Setelah semua tenant tutup, kami membawa stand-stand tersebut ke storage room dan menatanya dengan rapi agar persiapan untuk hari berikutnya menjadi lebih mudah. Setelah semua beres, aku dan tim pulang untuk beristirahat, memulihkan energi, karena esok pagi kami sudah harus kembali lagi ke Cupola untuk melanjutkan acara.
Day 2: Momen Tak Terduga
Hari kedua BFM dimulai dengan semangat baru. Kami sepakat untuk menyesuaikan jam buka acara menjadi pukul 12.00 hingga 22.00, mengingat situasi di hari pertama yang masih sepi pada jam 10.00. Sejak pukul 10 pagi, kami mulai menyiapkan segala sesuatunya, termasuk menempatkan kembali stand-stand tenant ke area outdoor. Saat waktu hampir menunjukkan pukul 12, kami dan semua tenant sudah siap untuk membuka BFM Day 2. Namun, situasi kembali terulang seperti di hari pertama; saat kami baru membuka pintu, pengunjung belum banyak yang datang. Meski demikian, aku berusaha berpikir positif, mengingat kesuksesan hari sebelumnya dan cuaca yang mendukung tanpa mendung.
Hari kedua ini memiliki sesuatu yang berbeda. Sebelum sesi Spinning DJ, kami mengadakan karaoke session untuk menemani pengunjung berbelanja. Keunikan dari karaoke session ini terletak pada program #RequestDongBoy, di mana pengunjung dan tenant dapat meminta lagu yang ingin dinyanyikan. Mereka menuliskan request lagu di sticky notes yang telah kami sediakan dan menyanyikan lagu tersebut menggunakan mikrofon. Lead karaoke kami, BOY3N, berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, dan tak sedikit dari mereka yang memberikan sticky notes dengan permintaan lagu. Salah satu momen unik terjadi ketika seorang pengunjung hendak berbelanja. Dalam suasana pasar loak yang khas, tawar-menawar adalah hal biasa. Saat berbelanja di tenant celana denim thrift, pengunjung ini mencoba menawar harga dengan lebih murah. Namun, sang penjual menawarkan solusi yang tidak biasa: permainan coin flip. Cara kerjanya sederhana; pengunjung memilih angka atau gambar, lalu koin dilemparkan. Jika simbol yang muncul sesuai pilihan pengunjung, ia mendapatkan harga diskon yang diajukan. Sebaliknya, jika penjual yang menang, pengunjung harus membayar harga yang ditetapkan. Dalam permainan ini, si pengunjung berhasil memenangkan taruhan, dan suasana menjadi meriah saat pengunjung lain turut menyaksikan.
Ketika sore menjelang, ada kejutan lain. Salah satu tenant meminta izin kepada lead karaoke kami untuk mengambil alih sesi Spinning DJ dan memainkan musik ala mereka. Kami pun mengizinkan, dan ternyata, musik yang mereka mainkan sangat enak didengarkan. Aku yang bertugas di publikasi langsung merekam momen mendadak ini, dan kami menamai sesi tersebut Tunes Takeover. Banyak momen menarik terjadi di Day 2 ini, dan BFM berjalan cukup lancar hingga akhir acara. Namun, setelah acara selesai, kami harus segera mengosongkan lahan untuk stage di Day 3 dengan cara memindahkan meja-meja yang ada di area outdoor. Kami menyiapkan semuanya sembari menunggu vendor stage datang untuk loading. Tak lama kemudian, vendor stage tiba dan mulai menyiapkan panggung untuk hari ketiga. Day 2 telah memberikan kami banyak pengalaman berharga dan kenangan yang tak terlupakan, menambah semangat untuk melanjutkan acara di hari berikutnya.
Day 3: Puncak Acara yang Meriah
Hari puncak BFM akhirnya tiba, di mana berbagai penampilan dari beberapa band siap menghibur pengunjung. Aku dan tim datang sejak pukul 10 pagi untuk membantu menyiapkan stand tenant, mirip dengan hari sebelumnya, sambil memantau pemasangan sound system dan alat musik di panggung. Seiring berjalannya waktu, satu per satu band mulai datang untuk melakukan check sound yang dimulai pukul 11.30. Di saat yang bersamaan, para tenant juga sudah bersiap untuk hari terakhir BFM, dan acara resmi dibuka mulai pukul 12.00. Setelah sesi check sound selesai, pengunjung mulai berdatangan secara perlahan. Meskipun acara berjalan cukup lancar, jumlah pengunjung masih belum memadai.
Penampilan band pertama dimulai pukul 16.00, diawali oleh The Sipsi. Mereka membawakan beberapa lagu tribute dari band terkenal seperti Oasis dan My Chemical Romance, bahkan menyanyikan lagu "Topeng" dari Noah, band asal Indonesia. Setelah itu, giliran Ample yang tampil, dan pada saat ini, pengunjung mulai berdatangan lebih banyak. Ample membawakan beberapa lagu dari EP mereka sendiri serta lagu-lagu dari The Smashing Pumpkins. Secara pribadi, aku sangat menikmati penampilan Ample karena ini adalah pengalaman pertamaku mendengarkan mereka secara langsung, setelah sebelumnya hanya mendengarkan di Spotify.
Band ketiga yang tampil adalah Pleasvre, yang juga membawakan beberapa lagu tribute dari band terkenal seperti Radiohead dan Oasis. Mereka bahkan mempersembahkan lagu baru yang belum dirilis di mana pun. Saat itu, pengunjung semakin ramai, dan banyak di antara mereka yang berbelanja sambil menikmati penampilan band-band tersebut. Penampilan terakhir di hari itu adalah The Grey Field, yang membawakan lagu-lagu ciptaan mereka sendiri dengan genre punk-emo. Menurutku, band ini sangat cocok untuk menutup penampilan hari itu. Setelah semua penampilan band selesai, acara masih berlanjut dengan suasana yang semakin meriah; meja di area outdoor maupun indoor semuanya penuh terisi. Day 3 menjadi hari yang paling banyak dikunjungi dan malam puncak yang sukses.