Eco enzyme/eco enzim (EE) atau sebutan lainnya Garbage Enzymes (GE) adalah cairan yang didapat dari fermentasi sampah dapur, seperti ampas atau kulit sayuran buah. Cairan ini berwarna coklat muda dan berbentuk cairan yang diproduksi dari fermentasi sehingga memiliki bau fermentasi yang cukup kuat. Dari proses fermentasi ini, dihasilkan kandungan desinfektan karena kandungan alkohol dan senyawa kimia asam di dalamnya.
Eco enzyme memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena bisa digunakan secara luas di rumah tangga sebagai pengganti pengganti detergen untuk pakaian dan cairan pembersih lantai, membasmi kandungan kimia yang ada di sayuran, serta untuk membersihkan air yang tercemar. Selain itu eco enzyme bisa dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman (POC) dan pengusir hama pada industri pertanian. Hasil dari pembuatan rumah maggot dan pembuatan eco enzyme tersebut dapat dipasarkan ke ternak-ternak ikan dan unggas, serta dapat dipasarkan ke industri perkebunan maupun pertanian.
3. Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia. Artinya, penyelesaian dengan pendekatan melalui ilmu ini bisa berupa membentuk suatu kebudayaan baru yang membentuk kebiasaan baru yakni, sampah dapur yang biasanya langsung dibuang ke tempat sampah dan berujung menumpuk di TPS, sebenarnya bisa kita jadikan peluang penghasilan. Kebiasaan ini dapat berupa pembentukkan project lingkungan kemanusiaan yang diterapkan oleh karang taruna di setiap RW. Project lingkungan kemanusiaan tersebut yaitu dengan pembentukan rumah maggot pengurai sampah dapur dan pembuatan eco enzyme yang dikelola oleh karang taruna di setiap RW.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H