Mohon tunggu...
M Aqeel Ramadhan N
M Aqeel Ramadhan N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi Belajar dengan Chat GPT: Pro Kontra bagi Mahasiswa dalam Menguasai Materi Perkuliahan

9 Juni 2024   00:43 Diperbarui: 9 Juni 2024   22:07 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa yang tidak kenal dengan Chat GPT, mungkin Chat GPT sudah tidak asing lagi ditelinga para pelajar khususnya Mahasiswa. Seperti yang kita ketahui Chat GPT adalah sebuah website dan model kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Open AI (Artificial Intelligence) yang dirancang untuk berinteraksi dengan pengguna melalui teks. Model ini tidak hanya dapat memberikan jawaban dari pertanyaan yang kita sampaikan, tetapi juga dapat memberikan ide, memberikan saran, dan bisa menjadi media untuk mengungkapkan perasaan kita. Maka tak heran jika Chat GPT banyak digunakan oleh Mahasiswa terutama dalam mengerjakan tugas atau media untuk belajar suatu hal yang kita tidak ketahui sebelumnya. 

Namun, penggunaan Chat GPT juga menimbulkan berbagai Pro dan Kontra kalangan mahasiswa. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, disisi lain Chat GPT dapat mempermudah akses informasi dan membantu dalam menyelesaikan tugas dengan cepat. Mahasiswa dapat juga memanfaatkannya sebagai alat bantu belajar yang efektif tanpa harus bertanya atau bertemu dosen terlebih dahulu. Chat GPT juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan penjelasan yang dipersonalisasi sesuai dengan tingkat pemahaman mereka, sehingga bagi para Mahasiswa proses pembelajaran menjadi lebih efisien dan menyenangkan.

Akan tetapi, ada kekhawatiran mengenai ketergantungan Mahasiswa terhadap teknologi ini. Kekhawatiran ini tentu tidak dirasakan Mahasiswa saja tetapi Dosen juga mengkhawatirkan Mahasiswa ketergantungan terhadap teknologi ini. Kekhawatirannya sendiri adalah Mahasiswa akan kehilangan untuk berpikir secara kritis dan mencari informasi secara mandiri karena terlalu sering mengandalkan teknologi Chat GPT. Selain itu, risiko plagiarisme menjadi isu yang penting karena kemudahan untuk menyalin jawaban tanpa pemahaman mendalam dari Mahasiswa itu sendiri. Menurut beberapa Dosen, Mahasiswa, dan Para Ahli Kualitas informasi yang diberikan Chat GPT juga bervariasi dan tanpa adanya verifikasi tambahan yang membuat Mahasiswa mendapatkan data yang kurang akurat. Oleh Karena itu, penting bagi Para Mahasiswa untuk menggunakan Chat GPT dengan  bijak dan tetap mempertahankan keterampilan belajar yang esensial.

Selanjutnya, kita akan membahas Pro dan Kontra tersebut lebih banyak lagi, Mari kita telaah penjelasan berikut:

Pro

  1. Akses Mudah dan Cepat ke Informasi: Mahasiswa dapat dengan mudah mengakses informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas maupun memahami suatu pembelajaran atau materi kuliah dengan cepat. 

  2. Efisiensi dalam menyelesaikan tugas: Dengan bantuan Chat GPT, Mahasiswa dapat menyusun tugas dengan cepat dan efisien agar lebih menghemat waktu untuk melakukan kegiatan lain.

  3. Ketersediaan 24/7: Maksud 24/7 disini adalah 24 Jam 7 Hari, Mahasiswa dapat mengakses bantuan Chat GPT kapan saja. 

  4. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Dibalik informasi yang diberikan oleh Chat GPT dan terkadang informasi yang diberikan terkadang belum sepenuhnya akurat, Hal ini akan menuntut Mahasiswa untuk menganalisis dan mengevaluasi terhadap informasi yang telah diberikan yang dapat membantu mereka untuk keterampilan berpikir kritis. 

Kontra

  1. Ketergantungan berlebihan: Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, Mahasiswa yang menggunakan Chat GPT terlalu sering dan membuat Mahasiswa bergantung pada Chat GPT. Hal ini yang membuat Mahasiswa  kehilangan berpikir secara kritis dan mencari informasi secara mandiri. 

  2. Kualitas Informasi yang bervariasi: Meskipun Chat Gpt dapat memberikan informasi dan jawaban secara cepat, tidak semua informasi yang diberikan selalu akurat atau relevan, dan mahasiswa harus tetap kritis terhadap informasi.

  3. Risiko Plagiarisme: Mahasiswa mungkin tergoda untuk menyalin jawaban dari Chat GPT tanpa pemahaman mendalam, yang dapat mengarah pada tindakan plagiarisme. 

  4. Keterbatasan dalam Pemahaman Kontekstual: Meskipun Chat GPT canggih, bisa menjawab apa yang kita pertanyakan atau minta, terkadang Chat GPT tidak selalu memahami konteks atau nuansa tertentu dalam pertanyaan atau topik tertentu, yang bisa mengarah pada jawaban yang kurang tepat.

Dalam menghadapi era digital yang terus berkembang, penggunaan teknologi seperti Chat GPT yang telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam membentuk pola belajar mahasiswa. Namun demikian, penting bagi Para Mahasiswa untuk tidak hanya bergantung pada teknologi semata, tetapi juga tetap mempertahankan keterampilan belajar konvensional yang esensial. Berinteraksi langsung dengan dosen dan teman sekelas, serta kemampuan menganalisis mensintesis, dan mempertimbangkan informasi secara kritis, tetap menjadi pondasi utama dalam pengembangan akademik Mahasiswa. Dengan demikian, Mahasiswa dapat lebih bijak lagi dalam menggunakan Chat GPT dan perlu memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu yang komplementer, bukan pengganti, dalam perjalanan mereka menuju kesuksesan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun