Realitas dalam film Sewu Dino yang mengusung setting tradisi, diksi dan budaya Jawa, unggah ungguh (tatakrama) dan kehidupan orang kaya Jawa yang dikemas sebagai alur cerita menurut saya adalah itu sebuah realitas film semata.
Realitas film itu sebagai sebuah produk hiburan film, bukan mewakili sebuah realitas sosial, dimana nama tokoh dan tempat, termasuk kehidupan mereka sebenarnya tidak ada di dunia nyata.
Realitas suasana horor, editing gambar, musik, teks terjemahan dan cerita di film Sewu Dino menurut saya itu semua sebagai Realitas Film semata sebagai produk tontonan.Â
Maka terlalu jauh jika misalnya ada yang mengaitkan antara realitas cerita di film itu digambarkan sebagai realitas sosial, artinya fakta cerita benar-benar ada di kisah nyata kehidupan di sebuah keluarga Jawa atau masyarakat Jawa yang digambarkan penuh klenik, mistis, dan ilmu hitam.
Jikalau itu dianggap ada, menurut saya itu hanya bisa jadi bahan diskusi menarik fiksi atau sekadar pepesan kosong.
Film yang menarik
Meski memiliki alur yang cukup rumit, tapi film ini tetap menarik untuk ditonton sebagai hiburan. Buktinya, di bagian sebuah adegan yang maksudnya horor menegangkan, justru para penonton tertawa menonton bagian adegan itu. Bagian adegan yang mana?
Jika kamu panasaran ingin tahu adegan mana dan ingin merasakan kengeriannya, langsung saja datang ke bioskop, saksikan film Sewu Dino. Â
Selesai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H