Mohon tunggu...
Aqila Mayda K
Aqila Mayda K Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi KKN RDR 77 KELOMPOK 135 UIN WALISONGO SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pergeseran Makna Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Tengah Modernisasi Masyarakat

11 Mei 2020   15:49 Diperbarui: 11 Mei 2020   15:54 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Adanya perubahan yang terjadi pada praje, penggunaan sound system selama perayaan yang memiliki kisaran harga dua juta dalam sekali sewa. Penyewaan mobil pick up yang digunakan untuk mengangkut kuda-kudaan praje juga memakan biaya yang cukup besar. Nilai-nilai materialistis ini yang terjadi pada kondisi masyarakat modernisasi. 

Nilai-nilai leluhur mulai luntur seiring perkembangan zaman. Pergeseran makna lainnya pada praje adalah menjadikan praje itu sebagai alasan untuk memaklumi perilaku mabuk. Karena mereka menganggap si pemikul praje membutuhkan tenaga yang cukup, dengan meminum tuak khas pulau Lombok ini masyarakat percaya bahwa minuman ini dapat memberikan rasa santai. Rasa santai itu merupakan efek dari tuak yang memberikan efek halusinasi, yang mengakibatkan terjadinya mabuk. Tak jarang masyarakat menyiapkan tuak untuk diri sendiri. 

Rangkaian perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW masih terus dijalankan hingga saat ini. Seperti halnya masyarakat Dasan Agung yang memaknai perayaan Maulid Nabi sebagai peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW dengan mengadakan berbagai perayaan. Letak Dasan Agung yang berada di tengah-tengah kota Mataram, menjadikan proses-proses perubahan menjadi lebih cepat dan kompleks. 

Edukasi berbasis keagamaan sangat diperlukan agar masyarakat lebih memaknai makna Maulid Nabi secara Hakiki. Masyarakat Dasan Agung masih mempertahankan tradisi-tradisi perayaan Maulid Nabi, namun seiring berkembangnya zaman perayaan itu pun juga turut berubah. Makna-makna yang sebenarnya mulai sedikit dikesampingkan. Tradisi di masyarakat Dasan Agung harus lebih diperhatikan agar nilai-nilai agamanya semakin meningkat dan mengurangi hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun