Mohon tunggu...
Aprillia Nur
Aprillia Nur Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA

Sangat suka berhitung!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Percobaan Indikator Asam Basa yang Diekstrak Dari Bahan Alami

24 Mei 2024   22:44 Diperbarui: 20 Juni 2024   15:06 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Bahan Alami (Sumber : geut.id)

10. Ulangi langkah yang sama untuk bahan yang lainnya.


Tabel Pengamatan :

Tabel 1. Data pengamatan percobaan (Sumber : Dokumen Pribadi)
Tabel 1. Data pengamatan percobaan (Sumber : Dokumen Pribadi)

Analisis :

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, bahan yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa yaitu bawang merah, kunyit, lengkuas dan jahe. Karena kandungan zat warna pada tanaman tersebut sensitif terhadap pH sehingga dapat bereaksi dengan asam basa dengan merubah warna. 

Perubahan warna ini disebabkan oleh resonansi isomer elektron. Setiap indikator asam-basa merupakan ion yang memiliki tetapan ionisasi yang berbeda-beda. Ion ini memiliki sistem yang terkonjugasi yang dapat menyerap gelombang warna tertentu dan meneruskan gelombang warna lainnya. Gelombang warna yang diserap adalah bagian dari spektrum warna, sehingga ion tersebut akan terlihat berwarna. 

Sedangkan bawang putih dan kencur tidak dapat digunakan sebagai indikator asam basa, karena tidak dapat bereaksi dengan asam maupun basa.


Kesimpulan dari percobaan yang saya lakukan ialah tanaman-tanaman tertentu dapat dijadikan indikator alami sebab kandungan zat warnanya dapat bereaksi dengan asam/basa sehingga ekstrak tanaman berubah warna, sementara tanaman lain tidak bisa dijadikan indikator alami karena tanaman tidak bisa bereaksi dengan asam maupun basa.




Referensi :

S, Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 2. Bandung: Penerbit ITB 

Yvnz. 2013. Bagaimana Indikator Asam-Basa Berubah Warna. https://bisakimia.com/2013/03/08/bagaimana-indikator-asam-basa-berubah-warna/.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun