Seorang muslim menunjukkan tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negara dengan memberikan perhatian pada pembinaan
   kualitas bangsa, agar menjadi beriman, bertakwa, berdaulat, mandiri, cerdas, dan berintegrasi. Penguatan pertahanan dan
   ketahanan negara dipengaruhi oleh kualitas bangsa, sesuai dengan pesan Al-Qur'an untuk turut bertanggung jawab dalam aspekÂ
   keislaman, keutamaan, dan kebangsaan.
Perspektif tasawuf terhadap tanggung jawab tidak hanya terfokus pada realitas fisik, melainkan juga terlibat dalam dimensi spiritual yang lebih tinggi. Membangun relasi yang positif dengan Tuhan, menjaga ketaatan dan integritas moral, serta berupaya mencapai kesempurnaan spiritual dianggap sebagai tanggung jawab utama dalam perjalanan tasawuf.Â
Dengan demikian, pemahaman tasawuf mengenai tanggung jawab terlihat sederhana, namun memiliki kedalaman makna. Dalam konteks tasawuf, tanggung jawab tidak sekadar merupakan kewajiban berat, melainkan menjadi sarana untuk mencapai kesempurnaan spiritual dan mencari keseimbangan antara dunia material dan dimensi rohaniah.
Memenuhi mata kuliah Akhlak Tasawuf.Â
Dosen pengampu: Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail
REFERENSI
- Buku Kuliah Akhlak Tasawuf karya Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail
- https://dolrohim.blogspot.com/2017/03/blog-post.html
- http://etheses.iainponorogo.ac.id/1020/2/BAB%20II.pdf
- https://an-nur.ac.id/kewajiban-dan-tanggung-jawab-akhlak-tasawuf/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H