Mohon tunggu...
Apriyanti Eka Handayani
Apriyanti Eka Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional di UPN Veteran Yogyakarta #upnyk2023 #kampusiana2023

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perkuat Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN Menuju MEA 2025 yang Terintegrasi di Era Digital

20 Juni 2023   20:22 Diperbarui: 20 Juni 2023   20:25 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kamu, ASEAN memiliki populasi penduduk lebih dari 600 juta jiwa? Menurut data IMF (2023), jumlah penduduk di Asia Tenggara mencapai 679, 69 juta jiwa, dimana mayoritas penduduk berasal dari Indonesia sebesar 277, 43 juta jiwa. 

Dalam pertemuan ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN Youth pada 10 Mei 2023 di Labuan Bajo, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa populasi penduduk di Asia Tenggara didominasi oleh pemuda sebanyak 34 persen dari total populasi. Beliau juga menyampaikan harapan para pemimpin ASEAN terhadap peran pemuda ASEAN dalam menciptakan kawasan ASEAN yang stabil dan damai serta sebagai pusat pertumbuhan (epicentrum of growth).

“Kami berharap peran besar generasi muda ASEAN untuk keberlangsungan Asia Tenggara sebagai kawasan yang stabil dan damai, serta menjadi epicentrum of growth,” ujar Presiden Jokowi.

ASEAN memiliki kekuatan yang signifikan guna mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui pertumbuhan ekonomi yang melebihi rata-rata dunia dan terjaganya stabilitas kawasan. Presiden juga yakin bahwa populasi pemuda yang mencapai 34 persen ini merupakan aset berharga dan calon pemimpin bagi masa depan ASEAN guna mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2025. 

Bagi Indonesia, MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sangat berpeluang mengingat potensi besar jumlah penduduk dan peningkatan daya beli di ASEAN. Integrasi ekonomi regional ini akan membantu mengurangi hambatan perdagangan dan membuat Asia Tenggara menjadi satu entitas produksi dan pasar yang menarik bagi investasi langsung asing (FDI) serta meningkatkan daya saing nasional. 

Indonesia juga berkomitmen untuk terus mendorong dan memastikan langkah-langkah integrasi ekonomi yang lebih lanjut di ASEAN dengan memberikan manfaat konkret bagi masyarakat di kawasan tersebut. Di samping itu, peningkatan kapasitas dan daya saing nasional guna memanfaatkan peluang dalam MEA juga menjadi fokus utama yang diperhatikan.

Sumber: Website Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI (ekon.go.id)
Sumber: Website Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI (ekon.go.id)

Pada tahun 2023, Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN untuk kelima kalinya, dengan tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" yang bertujuan menjaga kepentingan dan relevansi ASEAN bagi masyarakat ASEAN dan dunia. Dalam hal ini, Indonesia ingin mengembangkan peran penting ASEAN sebagai kawasan yang berkontribusi secara signifikan baik bagi negara-negara di kawasan maupun secara global. Fokus utama Indonesia, yaitu menjadikan ASEAN sebagai penggerak utama perdamaian dan kesejahteraan di kawasan regional, serta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bagi kawasan dan dunia internasional.

Sumber: Website (Kompas.id)
Sumber: Website (Kompas.id)

Salah satu inisiatif Indonesia dalam bidang ekonomi dalam Keketuaan Indonesia untuk ASEAN 2023 adalah konektivitas pembayaran lintas negara (cross-border) di kawasan, yaitu “ASEAN-led Cross-Border Payment Connectivity, from ASEAN to Global". Inisiatif ini menjadi salah satu upaya guna memperkuat dan meningkatkan konektivitas pembayaran melalui kawasan, serta mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Hal tersebut mengemuka dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 dengan mengusung tema “Synergy and Innovation of Digital Economy: Fostering Growth" sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia sebagai ASEAN Chairmanship 2023. Selain itu, juga berkolaborasi bersama Asosiasi Industri yaitu Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia), dan Perhimpunan Bank Bank Nasional Indonesia (PERBANAS).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun