Mohon tunggu...
Aqil Ramadhani
Aqil Ramadhani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Program Studi PGMI Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Tingkatkan daya ingatan anda dengan membiasakan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinasti Mughal

7 Juli 2023   08:30 Diperbarui: 7 Juli 2023   08:31 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DINASTI   MUGHAL

Kerajaan mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya Kerajaan Safawi. Jadi, diantara tiga kerajaan besar islam , kerajaan inilah yang termuda. Kerajaan mughal bukanlah kerajaan islam pertama di anak benua india . Awal kekuasaan islam di india terjadi pada masa khalifah al-Walid dari Dinasti Umayyah. Penalukan wilayah ini dilakukan oleh tentara bani umayyah dibawah pimpinan Muhammad Ibnu Qasim Pada masa Muawiyah I, terjadi perampokan terhadap orang-orang Islam di India.

Atas izin Khalifah Al-Walid, ia mengirim Muhammad Ibn Qasim (usianya 17 tahun), untuk memimpin pasukan. Dalam waktu 4 tahun lebih, Sind dan Punjab dapat ditaklukkan dan dikuasai. Muhammad Bin Qasim menjadi gubernur yang menjalankan pemerintahan dengan rasa kemanusiaan yang tinggi. Riwayatnya berakhir tragis akibat pertikaian politik, setelah itu ada 9 orang gubernur tetap berkuasa di wilayah itu sampai datangnya dinasti Ghazni.

Pada tahun 1206 M berdirilah kesultanan Delhi yang meliputi : Dinasti Mamluk (1206-1290 M), Khalji (1290-1320 M), Tughlug (1320-1414 M), Sayyed (1414-1451 M), dan Lodi (1451-1526 M). Dinasti Mamluk didirikan oleh seorang budak yang bernama Altamasy. Altamasy berhasil memperluas kekuasaan Islam ke sebelah utara (Malawa) dan menyelamatkan negerinya dari serangan Mongol. Setelah itu ia menunjuk anak perempuannya, Raziya, sebagai pengganti dengan alasan semua anak laki -lakinya tidak ada yang mampu. Dalam sejarah Islam Sultan Raziya adalah perempuan pertama yang berkuasa.

 Pada tahun 1240 M terjadi pemberontakan untuk menolak sultan perempuan yang menjatuhkan Raziya oleh Bahram Shah, putra dari Iltutmish, namun Bahram Shah tidak mampu memimpin , akhirnya pada tahun 1246 M pamannya, Nasiruddin Mahmud naik tahta, kemudian ia di gantikan oleh Balban. Dengan dukungan para pembesar istana, Jalaluddin Khalji naik tahta pada tahun 1290M. Setelah itu Alauddin naik tahta berkat dukungan para bangsawan. Pengganti Alauddin Khalji adalah Quthubuddin Mubarak Khalji. Lima bulan kemudian Ghazi Malik Tughlaq, gubernur Depalpur, dapat menguasai Delhi dengan membunuh Khusru.

Ghazi Malik menduduki tahta dengan gelar Ghiyasuddin Tughlug. Ghiyasuddin Tughlug meninggal dunia pada tahun 1325 M. Juna Khan terpilih sebagai pengganti Sultan ia naik tahta dengan gelar Muhammad Ibn Tughlug. Ia wafat pada tahun 1351 M ketika negara dilanda pemberontakan. Fihruz Shah, sepupunya, naik tahta setelah meredam pemberontakan di Sind dan penyerangan Mongol. Setelah kematian Fihruz pada tahun Shah pada tahun 1388 M penggantinya tidak ada yang mampu. Nashiruddin Muhammad Tughluq adalah orang terakhir dalam Dinasti Tughlug. Pada tahun 1414 M, Khizir Khan, utusan Timur di Debalpur dan Multan dapat menguasai politik di Delhi.

Khizr Khan merupakan pendiri dari Dinasti Sayyid. Ia meninggal dunia pada tahun 1421 M. Kemudian Mubarak Shah naik tahta, namun ia terbunuh pada tahun 1434 M. Keponakan Mubarak, Muhammad Shah, naik tahta. Muhammad Shah memimpin selama 12 tahun, ia di gantikan oleh anaknya, Alauddin Alam Shah. Bahlul Lodi naik tahta pada tahun 1451 M. Ia bertahta selama 38 tahun dan meninggal pada 1389 M. Nizam Khan, putra kedua Bahlul Lodi naik tahta dengan gelar Sikander Lodi. Ia meninggal dunia pada tahun 1517 M setelah berhasil memimpin selama 28 tahun. Akhirnya, Ibrahim Lodi, naik tahta. Tetapi terjadi pemberontakan di Jalal Khan. Ia banyak memenjarakan bangsawan yang menentang. Hal ini memicu lebih banyak pemberontakan.

Pada 21 April 1526 M terjadi pertempuran yang dahsyat di panipat antara Babur dan Ibrahim Lodi. Pasukan Lodi berjumlah 100.000 kekuatan tentara dengan 1000 pasukan gajah, sedangkan tentara Babur hanya berjumlah 25.000.47 Ibrahim Lodi beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. Walaupun pasukannya lebih kecil jumlahnya, barangkali karena keperkasaan yang diwarisi leluhurnya serta prajuritnya yang terlatih dan loyal, Babur berhasil tampil sebagai panglima yang memenangkan pertempuran.  Setelah Babur memperoleh kemenangan ia beserta pasukannya memasuki kota Delhi untuk menegakkan pemerintahan. Dengan ditegakkannya pemerintahan Babur di kota Delhi, maka berdirilah kerajaan Mughal di India pada tahun 1526 M.

Adapun para Penguasa Dinasti Mughal yaitu diantaranya :

1. Babur (1526-1530 M)

 Babur bernama lengkap Zahiruddin Muhammad Babur. Babur merupakan cucu Timur Lenk dari pihak ayah dan keturunan Jenghiz Khan dari pihak ibu. Ayahnya Umar Mirza, merupakan seorang penguasa Ferghana.

2. Humayun (1530-1540 M Dan 1556 M)

Babur digantikan oleh putra sulungnya, Humayun yang bernama lengkap Naseeruddin Humayun. Ia adalah seorang raja yang dermawan, ramah dan suka memaafkan. Pada awal pemerintahannya, Humayun mengalami kesulitan karena perilaku dari saudara-saudaranya yang menuntut hak untuk memerintah

3. Akbar (1556-1605 M)

 Sepeninggal Humayun, tahta kerajaan Mughal dijabat oleh putranya Akbar. Ia bergelar Sultan Abdul Fath Jalaluddin Akbar Khan. Masa pemerintahannya dikenal sebagai masa kebangkitan dan kejayaan Mughal sebagai sebuah dinasti Islam yang besar di India

4. Jehangir (1605-1627 M)

 Setelah Akbar, yaitu anaknya Jehangir. Masa pemerintahan Jehangir kurang lebih selama 23 tahun. Ia adalah penganut ahl al-sunnah wa al jamaah, sehingga Din-iIlahi yang dibentuk ayahnya menjadi hilang pengaruhnya

5. Syah Jehan (1627-1658 M)

 Syah Jehan tampil menggantikan pemerintahan Jehangir. Syah Jehan adalah seorang yang terpelajar, ia memiliki bakat kepemimpinan dan memiliki jiwa intelektual dan seni. Bibit-bibit disintegrasi mulai tumbuh pada pemerintahannya. Hal ini sekaligus menjadi ujian terhadap politik toleransi Mughal

6. Aurangzeb / Alamghir I (1658-1707 M)

Aurangzeb bergelar Alamghir Padshah Ghazi. Ia penguasa yang berani dan bijak, kebesarannya sejajar dengan Akbar, Pendahulunya. Pada tahun 1668 M, menyuruh perusakan kuil-kuil Hindu yang disalahgunakan untuk kegiatan-kegiatan politik dan mensponsori pengkodifikasian hukum Islam yang di kenal dengan Fatawa-I, Alamgiri. Tindakan Aurangzeb di atas menyulut kemarahan orang-orang Hindu. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan pemberontakan di masanya

Adapun faktor-faktor runtuhnya dinasti Mughal yaitu :

  • Perebutan kekuasaan antar keluarga
  • Ide-ide Aurangzeb menjadi bumerang bagi sultan-sultan yang lemah, yakni menimbulkan     kembali fanatisme non muslim
  • Pemberontakan oleh umat Hindu
  • Serangan dari kerajaan atau kekuatan luar. Pangkal perselisihan antara Mughal dan Syafawi karena berebut daerah Kandahar. Sedangkan pangkal perselisihan Mughal dan Afghanistan karena berebut daerah Kabul.
  • Kerajaan Mughal yang begitu luas, membuka peluang terjadinya disintegrasi, karena pada masa itu sistem komunikasi sangat buruk. Ketika kerajaan telah mencakup wilayah yang sangat luas, kerajaan menjadi lemah
  • Kelemahan ekonomi dan semua pewaris tahta kerajaan pasca Aurangzeb merupakan orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan

Jadi sebagai kesimpulanya adalah Peletak dasar dinasti Islam di India adalah Kutbu'ddin Aibak (1206- 1211), yang berhasil mendirikan kerajaan Islam di India yang merdeka. Raja-raja terbesar dari dinasti Moghul adalah Sultan Akbar, Sultan Shah Jahan, dan Sultan Aurangzib. Sultan Akbar terkenal sebagai raja yang berusaha melakukan akomodasi politik dan kultur atas kekuasaan Islam dan masyarakat Hindu di India. Di bawah kepemimpinannya Moghul berhasil berkembang menjadi dinasti yang besar. Sultan Shah Jahan terkenal dengan peninggalannya dalam seni dan bangunan. Makam Tajmahal sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini merupakan salah satu bangunan peninggalan masa pemerintahannya. Sementara Sultan Aurangzib sebagai pemimpin yang berhasil mengembangkan kekuasaan Dinasti Moghul sehingga memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas.

 Generasi sesudah Aurangzib gagal membangun kesatuan kerajaan, hingga akhirnya Mogul terpecah menjadi beberapa kerajaan yang berdiri sendiri. Bersamaan melemahnya Moghul, bangsa-bangsa Barat terus melakukan penetrasi di India. Akhirnya Inggris berhasil menjadi negara yang paling berkuasa di India hingga tahun 1947. Pemberontakan Serdadu India/Sepoy Mutiny/India Mutiny yang gagal menandai berakhirnya Dinasti Moghul. Sultan Bahadurshah diasingkan ke Birma, dan kesultanan Moghul dihapus, pemerintahan di India diambil alih oleh Inggris.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun