi telah tersedia di meja disamping secangkir kopi panas.

Di era 90an keadaan sekarang ini adalah sebuah kemewahan. Sebab di era 90an bahan skripsi musti dikutip, dicatat, jarang boleh dipotokopi, hanya dibaca di bangku perpustakaan kampus, bisa berproses berjam-jam, bahkan bisa berhari-hari.

Perbedaan tantangan di setiap era mahasiswa yang berbeda itu, dimaksudkan bukan untuk membanding-bandingkan kondisi lama dan baru, dulu dan sekarang. Melainkan sekali lagi menegaskan, bahwa segalanya telah tersedia di era sekarang, bahkan tinggal satu ronde lagi one more round. 

Lalu dengan alasan apalagi kita mau menunda-nunda menyelesaikan skripsi? Kalau bukan kita sendiri yang menyelesaikan urusan skripsi, lalu siapa lagi? Lihatlah sabuk kejuaraan kehidupan ini telah tampak nyata, satu langkah di depan mata. 

Robohkan mental blok "Benteng Takeshi" ini penuh semangat. Satu ronde lagi. One more round! Jadilah sang juara, selesaikan skripsimu segera! Kamu bisa.

Selesai 
"Selesaikan Skripsi, Satu ronde lagi!"- image by D.Wibhyanto/ dokumen pribadi. 

Note:  Label #Cara Membuat Skripsi, Hari pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun