Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sandhyakalaning Baruklinting - Tragedi Kisah Tersembunyi (Episode #12)

21 April 2023   12:58 Diperbarui: 28 April 2023   18:12 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Melik Nggendong Lali", Civer by D.Wibhyanto / Dokumen Pribadi.

Akan tetapi, tak seorang pun tahu bahwa dibalik semua ambisi, hasrat dan keinginan luhur Baruklinting bagi Mangir itu, ternyata tersembunyi suatu hasrat keinginan lain yang tersimpan jauh di lubuk hati terdalam Baruklinting. Akupun yang menulis kisah ini, pada mulanya tidak tahu apa hasrat keinginan Baruklinting yang terdalam itu. Hanya kelak di kemudian hari, belakangan saya tahu bahwa hasrat keinginan itu ternyata justru sesuatu yang berlebihan, ganjil dan berbahaya! 

Seperti nasihat para sepuh dan pepatah Jawa mengatakan "Melik nggendong lali", yang artinya di balik semua hasrat keinginan yang berlebihan (Melik) seseorang, tersimpan segala lupa (Lali) diri. 

Melik adalah keinginan hasrat berlebihan untuk memiliki sesuatu, atau suatu pamrih. Misalnya, keinginan memiliki sesuatu barang atau jabatan, tetapi sesuatu yang bukan hak miliknya. Nggendong lali artinya adalah pasti akan berdampak lupa atas segalanya. 

Menurut pitutur para sepuh, sudah sewajarnya kalau manusia memiliki keinginan, sebagai sifat dasar manusiawi. Keinginan apapun itu agar manusia bisa memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, baik kebutuhan penting atau kebutuhan tidak penting. Namun keinginan hasrat berlebihan "Melik nggendong lali", justru akan mencelakai manusia itu sendiri. Sebab Melik nggendhong lali, cenderung melanggar aturan atau wewaler. 

Pengertian Melik itu bukan hanya suatu keinginan atau angan-angan saja, tetapi cenderung lebih keras, lebih parah untuk memaksakan diri agar bisa memiliki barang atau bahkan kedudukan yang diharapkan itu. Oleh karena kemampuan diri yang terbatas dan orang itu sadar bahwa sesungguhnya tidak mampu, maka pada akhirnya seseorang itu akan menghalalkan segala macam cara dan cenderung lupa diri! 

Maka barang siapa pun terkena hasrat "Melik nggendong lali", dia akan benar-benar lupa diri. Nasihat apapun tidak akan didengar. Kebenaran apapun sudah dianggapnya salah dan tidak berguna sama sekali. Apapun akan ditempuhnya termasuk berbuat jahat untuk mencelakai orang lain. Tidak bisa berfikir dengan kepala dingin atau jernih: bagaimana bila dia sendiri yang diperlakukan oleh orang lain seperti itu? Bagaimana bila seandainya dia sendiri yang dibuat celaka oleh orang lain? 

Agar tujuannya tercapai, maka apapun akan dilakukannya, seperti mencuri, merampok, menjarah hak milik orang lain, bahkan membunuh, tipu muslihat dan segala macam cara dilakukan. Apalagi orang itu sudah mempunyai rasa Melik, pasti memiliki hawa nafsu yang tinggi dan tidak mempunyai rasa bersalah, tak berbelas kasih, ataupun rasa malu. Demikian pitutur para luhur tanah Jawa, tentang hasrat keinginan yang berlebihan, "Melik nggendong lali" itu! 

Adapun Baruklinting ternyata diam-diam memiliki ambisi, hasrat "Melik nggendong lali", yaitu ingin menjadi penguasa tunggal di Mangir. Dia berhasrat mendongkel kekuasaan bapanya sendiri. Baruklinting ingin memiliki dan menguasai Mangir seutuhnya! Sendirian. Alasannya bahwa dia memiliki hak atas kepemimpinan Mangir itu, sebab dialah putra pertama walau lahir dari istri kedua Ki Ageng Wanabaya. 

Dengan keinginan itu, maka Baruklinting tanpa dia sadari, secara perlahan tetapi pasti, dia telah menjadi lupa atas segalanya. Termasuk lupa bahwa dia sebenarnya bukan siapa-siapa di Mangir, jika seandainya Ki Ageng Wanabaya tidak merengkuhnya sebagai putranya sendiri saat ini. 

Akan tetapi Baruklinting benar-benar pemuda yang linuwih. Dia mampu menyimpan rapat-rapat hasrat nafsu keinginannya itu, sehingga tak seorang pun tahu apa yang kemudian diam-diam dia rencanakan sendiri untuk mewujudkan keinginannya itu. 

*** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun