"Bagaimana kalau kita manfaatkan?"
"Manfaatkan?"
"Ya,kita manfaatkan. Jangan sampai tanah yang begitu luas itu, menjadi mubazir. Kita bisa mulai bercocok tanam."
"Wah itu ide bagus. Saya suka cocok tanam, apalagi keluargaku semuanya adalah petani. Insya Allah saya siap."
"Tapi tanam apa ma? Lagi pula, papa kan ngajar, tidak bisa cocok tanam. Kita juga harus menyiram dan merawat tanaman itu setiap hari."
"Heem.. apa ya. Berarti tanamannya, jangan yang membutuhkan perawatan setiap hari."
"Contohnya?"
"Pisang, atau apalah," jawabku.
"Setuju banget, kalau tanam pisang. Kita juga bisa tanam mangga, tapi posisi pinggir saja, supaya nanti kalau bangun rumah, tidak usah nebang. Â Karena tidak butuh perawatan setiap hari. Bagaimana setuju?"
"Sip," aku mengacungkan jempol isyarat setuju.
"Oya ma, saya kok lupa. Pisang kan butuh disiram juga. Darimana kita dapatkan air. Apakah kita harus minta saluran air dari pondok"