3. Bias Terlalu Lunak dan Keras
Kesalahan disini yaitu adanya penilai yang memberikan penilaian sangat baik dan sangat buruk saja. Karena penilai disini memiliki sifat murah hati dan keras hati. Contohnya seorang dosen yang mengajar pada matkul ekonomi hanya akan memberikan nilai A atau E.
4. Pengaruh Kesan Terakhir
Kesalahan pada pengaruh kesan terakhir ini yaitu dimana kesalahan penilai hanya memberikan penilaian pada peristiwa terakhir yang dilakukan karyawan. Misalkan di awal bekerja karyawan A memiliki kinerja yang baik, kemudian di akhir periode karyawan A memiliki kinerja yang buruk, maka penilaian yang terakhir yang dinilainya, dan begitupun sebaliknya.
5. Perasangka Pribadi
Kesalahan penilaian ini karena hanya menilai pada satu faktor tertentu yang membuat penilaiannya tidak benar dilakukan. Entah itu dasar nilai baik ataupun buruk dalam menentukan kinerja karyawan. Faktor tersebut bisa berupa ras, jender, agama, dan kebangsaan. Contohnya yaitu seorang penilai pria memberikan nilai baik kepada karyawan wanita karena senang kepada karyawan wanita tersebut.
6. Kesalahan Kontras
Kesalahan kontras adalah penilai melakukan penilaian dengan membandingkan kinerja seorang karyawan dengan karyawan lain, bukannya dengan standard kinerja. Bila penilaian pertama pada karyawan yang memiliki kinerja yang sangat baik maka penilaian selanjutnya terhadap karyawan yang miliki kinerja rata-rata dimasukkan dikategori rendah. Begitupun sebaliknya, jika penilaian pertama buruk maka selanjutnya kinerja karyawan kedua ini sudah masuk kategori rata-rata atau baik.
7. Kesalahan Serupa dengan Saya
Kesalahan yang bisa terjadi karena penilai terpengaruh atas sifat-sifat yang serupa atau mirip dengan dirinya. Maksudnya yaitu penilai membandingkan dirinya dengan karyawan yang dinilainya. Penilaian ini sangat tidak objektif karena hanya menguntungkan karyawan yang memiliki kemiripan dengan penilai. Sedangkan karyawan yang tidak memiliki sifat atau kemiripan dengan penilai maka akan sangat dirugikan.
Solusi Mengatasi Kesalahan Penilaian