Suatu ukuran yang menentukan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya adalah kinerja. Dimana ada dua konsep penting yang berkaitan dengan kinerja yaitu sistem manajemen kinerja dan penilaian kinerja.
Sistem manajemen kinerja mengacu pada proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengevaluasi kinerja karyawan. Dalam perusahaan perlu menerapkan sistem manajemen kinerja yang baik agar para karyawan merasa nyaman saat bekerja.
Pengertian kinerja mengacu pada hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Terdapat dua unsur yang terkandung dalam penilaian kinerja yaitu pencapaian hasil pekerjaan dan standar pekerjaan. Untuk mengetahui kedua unsur itu dapat membandingkan keduanya, misalkan hasil pekerjaan melebihi standar pekerjaan maka dapat dikatakan kinerja tersebut baik begitupun sebaliknya.
Penilaian kinerja dapat dilakukan oleh berbagai pihak yang mengetahui kinerja karyawan, baik secara individual yaitu karyawan itu sendiri, rekan kerja, atasan atau supervisor, para bawahan dan para pelanggan melalui berbagai metode penilaian kinerja karyawan.
Sekalipun seorang atasan yang ahli dalam menilai dan sangat berpengalaman melakukan penilaian atas kinerja bawahannya, hal tersebut tidak dapat dipungkiri jika akan terjadi kesalahan-kesalahan yang dilakukannya. Berikut ulasan mengenai macam-macam kesalahan penilaian kinerja.
Macam-Macam Kesalahan Dalam Penilaian Kinerja
1. Efek HaloÂ
Adalah suatu kesalahan yang dilakukan oleh seorang manajer karena hanya menggunakan satu faktor dalam mewakili faktor lain dalam mengambil keputusan untuk menentukan kinerja seseorang. Contohnya yaitu seorang yang memiliki kesetiaan yang tinggi, maka manajer tidak memerhatikan faktor lainnya. Padahal belum tentu orang tersebut memiliki kinerja yang baik entah dari hal kuantitas ataupun kualitas hasil pekerjaannya.
2. Kecenderungan Penilaian TerpusatÂ
Kesalahan ini dimana seorang penilai enggan memberikan penilaian sangat baik atau sangat buruk , maka yang diberikannya yaitu penilaian rata-rata meskipun karyawan tersebut memiliki kinerja yang bervariasi. Kesalahan ini bisa terjadi misalnya seorang penilai kurang informasi, waktu yang tersedia sedikit dalam menilai dan mungkin juga kurangnya faktor pengetahuan yang memadai dalam melakukan penilai.