(Artikel ini saya format Kultwit)
1. Diakui atau tidak, #Pesantren memiliki peran membenarkan dan meluruskan paham yang bersebrangan dengan #Aswaja
2. #Pesantren juga andil membangun defence; melindungi masa depan kaum muda dari paham import barat.
3. Di era pergaulan global sekarang ini, #Pesantren bahkan wajib memiliki transportasi, khususnya #media
4. Bagaimanapun, dampak #media (digital atau cetak) berpengaruh hebat, terlebih untuk usia otak yang masih ranum
5. Banyak aktifis kampus mulai menganut paham salah modern akibat media-media tak sepaham dengan #Aswaja
6. Bahkan ada juga alumnus 100% jebolan #Pesantren lebih tertarik berpaham #Orientalis, #Liberalis, dsb.
7. Entah khawatir dianggap kolot atau dibius materi sehingga sengaja "memodifikasi" (minjem istilah @ssirah) pengetahun sebelumnya ttg agama
8. Alhamdulillah, seperti #HMASS #INSIST dan #AswajaCenter dll masih bisa bertahan dari godaan dan "rayuan-rayuan" menyesatkan. cc:@TanpaJIL
9. Nah Untuk #media, data yg pernah saya baca, #media terbanyak dalam sebuah #pesantren masih dipegang pp@sidogiri
10. @sidogiri berusaha sekuat tenaga bergerak, melakukan serangan counter attack atas paham-paham sempalan tanpa blunder sedikitpun
11. Melahirkan banyak #media tidak berarti @sidogiri merangsang audiens untuk memberikan aplous keras (#promoted) atau menggharap duel fisik
12. Media-media yang dikelola @sidogiri masing-masing memiliki medan berbeda. Tapi, tetap sama dalam tujuannya. Langsung saja, kita zooming:
13. #Media Online milik @sidogiri antara lain: www.sidogiri.net , /sidogiri (facebook fanpage) @sidogiri (Twitter) dan jejaring social lainnya
14. Media Cetak: Ada 15 Majalah. Fungsi belasan #media di @sidogiri bergerak menurut bidang dan instansi yang mengelolanya.
15. Instansi Ubudiyah; bertugas mendidik santri ttg ibadah shari2 (mading TAUIYAH). Keluar berdakwah otw masjid2 dengan buletin @tauiyah.
16. Instansi Kuliah Syariah; Mading TAFAQQUH, dan Buletin ISTINBAT; Berisi ide-ide dari kitab klasik, terkait fikih, tauhid dsb. Buletin ini laku keras di pesantren2 dan kampus-kampus
17. OMIM (Organisasi Intra Madrasah) MMU ALIYAH @sidogiri; Majalah IJTIHAD dan Mading HIMMAH. Diisi oleh murid senior MMU Aliyah
18. Instansi PP ISS (Ikatan Santri Sidogiri); buletin NASYITH & Mading KOREKSI. Topik lebih menekan pd kehidupan bersosial santri dan remaja
19. Instansi Annajah; Mading MADINAH - (benteng #aswaja). Pengelolanya: ORGANISASI ANNAJAH, rata-rata Santri tingkat TSANAWIYAH
20. @LazSidogiri: Bergerak dibidang santunan dan social masyarakat. PEDULI adalah majalah bulanannya
21. PERPUSTAKAAN @sidogiri: tak hanya mengoleksi puluhan-ribu kitab dan buku; jg melahirkan majalah MAKTABATUNA, Mading MAKTABATI & MATABACA
22. BPS (Balai Pengobatan Santri) juga miliki majalah "Mading AS-SHIHHAH"; mengenalkan bgmn hidup sehat dan lingkungan bersih ala #Pesantren.
23. buletin SIDOGIRI (Di twitter dikenal @SidogiriMedia); adalah raja media cetak di @sidogiri. Semua rubrik yg anda butuhkan ada disini!
24. Nah, ke-15 media @sidogiri tsb, dedline editingnya tidak cukup pada badan instansi terkait.
25. Meskipun badan editor, masing2 #media tsb harus melewati pengoreksian ulang oleh badan korektor BPP (Badan Pers Pesantren) @sidogiri
26. Lolos dari BPP Media-media itu baru angkat cetak dan boleh dipublikasikan.
27. Dengan prosses pengelolaan super ketat seperti ini, ke-Aswaja-an #media di @sidogiri tetap terjamin. Cc: @zain_rusdy @almahmudy
28. Ada yang terlupakan; PUSTAKA SIDOGIRI (benteng ahlusunnah wal jamaah). @pustakasidogiri adalah penerbit buku-buku karya santri @Sidogiri
29. @pustakasidogiri Mencetak ratusan buku dg ragam tema. Dari tema teologi, fikih sehari-hari, ekonomi dan kajian sastra dsb. Semua ada!
30. Penulis paling exis di @pustakasidogiri antara lain, @AchyatAhmad, @QueN_aq, @masyhuri_mochtar, @syamsulmunawwir dll.
31. Tak hanya santri @sidogiri, karya penulis sekaligus pengamat terkenal, Prof Dr Mohammad Baharun juga diterbitkan oleh @pustakasidogiri
32. So, pesantren-pesantren di nusantara patut berkaca pada produktivitas @sidogiri; cetak media produktif, cetak santri produktif & kreatif
33. Jangan berkaca pada santri-santri "mbeling" dan aktifis yang sudah termakan media ngawur dan bacaan-bacaan sesat. Contoh (maaf) @ulil cs
34. Mengherankan memang, JIL yang "naik daun" bermula dari agresi seorang jebolan pesantren, anak & menantu kiai lagi. #Miris!
35. #Media pesantren seperti @sidogiri harus lebih aktif, kreatif, inovatif, dan benar-benar kritis pada ancaman paham import #barat.
36. Ubah wacana masyarakat yang beranggapan #Pesantren adalah sarang #Liberalis, sarang #Teroris dan semacamnya. Serius lho!
37. Tapi ingat! Jgn selesaikan dg perang fisik, itu bukan penyelesai akhir yang baik. Perang pena lebih menampakkan pada perubahan positif.
38-(selesai). Perang media harus dinyalakan. Karena #barat dengan #orientalism nya telah lama menabuh genderang perang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H