Kritik akan hal tersebut disampaikan langsung dalam bentuk dialog oleh para tokoh sebagai berikut:
"bagaimana kalau nanti malam kita adakan party! tapi jangan lupa minta upeti ke anak-anak culun itu." -raja Kasa (menit ke 8.56).
"heh anak baru! Jangan sembarangan bertingkah di kelas ini. Kamu anak baru kan disini? Kamu harus minta izin pada pimpinan kami." -raja Kasa (menit ke10.28
"si Kasa itu anaknya sangat nakal, bila kita tidak mau menurutinya dia pasti akan terus menggangu kita." -teman ratu Solihah (menit ke 14.51)
"begitu juga di sekolah, dia sering marah-marah jika ada teman yang tidak mau menuruti perintahnhya." -teman ratu Solihah (menit ke 15.13).
"bahkan yang sangat menyedihkan dia selalu memaksa kami untuk mengerjakan tugasnya. Suatu hari kami menolaknya, dia marah-marah, terus membuang tas kami ke sungai." -teman ratu Solihah (menit ke 15.21).
Peran raja Kasa jika dikaitkan dengan kehidupan nyata dapat diambil kesimpulan bahwa perbuatan tersebut sangat tidak mencerminkan perbuatan tercela dan sangat merugikan. Raja Kasa bersikap seolah-olah dia adalah orang yang paling memiliki hak atas teman-temannya. Ia dapat dengan mudah memerintah teman-temannya sesuka hatinya tanpa memikirkan dampaknya. Ia dan teman-temannya juga suka mem-bully teman yang lemah, yang padahal perbuatan bullying akan dapat menimbulkan dampak yang snagat serius bagi korbannya. Seperti yang terjadi pada zaman sekarang, tindakan bullying bahkan dapat membuat seseorang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena rasa ketidaktahanan akan rasa tertekan dan rasa sakit hati yang dimilikinya akibat perbuatan tersebut. Artinya, bahkan tindakan bullying dapat merenggut nyawa seseorang tanpa menyentuhnya.
Adapun peran ratu Solihah dalam drama tersebut juga mengandung pesan moral yang sangat bernilai. Bahkan, sikap ratu Solihah sangat amat harus ditumbuhkan dalam setiap individu. Peran ratu solihah dalam drama tersebut dinilai memiliki jiwa yang sangat pemberani dalam hal membela kebenaran, juga gemar mengajak temannya untuk melakukan kebaikan. Adapun kritik akan hal tersebut disampaikan langsung dalam bentuk dialog tokoh sebagai berikut:
"senekat apapun harus kita lawan dong, bila kita biarkan, kasihan dia. Nanti dia akan semakin menjadi anak yang nakal kelak besar." -ratu Solihah (menit ke 15.42)