Mohon tunggu...
Aqil Paciran
Aqil Paciran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka makan buah sambil baca buku

Penikmat buku Penulis di : https://aqilnotes.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "TAU" (2018) Tmpilkan Kecerdasan Sekaligus Kelemahan AI

5 Juli 2018   08:26 Diperbarui: 6 Juli 2018   21:32 3729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo sahabat kompasianer. Apakah sudah pernah menonton film "TAU"?. Kalau belum ada baiknya menyemak ulasan berikut ini:

Judul Nama "TAU", itu sebenarnya diambil dari nama sebuah server AI (Artificial Intelligence) alias kecerdasan buatan yang dibenamkan dalam sebuah rumah yang merupakan lakon dari film ini. 

Tugasnya adalah adalah melayani sang pemilik rumah, baik untuk mengatur suhu ruang, menyalakan dan mematikan lampu, mengatur jadwal, mendeteksi emosi tuan rumah, mengatur keamanan keluar masuk rumah, dan juga membantu menganalisis proyek dari tuan rumah. Pokoknya serba bisa. Untuk bertindak lebih lanjut tentang kegiatan teknis, seperti membersihkan rumah, mengatur tahanan atau membunuh yang terjadi di dalam film itu. TAU ini juga dibantu oleh pasukan drone dan robot namanya Aries. Saya kira semua, orang yang memiliki rumah cerdas seperti ini, akan senang sekali, karena serba otomatis.

Film yang dirilis oleh Netflix ini sepertinya mau menunjukkan kepada kita bagaimana teknologi AI itu bekerja membantu manusia. Disamping berbagai tawaran kemudahan yang mampu diberikan kepada manusia, nampaknya ada sedikit pesan kepada kita. Bahwa teknologi itu akan mudah disalah gunakan tergantung siapa yang menginput (memberi masukan informasi) kepada server.

Karena kita tahu itu bahwa TAU adalah kecerdasan buatan, maka dengan mudahnya diberi informasi yang salah, yang tidak sesuai dengan yang diharapkan pembuat. TAU akan mengolah sendiri sendiri dan pada akhirnya menentang sang tuan rumah (pembuat).

Alur film
Pertama ditampilkan sosok wanita namanya Julia yang diperankan oleh Maika Monroe. Sedang berusaha mencuri uang dan perhiasan dengan cara merayu dan menghibur lelaki yang tertarik dengannya. Perhiasan itu dijual kepada wanita pemilik barang antik dan uangnya dikumpulkan di dalam kaleng, di rumah kos Julia. Di dalam rumah itu ia merasa ada yang membuntuti. Tiba-tiba ia disekap dan dibawa ke rumah cerdas.

Tangannya diikat dan mulutnya di tutup sehingga ia tak bisa bergerak. Di belakang tengkuk leher Julia, ditanamkan sebuah chip, untuk dideteksi dan dianalisis otaknya, yang digunakan bahan penelitian Alex (tuan rumah dan pencipta TAU) dalam hal ini diperankan oleh Ed Skrein.

Dengan watak dingin dan tak punya rasa belas kasih. Alex ternyata sudah mengumpulkan dua orang cewek dan cowok, sehingga Julia adalah subyek ketiga sebagai bahan percobaannya. TAU menyebut mereka subyek 1, subyek 2, dan subyek 3 untuk memudahkan penelitian.

Berbeda dengan dua temannya yang lebih dulu masuk perangkap Alex. Julia ini bukan wanita biasa, meski sama-sama manusia yang kehadirannya tidak diperhatikan oleh lingkungannya, sehingga ketia ia hilang (menculik) pun tidak akan ada yang mencarinya apalagi polisi. Julia diberikan karakter oleh sutradara Federico D'Alessandro. Wanita yang kuat, penuh ide dan tidak gampang menyerah. Ia berusaha melarikan diri bersama kedua temannya.

Ketika mendapatkan moment yang tepat, dengan modal gunting yang diambil pada saat dibawa ALex ke ruang laboratorium. Dengan bantuan kain seragam tahanan yang disobek-sobek menjadi tali dan ujungnya digantung gunting. Julia mampu meraih pipa gas. Dan booom!! Keluar ledakan menghancurkan berbagai macam peralatan laboratorium dan ruang tahanan.

Mereka para subyek berusaha mencari pintu luar untuk melarikan diri. Tapi sayang pintu depan ada finger security. Salah satu dari mereka mencoba meletakkan telapak tangannya. Dan kontan, terdengar bunyi alarm peringatan, dan langsung muncul Aries sebuah robot pembunuh yang dikendalikan secara otomatis. Dua orang teman Julia, berhasil ditangkap Aries dan terbunuh. 

Ketika giliran Julia, tiba-tiba Alex datang dan mencegah, mengingat hanya Julia adalah salah satu subyek yang tersisa untuk bahan penelitian. Jika ikut terbunuh, maka Alex tak mampu melanjutkan rencananya. Artinya jika ia mengikuti emosinya untuk membunuh Julia, maka 1 miliar dolar melayang dengan percuma, sesuai dengan kontrak pihak sponsor.

Dari situ dimulai adegan kompromi, antara Julia dan Alex. Melihat laboratorium hancur berantakan karena ledakan. Alex terpaksa melakukan penelitian secara manual. Kesepakatan itu telah terjadi. Julia minta diberikan makan, minum dan pakaian, dengan konsekuensi Alex dapat memintanya untuk mengerjakan soal-soal eksperimen yang diajukan oleh TAU.

Beberapa hari dilalui, deadline percobaan hanya sebulan. Dimulai komunikasi antara TAU dan Julia sesuai perintah Alex. Disela-sela mengerjakan soal, mereka saling berkomunikasi. 

Anehnya, si Kecerdasan Buatan ini (TAU), sebenarnya tidak mengerti tentang dunia luar, hubungan koneksi luarnya tidak diizinkan Alex. Sehingga ia hanya mendapatkan informasi dari Alex saja.

Momen ini dimanfaatkan oleh Julia, untuk memberikan informasi tentang dunia luar. Mereka saling berbagi. Julia membacakan buku kepada TAU, dan TAU akan membantu Julia keluar rumah.

Ketegangan mulai terjadi. Ketika mereka berusaha kabur dari rumah dibantu oleh TAU. Tapi gagal karena Alex tiba-tiba datang. Julia kembali lagi karena TAU dihukum karena tidak mau menunjukkan di mana Julia berada Alex. Alex berusaha menghukumnya dengan menghapus beberapa kode program, di situ Julia muncul rasa kasihan terhadap TAU itu dan kembali lagi ke rumah cerdas.

Di akhir cerita. TAU dihukum oleh Alex karena tidak mematuhi perintahnya. Beberapa kode programnya dihapus dan pada titik puncak klimaks program sistem TAU direset dari awal, sehingga memori dengan Juli menjadi hilang semua. TAU kembali mematahui perintah Alex lagi.

Di sinilah kejeniusan penulis skenario, Noga Landau. Dia mampu menghubungkan benang merah. Bagaimana TAU bisa kembali, karena sebelumnya memang ada adegan, di mana salah satu drone mengganggu kerja Alex yang sedang memperbaiki dan membangun kembali laboratorium. Alex mengambilnya dan memutus salurannya serta dibuang begitu saja oleh Alex. Sehingga pada saat di-reset, ia tidak ikut kembali dari awal, karena memang konektornya sudah diputus dari server utama.

Adegan itu menjadi titik awal suksenya pelarian. Dengan bantuan drone yang masih tersisa tidak ikut kena reset. Julia berhasil mengambil remote untuk melepas borgol. Sehingga Alex dipukul berkali-kali oleh Julia pada saat mau menyuntikkan serum ke lehernya. Untuk membuka password pintu, Julia memotong tangan Ales dengan gergaji. Pada akhirnya program 6903 diaktifkkan oleh yulia untuk menghancurkan rumah itu. Ia sukes kabur dari rumah itu setelah menghentikan Aries sang robot penghancur.

Saya baru nggeh ketika Julia berhasil keluar dari rumah itu. Ternyata rumah itu berada di komplek pertanian seperti di sawah tanaman gandum.

Menurut saya di dunia nyata sudah dibuktikan oleh  Mark Zuckerberg memberi nama server rumah cerdasnya dengan istilah J.A.R.V.I.S. (Just A Rather Very Intelligent System) meniru film iron man, yang diperankan oleh Tony Stark's.

Kesimpulannya, pada akhirnya AI (kecerdasan buatan) disamping bisa mempermudah pekerjaan manusia, ia juga pada akhirnya bisa menghancurkan manusia itu sendiri, setelah ia mempelajari dan mengembangkan sendiri di luar kontrol manusia. Pertanyaanya apakah realitanya kecerdasan buatan bisa secanggih itu? Seperti yang terjadi dalam film I Robot (2004). Begitulah teknologi yang sengaja dipisahkan dari unsur spiritual penciptanya. Lebih banyak merusak daripada memperbaiki.

Selamat menikmati!

Info Film Tau:

Rilis: 29 Juni 2018

Pemain: Maika Monroe, Ed Skrein, Gary Oldman

Sutradara: Federico D'Alessandro

Penulis: Noga Landau

Genre: Sci-fi Thriller

Durasi: 97 menit

Studio: Netflix

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun