Mohon tunggu...
Kokoh Hendra Liem
Kokoh Hendra Liem Mohon Tunggu... Freelancer - Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

Leap up your spirit Reach out for what you want to Reach for your future... Fly to the sky if you need to

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akber Balikpapan #29 "Flora Kalimantan"

23 Desember 2012   03:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:10 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_223347" align="aligncenter" width="300" caption="Akademi Berbagi Balikpapan ke-29"][/caption]

Pada tanggal 22 Desember 2012 bertepatan dengan hari Ibu, Akademi Berbagi Balikpapan mengadakan field trip ke Kebun Raya Balikpapan (KRB). Jarak yang di tempuh tidak lah jauh (KRB, berada di kilo 15 jalan trans Samarinda), dengan hanya waktu sekitar 30 menit kita akan sampai di lokasi. Saat sampai kami disambut oleh mbak Risa, setelah sampai kami semua di persilakan masuk kedalam presentasi untu mendengarkan penjelsan mengenai KRB.  Luas Kebun Raya Balikpapan adalah sekitar 309 hektar merupakan terbesar ke-2 se-Indonesia setelah Kebun Raya Jambi, dengan mengusung tema "HUTAN KAYU KALIMANTAN", mereka memiliki koleksi pohon indemik Kalimantan seperti pohon ulin (kayu besi), pohon gaharu, dan pohon-pohon yang tumbuh di daerah Kalimantan, serta berbagai macam anggrek yang sudah langka.

Tujuan dibangunya KRB adalah untuk konsevarsi alam (pelestarian pohon dan tumbuhan), edukasi (tempat pembelajaran bagi anak-anak sekolah dan mahasiswa termasuk penelitian),  yang tarakhir adalah tempat wisata bagi warga balikpapan yang ingin mengetahui tanaman-tanaman khas Kalimantan.

[caption id="attachment_223378" align="alignright" width="300" caption="Menyimak penjelasan mbak Risa"]

13562206641110025336
13562206641110025336
[/caption]

Setelah kami diberi penjelsan singkat mengenai KRB, sekarang waktunya kita berkeliling bersama mbak Risa. Walau tidak semua wilayah KRB kami jelajah karena keterbatasan waktu. Dengan penuh semangat yang membara, kami mendengarkan penjelasan dari mbak Risa. Pertanyaan demi pertanyaan mengalir dari para akberians. Rasa ingin tau yang besar membuat mereka memiliki pertanyaan yang besar pula mengenai keaneka ragaman flora di Kalimantan.

Keintiman ini membuat kita semua menyatu dengan alam di sekitar KRB. Udara yang sejuk, membangun semangat untuk berjalan menuju pembibitan angrek yang berada jauh di dalam hutan dengan penuh tantangan yang berat kami menuju tempat pembibitan tersebut dengan peluh yang membasahi tubuh kami, tidak menghalangi kami menuju pembibitan anggrek. Sepanjang jalan mata memandang hanya keindahan flora yang sangat memukau. Eh, yah ada pohon yang warna buahnya sang mencolok. Namun, tak ada satu pun hewan yang mau memakannya. Ternyata buah tersebut sangat beracun dan berbaha bagi hewan termasuk manusia.

[caption id="attachment_223380" align="aligncenter" width="300" caption="Trak yang menantang"]

13562251281767595333
13562251281767595333
[/caption]

Kami pun bergerak menuju ke dalam hutan. Track yang dilalui sangat menantang sekali, dengan keadaan tanah yang becek tidak menghalangi kami untuk sampai ke tempat pembibitan anggrek.

Di sepanjang perjalanan kami disuguhkan keindahan alama ciptaan Allah SWT. Pohon-pohon besar menjulang tinggi, tanaman yang merambat dan bahkan tanaman yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Tak bisa diungkapan dengan kata-kata betapa indah alam Kalimantan ini.

Dengan penuh usaha keras dengan perjalanan yang tidak gampang akhirnya kami semua sampai di tempat pembibitan anggrek dalam keadaan melelahkan, namun telah terbayarkan dengan keindahan anggrek-anggrek yang sedang berbunga walau hanya sebagian saja.

Disini rasa ingin ketahuan kita mulai mengelitik kembali.  Penuh pertanyaan yang mengganjal di tenggorokan. Dan akhirnya satu persatu pertanyaan mulai meluncur dari mulut kami semuanya.

Perasaan kagum akan ciptaan Allah SWT, terkadang terlontar dari bibr tanpa kami sadari. Indah, cantik, dan terkadang unik.

[caption id="attachment_223387" align="alignright" width="300" caption="Anggrek Bulan "]

13562280641288577325
13562280641288577325
[/caption]

Dan tidak jarang pula kita melihat anggerek yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Dengan berbagai macam warna menghiasi lahan pembibitan.

Dengan keindahan yang jarang bahkan tidak pernah dilihat di lingkungan sekitar kita. Kini terhampar luas di depan mata, warna unggu, putih, hijau bercampur merah, dan masih banyak lagi.

Selama 15 menit kami berada di pembibitan anggrek dan sesi di pembibitan anggrek pun berakhir. Kami pun harus kembali ke tempat semula. Dengan bersusah payah melangkahkan kaki melalui jalan setapak, namun kali ini melalui jalan yang berbeda dan lebih dekat.

Kami pun beristirahat sebentar untuk mengembalikan nafas yang hapir putus karena perjalanan yang panjang tersebut.

Tertawa lepas, bercanda, sepertinya stres hilang menguap begitu saja. Setelah istirahat sebentar, Dan berlanjut ke pembibitan pohon ulin. Dan mulailah kami berjalan kaki kembali menuju tanjakan yang berbatu.

Peluhpun kembali bercucuran, namun dengan semangat yang masih tersisa kami pun berjalan menelusuri jalan yang belum jadi alias masih beralaskan kerikil tajam. Sampailah kami di pembibitan pohon ulin.

[caption id="attachment_223399" align="aligncenter" width="300" caption="Pembibitan Pohon Ulin"]

1356230099858498273
1356230099858498273
[/caption]

Nah, para Kompasianaer belum pernah lihat biji pohon ulin sebelumnya bukan?  Saya pun baru pertama kalinya melihat biji pohon ulin tersebut. Seperti yang terlihat di foto, itulah biji pohon ulin yang sudah langka. Dalam pertumpuhannya membutuhkan waktu 7 bulan hanya untuk menumbuhkan tunasnya. Kenapa bisa selama itu? Karena, kulit luar dari biji pohon ulin tersebut sangat keras sekali, jadi membutuhkan sekitar 7 bulan hanya untuk menumbuhkan tunas saja. Sedangkan, pertumbuhan pohon ulin terhitung sangat lambat sekali dalam 1 tahun hanya tumbuh 1 cm. Betama lama sekali menumbuhkan pohon ulin hingga besar dan tinggi.

[caption id="attachment_223407" align="aligncenter" width="300" caption="Akhir Perjalanan"]

13562308461867710248
13562308461867710248
[/caption]

Dan ini adalah akhir dari perjalanan kita di KRB. Penuh dengan ilmu yang di dapat. sebelum itu kita narsis dulu di depan gerbang KRB hanya untuk sebuah kenang-kenangan bawa kita pernah ke KRB.

Dan rasa keinginan tahuan kita akan flora di Kalimantan akhirnya terjawab sudah, bahwa Kalimantan memiliki kekayan Flora yang sangat beragam dari daerah lain di Indonesia ini.

Satu lagi, ini merupakan Akademi Berbagi yang terakhir di tahun ini. Namun, akan hadir kembali tahun depan dengan kelas-kelas yang super menarik, Karena Berbagi itu bikin Happy. Kami pun pulang dengan perut lapar, sebelum kami semua sampai di rumah masing-masing kami semuanya mampir di rumah makan Soto Lamongan di Km 9. Dengan perut kenyang, dan ditambah dengan ilmu yang berguna untuk menyadarkan kita akan lingkungan hidup yang rusak akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Terima kasih Akademi Berbagi Balikpapan yang telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagiku dan bagi akberians yang lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun