Mohon tunggu...
Apriliyantino
Apriliyantino Mohon Tunggu... Editor - Filsuf Kampung

Life is a choice, so choose your best!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Empowering Islamic Schools: Redefinisi dan Rekonstruksi Sekolah Islam Unggulan Berbasis Leadership, Entrepreneurship dan Tahfidz

13 Juni 2022   11:39 Diperbarui: 13 Juni 2022   12:17 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Apriliyantino, S.Pd.*

Dalam kurun dua dekade terakhir, kemunculan Sekolah Islam Unggulan (Baca: Sekolah Islam Terpadu) telah memberikan warna baru di ranah pendidikan tanah air. Tidak hanya tampil sebagai penggembira, tetapi menyuguhkan perubahan paradigma. Tidak sekedar berbeda, namun sekaligus mampu memantik daya (ghirah) bagi pendidikan Islam di Indonesia tercinta.

 Laksana hujan salju di tanah gersang, Sekolah Islam Terpadu nyata telah mampu menumbuhkan harapan di saat sistem pendidikan Islam mengalami kelesuan---jika tidak boleh dikatakan stagnan. Ia hadir di saat-saat paling menentukan; ketika kemajuan IPTEK, sains dan komunikasi tak bisa lagi dibendung.


Sesuai dengan sunatullah, Sekolah Islam Terpadu pun harus melewati proses demi proses untuk mencapai titik kedewasaan atau kesempurnaannya. Tahap demi tahap yang dilalui, tentu akan memberi pemahaman dan pelajaran bahwa tidak ada perjalanan yang selalu mulus. Akan ada saat di mana ia melintasi medan terjal dan berbatu. Akan tiba masanya ia menjumpai jalan menurun. Bahkan mungkin akan sampai pada satu persimpangan yang menuntut untuk segera mengambil keputusan yang tepat dan terbaik. 

Untuk itu, melakukan kajian terus-menerus pada sistem yang sedang berjalan, menjadi sebuah keniscayaan. Jika tidak, bisa saja ia kehilangan arah dan menemui jalan buntu di suatu saat nanti. Tidak hanya itu, ia pun berkemungkinan kehilangan ruh dan orientasi.


Melalui tulisan sederhana ini, saya mengajak semua pihak yang berkecimpung di medan juang: Sekolah Islam Terpadu, untuk sama-sama bermuhasabah diri. 

Sudah puaskah dengan sistem yang ada selama ini? Adakah yang perlu dibenahi? Mari, melakukan auto-kritik terhadap fenomena yang sedang terjadi. 

Apakah sistem yang dibangun selama ini telah efektif untuk memberikan daya gedor atau daya dobrak yang memadai? Jangan-jangan, kita terjebak pada satu enclave tertutup yang membuat kita merasa besar, namun nyatanya hanya mampu bernyanyi di kubikel sempit yang kita sangka seluas bumi.

Dari berbagai survey, semisal yang telah dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah merilis Top 1.000 Pemeringkatan Nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer UTBK tahun 2020. Peringkat pertama yang memperoleh nilai rerata tes potensi skolastik (TPS) UTBK tertinggi tahun 2020 adalah SMA Negeri Unggulan MH. Tamrin, DKI Jakarta dengan nilai 601,683. 

Untuk peringkat kedua adalah MAN Insan Cendekia Serpong dengan nilai rerata 599,654. Posisi Sekolah Islam Terpadu bahkan belum masuk 100 besar. Ini hanya sebagian indikator yang bisa diukur terkait daya saing Sekolah Islam Terpadu di seluruh Indonesia. Tentu saja, ini tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan. 

Dengan demikian, menjadi penting untuk dipahami bahwa Sekolah Islam Terpadu harus memiliki diferensiasi dari sisi keunggulan agar tidak tertinggal dan akhirnya tersapu arus perubahan yang mengalir begitu deras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun