Mohon tunggu...
Muhammad Maula Aqillah
Muhammad Maula Aqillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello, disini aku ingin belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gianjar: Dari Crafting hingga BBQ Mountain Boys

8 Desember 2024   23:25 Diperbarui: 9 Desember 2024   00:02 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara bersama Kang Gianjar. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Nama Gianjar mungkin sudah tidak asing di kalangan pecinta outdoor dan penggiat kuliner. Namun, perjalanan hidupnya menuju kesuksesan di BBQ Mountain Boys (BMB) penuh liku dan pencarian jati diri. Gianjar lahir dan tumbuh seperti kebanyakan orang lainnya. Namun, ia mengaku sempat merasa hidupnya berjalan seperti air mengalir tanpa arah yang jelas. "Kalau anak muda sekarang bilang mah, ya going with the water flow aja gitu," katanya sambil tertawa. Sampai sekitar tahun 2010, ia mulai merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Ia mulai bertanya-tanya, apa sebenarnya yang ingin ia kejar? Apa yang benar-benar membuatnya bahagia?

Jawabannya muncul dari kecintaannya pada kerajinan tangan atau crafting. Dari sinilah ia menemukan dunianya---menciptakan berbagai karya dari tangan sendiri, menjualnya, dan bahkan membangun brand kecil-kecilan. "Ternyata walaupun volumenya masih kecil, si jualan sendiri, si bikin brand sendiri, si ngerjain hal-hal sendiri teh kayak... fun gitu, menyenangkan," kenang Gianjar.

Meski awalnya hanya dilakukan sebagai hobi, crafting perlahan menjadi bagian penting dari hidupnya. Ia merasa ada kepuasan tersendiri saat bisa menciptakan sesuatu dengan tangan sendiri dan melihat orang lain menghargai hasil karyanya. Selain crafting, Gianjar juga punya ketertarikan besar pada pertanian dan peralatan outdoor. Baginya, semua ini saling terkait. Alam memberikan inspirasi untuk crafting, sementara crafting membantunya lebih dekat dengan alam. Kombinasi ini membuat hidupnya semakin berwarna.

Pada masa itu, Gianjar masih menjalani pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, crafting menjadi ruang pelariannya, tempat ia berekspresi di luar rutinitas pekerjaan. Hingga suatu saat, ia bertemu dengan Hedi Rusdian, seorang pengusaha muda yang sukses di usia 24 tahun. Dari Hedi, Gianjar belajar banyak hal tentang bisnis---mulai dari menjalin jejaring hingga memahami seluk-beluk manajemen.

Membangun Saux Farm dan Awal BBQ Mountain Boys

Pernah dengar nama BBQ Mountain Boys (BMB)? Kalau belum, mari kita kenalan dengan cerita seru di balik perjalanan mereka. Ternyata, perjalanan membangun BMB itu nggak instan, lho. Ada banyak cerita menarik dan perjuangan yang penuh liku-liku.

Tahun 2014 menjadi momen penting dalam perjalanan Gianjar. Bersama Hedi, ia mendirikan Saux Farm and Creative Space, sebuah proyek akhir pekan yang awalnya hanya untuk bersenang-senang. Keduanya sering bertukar ide kreatif, mencoba berbagai proyek, meski banyak di antaranya hanya sekadar wacana. Namun, pengalaman ini memperkaya pemahaman Gianjar tentang dunia kreatif.

Proyek Saux Farm akhirnya berkembang menjadi langkah serius. Namun, idealisme awal mereka ternyata kurang sesuai dengan kebutuhan pasar. "Kenapa? Karena idealisme kita itu enggak meet dengan needs-nya orang," jelas Gianjar. Meskipun begitu, ia dan timnya terus mencari bentuk yang tepat untuk menyalurkan ide-ide kreatif mereka.

Pada tahun 2018, muncul gagasan untuk menjadikan aktivitas barbeque sebagai sebuah gaya hidup modern. Dengan mengusung konsep modern outdoor lifestyle, mereka memutuskan untuk melabeli proyek ini dengan nama yang unik. Awalnya, mereka hampir saja menamakan konsep tersebut Barbeque by Saux. Namun, nama itu dianggap kurang mencerminkan semangat petualangan dan keseruan yang mereka usung.

Setelah banyak diskusi, akhirnya nama BBQ Mountain Boys muncul sebagai pilihan. Gianjar mengenang proses pemilihannya dengan senyum. "Waktu bikin nama, kayaknya enggak lucu juga ya... Tapi daripada enggak ada nama lain, yaudah jalan aja," ujarnya sambil tertawa kecil. Siapa sangka, nama yang awalnya diragukan justru menjadi identitas kuat yang membawa mereka hingga sebesar sekarang.

BBQ Mountain Boys kini dikenal bukan hanya sebagai sebuah merek, tetapi juga pergerakan gaya hidup yang memadukan kreativitas, kebersamaan, dan kelezatan kuliner. Sebuah perjalanan panjang yang bermula dari ide sederhana di Saux Farm hingga menjadi nama besar di dunia barbeque modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun