Mohon tunggu...
Aqil Aziz
Aqil Aziz Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan buah

Mencintai dunia literasi. Penullis di blog : https://aqilnotes.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jembatan Desa

24 Mei 2018   12:15 Diperbarui: 24 Mei 2018   13:37 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Itu kan hanya kampanye politik Bu, untuk mendulang suara, kalau tidak, sekarang kamu tidak akan dipanggil Bu Kades."

"Iya sih Pak, tapi kalau sudah jadi begini bagaimana nasib kita? Warga akan rame-rame menuduh kita pembohong"

Pak Kades diam tidak menjawab pertanyaan istrinya. Tiba-tiba ada tamu yang datang. Rupanya Pak RT dan Pak Asikh.

Setelah mengucapkan salam dan berjabat tangan. Pak Kades mempersilahkan duduk. "Gimana Pak, apakah warga kemarin bisa dikondisikan? Masalahnya saya belum punya alasan yang tepat untuk menjelaskan jembatan itu tidak bisa direalisasikan. Bagaimana menurut Pak RT, apakah ada kata kata yang cocok, untuk meredam mereka?" tanya Pak Kades.

Pak Asikh dan Pak RT bingung, mereka saling memandang. Suasana menjadi beku. Kemudian mencair setelah beberapa lembar amplop disodorkan di depan mereka.

"Begini Pak, saya tidak bermaksud menyuap, tapi anggap saja ini hadiah dari saya. Hadiah kecil. Dan saya mohon Bapak menjelaskan mereka. Bapak tinggal cari kalimat yang pas, agar warga tidak bergejolak."

Mereka berdua tidak bisa menolak, lalu pulang dengan kondisi kebingungan.

Esoknya, Pak RT, mengumumkan kepada warga, bahwa jembatan tahun ini belum bisa di bangun karena bantuan dari pusat belum datang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun