Sugik, supir keluarga Atmojo (Rio Dewanto)Â mengantar Sri, Erna dan Dini ke tempat Dela di hutan. Di situ Mbah Tamin menjelaskan bahwa tugas mereka adalah memandikan dan merawat Dela Atmojo, dengan syarat-ritual tertentu.
Kondisi Dela terbaring di keranda bambu kuning dalam keadaan penuh luka, perut membuncit dan tak sadarkan diri karena dalam pengaruh kutukan santet Sewu Dino, dan dirasuki roh bernama Sengarturih yang sakti.
Sri, Erna, dan Dini pun harus menyelesaikan ritual sampai hari ke-1000. Diceritakan bahwa tinggal beberapa hari lagi ritual itu sudah genap seribu hari. Jadi sebenarnya tugas Sri, Erna dan Dini dalam merawat dan menjaga Dela tidak lama di tempat itu.
Akhirnya mereka harus berjuang untuk hidup dan terbebas dari ikatan perjanjian mistis dengan Mbah Karsa Atmojo (Karina Suwandi). Bagaimana cara Sri menyelamatkan Dela dari pengaruh santet Sewu Dino dan meloloskan diri dari ikatan perjanjian mistis itu? Jawabannya ada di bagian akhir film ini.Â
Santet Sewu Dino Melawan Santet Janur ireng di kelompok Keluarga Trah PituÂ
Sebagai penonton langsung film ini, saya bertanya: bagaimana awal dari santet ini? Siapa yang kejam mengirim santet Sewu Dino ke keluarga Dela Atmojo?
Setelah mencermati alur scene film, kalo tidak salah tonton dan mengamati, kejadian Sewu Dino rupanya diawali dengan santet Janur Ireng yang mengarah kepada keluarga Kuncoro, salah satu keluarga dalam kelompok keluarga Trah Pitu.
Karena Keluarga Kuncoro dianggap sudah tidak pantas memimpin Trah Pitu dan berpotensi memecah belah Trah, banyak keluarga yang menaruh dendam dan ingin membinasakan keluarga Kuncoro. Salah satunya adalah keluarga Atmojo. Keluarga Atmojo merasa posisinya terancam oleh polah keluarga Kuncoro yang memimpin Trah Pitu.
Akhirnya dengan mengajak beberapa keluarga Trah Pitu, Keluarga Atmojo mengirim santet kuno Janur Ireng untuk membantai seluruh keluarga Kuncoro.
Santet tersebut dikirim mendadak saat pernikahan sedarah keluarga Kuncoro. Santet Janur ireng bekerja saat itu juga membunuh semua orang yang ada di pesta termasuk pemimpin keluarga Kuncoro, kecuali Intan Kuncoro dan sopir mereka, Sugik.
Pernikahan tersebut menjadi pernikahan berdarah, sekaligus melatari santet Sewu Dino yang dikirim keluarga Kuncoro yang balas dendam, akibatnya membunuh semua Trah keluarga Atmojo, tersisa dua orang yang masih hidup: mbah Karsa Atmojo, dan Dela Atmojo.
Di akhir film, penonton tetap dibiarkan bertanya-tanya sambil keluar gedung bioskop, tanpa ada jawaban: "Apa dan seperti apa yang disebut santet Janur Ireng, siapa mereka Trah Pitu, selain juga apa itu santet Sewu Dino?". Ah syudahlah, namanya juga film sebagai hiburan, ngapain dipikir bikin capek.