Hmm, I'm no conspiracy theorist but kayaknya ada beruang dibalik pohon deh, hehe. Ok ok, jadi saya pun curiga bahwa sepertinya ada upaya dari pihak klub yang mau melakukan pembelian segila itu hanya untuk "memaksa" Simeone mengubah pendekatan taktiknya, yang tadinya sangat kaku menjadi lebih mengalir.Â
Mengapa demikian? Well, selama ini Atletico Madrid dikenal sebagai tim yang defensif. Saking defensifnya bahkan hanya ada tiga sampai empat orang pemain yang aktif selama menyerang dan itu pun lebih mengandalkan kemampuan individu.Â
Untuk beberapa tahun pertama masa kepelatihan Simeone, taktik yang diterapkan tersebut dapat dibilang sukses. Hal tersebut dapat dilihat dari prestasi yang ditorehkan, seperti juara Europa League 2012, La Liga 2013, dan menjadi finalis Champions League pada tahun 2014 dan 2016.Â
Namun, bagaimana selanjutnya? Penampilan Atletico Madrid semakin memburuk, bahkan walaupun sempat menjuarai Europa league di tahun 2018. Memburuknya penampilan Atletico Madrid disebabkan oleh menurunnya performa penyerang-penyerangnya.Â
Dahulu, Atletico memiliki penyerang macam Radamel Falcao dan Diego Costa yang dapat single-handedly menaklukkan bek seperti Sergio Ramos dan Pepe sekaligus, atau pun sayap-sayap garang macam Raul Garcia dan Arda Turan.Â
Sekarang, penyerang Atletico sudah tidak ada lagi yang seperti itu, bahkan di klub lain pun juga sudah jarang. Jadi, mau tidak mau perubahan sudah menjadi suatu keharusan, sehingga "pemaksaan" pun perlu dilakukan.
Dengan harga Joao Felix yang mahal, tentunya Diego Simeone ditekan untuk mengubah taktiknya untuk mengakomodasi gaya bermain dari Joao Felix. Dikarenakan Joao Felix merupakan playmaking forward, maka tentu Atletico butuh bermain dengan lebih banyak pemain untuk menyerang untuk memaksimalkan potensinya.Â
Oleh karena itu, Simeone kurang lebih memiliki dua opsi, yaitu mengubah mentalitas permainannya menjadi lebih menyerang atau mengubah formasi untuk menambah jumlah penyerang. Dari kedua opsi tersebut, opsi kedua lebih feasible untuk dilakukan.Â
Hal ini dikarenakan untuk menjalankan opsi pertama Atletico membutuhkan pemain sayap yang lebih banyak, akan tetapi yang terjadi malah Atletico menjual salah satu pemain sayap terbaiknya, yaitu Gelson Martins.Â
Selain itu, Atletico juga memiliki stok gelandang tengah yang sangat melimpah, terlebih dengan kedatangan Marcos Llorente dan Hector Herrera. Dan juga, dengan melakukan opsi kedua, diharapkan Simeone dapat mengeluarkan kemampuan terbaik dari pemain-pemain potensial yang agak flop, seperti Thomas Lemar dan Angel Correa.
Jika benar Atletico akan mengubah formasinya, maka formasi 4-3-1-2 dan 4-3-2-1 patut dicoba. Untuk formasi 4-3-1-2, Joao Felix dapat diplot sebagai shadow striker di belakang dua striker utama yang mungkin ditempati Alvaro Morata dan Angel Correa.Â