Mohon tunggu...
Aqilla Barki Firdaus
Aqilla Barki Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah mahasiswi Jurnalistik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Etika Jurnalisme Dalam Menghadapi Tantangan Deepfake

23 Desember 2024   03:40 Diperbarui: 23 Desember 2024   03:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: Kompas.com)

1. Menggunakan Teknologi Deteksi Deepfake

Saat ini, sudah banyak pengembang yang menciptakan perangkat lunak untuk mendeteksi deepfake. Misalnya, algoritma berbasis AI yang dapat menganalisis pola-pola yang tidak alami dalam video atau audio. Media perlu berinvestasi dalam teknologi ini untuk memastikan keaslian materi yang mereka gunakan.

2. Membangun Jaringan Verifikasi

Organisasi media dapat bekerja sama dengan platform teknologi, akademisi, dan komunitas pemeriksa fakta untuk menciptakan jaringan verifikasi yang lebih kuat. Kolaborasi ini dapat membantu dalam mengidentifikasi dan membongkar deepfake dengan lebih cepat.

3. Pelatihan Jurnalis

Setiap jurnalis perlu memahami cara kerja deepfake dan bagaimana mendeteksinya. Pelatihan khusus tentang teknologi ini harus menjadi bagian dari kurikulum pelatihan jurnalisme modern.

4. Memperketat Standar Editorial

Redaksi media harus memberlakukan standar yang lebih ketat dalam mengevaluasi keaslian materi. Jangan hanya mengandalkan kecepatan dalam menyampaikan berita, tetapi prioritaskan akurasi.

5. Melibatkan Audiens

Masyarakat juga bisa menjadi mitra dalam melawan deepfake. Media bisa mengajak audiens untuk melaporkan konten mencurigakan dan memberikan panduan tentang cara mengenali deepfake.

Selain tanggung jawab jurnalis, pemerintah dan platform digital juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Pemerintah perlu membuat regulasi yang jelas tentang penggunaan teknologi deepfake, terutama jika digunakan untuk menyebarkan disinformasi atau melakukan kejahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun