Mohon tunggu...
Aqila Syafira Arrahman
Aqila Syafira Arrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

Memiliki ketertarikan terhadap isu global

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Afghanistan: Sejarah Relasi Taliban dan Pakistan?

5 Oktober 2024   15:55 Diperbarui: 5 Oktober 2024   16:17 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadirnya delegasi Taliban dalam konferensi internasional di Tashkent, Uzbekistan, yang membahas masalah mengenai Afghanistan (Foto: mfa.uz)

Penggunaan serangan udara ke Afghanistan didasari rasa frustrasi Pakistan terhadap Taliban yang tidak menahan serangan TTP ke Pakistan. Setelah pemberian suaka politik de facto, TTP memiliki status politik yang membaik di Afghanistan dan secara rutin mengirim pasukan ke Pakistan. Setelah berbulan - bulan mengalami penurunan keamanan, Pakistan memiliki dua tujuan pemaksaan : 

1. Mencegah adanya tindak lintas yang dikirimkan TTP, Pakistan menggunakan bom ke markas TTP di Afghanistan sebagai pesan bahwa tempat berlindung mereka di sana tidak seaman yang dapat mereka duga. 

2. Adanya rencana untuk mengeluarkan serangan kejutan terhadap TTP agar mereka mempertimbangkan kembali pendekatan Taliban terhadap TTP. Hal ini didukung informasi bahwa masyarakat Afghanistan tidak menyukai tindakan militer yang ada di Afghanistan 

Tetapi, kegiatan ini dinilai berlebihan karena menewaskan rakyat sipil di Afghanistan; setidaknya ada 20 anak yang tewas dan itu bertentangan dengan klaim resmi Pakistan. Peluncuran serangan itu tampaknya tidak memberikan solusi apapun terhadap TTP, karena status pergerakan TTP di Afghanistan masih sama. Sebaliknya, sentimen anti-Pakistan di politik Afghanistan semakin melonjak.

Intervensi Pakistan terhadap hak perempuan di Afghanistan masa kini

Bilawal Bhutto Zardari, menteri luar negeri Pakistan, mendesak komunitas internasional untuk ikut andil dalam mengecam Taliban atas perampasan hak perempuan. 

"Jika akses perbankan mereka akan ditutup, dana mereka akan ditutup -- Anda tidak hanya menghukum pemerintah di Afghanistan, Anda juga menghukum rakyat Afghanistan", kata Zardari. 

Tidak hanya itu, Zardari mendesak Afghanistan untuk mengimplementasikan janji mereka tentang perlindungan hak perempuan yang mana janji ini juga ditujukan untuk komunitas internasional. Diketahui bahwa Afghanistan berjanji untuk meminta pengakuan internasional terhadap pemerintahan mereka.


  • (Referensi)

1. https://www.hrw.org/id/news/2023/09/08/afghanistan-talibans-gender-crimes-against-humanity

2. https://www.cfr.org/article/pakistans-support-taliban-what-know

3. https://medicamondiale.org/en/where-we-empower-women/afghanistan

4. https://www.britannica.com/event/Durand-Line

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun