Mohon tunggu...
Aprilia Thoifatul Umma
Aprilia Thoifatul Umma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

In a world of worriers, be the warrior.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Stunting dengan Adakan Edukasi mengenai Pentingnya Asupan Gizi pada Balita

13 Agustus 2022   20:43 Diperbarui: 13 Agustus 2022   21:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (8/08/2022) - Stunting merupakan salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan tidak cukupnya asupan zat gizi yang bersifat kronis. Stunting ditandai dengan keadaan tinggi badan dan berat badan yang tidak sesuai umur ditentukan dari skor Z-Indeks yaitu apabila skor Z-indeks TB/U- nya di bawah -2 SD (standar deviasi). 

Asupan energi dan zat gizi yang tidak mencukupi, serta penyakit infeksi merupakan faktor yang sangat berperan terhadap masalah stunting. Hal tersebut membuat stunting menjadi salah satu target perbaikan gizi sampai tahun 2025.

Gizi memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Tujuan pemberian gizi yang baik adalah mencapai tumbuh kembang anak yang adekuat. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini akan berlanjut hingga dewasa. 

Asupan Gizi yang diberikan tidak hanya sekedar kenyang tetapi juga harus mengandung zat gizi baik Makronutrient maupun Micronutrient. Dalam hal ini, asupan gizi yang didapat anak usia dibawah 2 tahun bersumber dari ASI eksklusif (0-6 bulan) serta konsumsi Makanan Pendamping (MP) -- ASI yang menjadi fase terpenting balita dalam mengenal dan mengembangkan kemampuan dalam mengunyah dan menelan.

Melihat fenomena stunting yang juga terjadi di kelurahan Kalibanteng Kulon dengan angka kejadian sebanyak 4 balita stunting, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Aprilia Thoifatul Umma (21)  mengambil langkah cerdas dengan melakukan edukasi dan penyuluhan mengenai pentingnya Asupan Gizi Balita. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2022 bersamaan dengan dilakukannya kegiatan posyandu RW 03 di Kelurahan Kalibanteng Kulon. Sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita dibawah 2 tahun, yaitu sebanyak 12 ibu beserta balitanya. 

Pada akhir sesi, diberikan pula alat ukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Booklet kepada masing-masing RW di Kelurahan Kalibanteng Kulon yang diwakilkan oleh ibu Elisabeth sebagai perwakilan dari ibu PKK Kelurahan Kalibanteng Kulon. Harapannya, LILA dan booklet yang diberikan dapat digunakan sesuai dengan fungsi serta dapat memberikan pengetahuan dan memotivasi sasaran untuk lebih memperhatikan asupan gizi balitanya sehingga mampu meminimalisir naiknya angka kejadian stunting

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

"Dari survey yang dilakukan kepada kader stunting sebelumnya, saya menemukan fakta bahwa sebagai besar ibu-ibu masih menerima informasi yang keliru terkait asupan gizi balita. Khususnya pada masa pemberian MP-ASI, salah satunya adalah adanya kepercayaan bahwa balita yang tumbuh dengan baik adalah balita dengan badan yang gemuk. 

Padahal faktanya, anak yang bertubuh gemuk dibawah 2 tahun berpotensi mengalalami obesitas dan berisiko mengalami masalah kesehatan. Adapula kepercayaan masyarakat terkait kandungan micin atau MSG dapat mempengaruhi kecerdasan anak padahal MGS yang diberikan sesekali tidak akan menjadi masalah asalkan memperhatikan jumlah dan takaran yang sesuai. 

Dalam hal ini MSG bersifat self-limiting yang apabila dikonsumsi terlalu banyak malah akan merusak citarasa makanan. Oleh karena itu, informasi tersebut harus diluruskan salah satunya melalui kegiatan edukasi dan penyuluhan ini". Ujar mahasiswa KKN TIM II UNDIP tersebut mengenai alasan dilaksanakannya kegiatan.

Materi edukasi yang disampaikan dalam edukasi ini disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan pada survey sebelumnya. Hal ini menjadi salah satu faktor timbulnya antusiasme sasaran. Kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan dimana mahasiswa KKN akan memantau perkembangan terkait asupan gizi balita yang dilihat pada penambahan berat badan dan tinggi badan balita khususnya pada 4 balita yang masih masuk dalam kategori stunting di Kelurahan Kalibanteng Kulon. 

Adanya program edukasi dan penyuluhan mengenai asupan gizi balita diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan orang tua sehingga angka kejadian stunting dapat dicegah dan diminimalisir.

Penulis : Aprilia Thoifatul Umma - Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

DPL : Dr. Noer Abyor Handayani, S.T., M.T.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun