Padahal faktanya, anak yang bertubuh gemuk dibawah 2 tahun berpotensi mengalalami obesitas dan berisiko mengalami masalah kesehatan. Adapula kepercayaan masyarakat terkait kandungan micin atau MSG dapat mempengaruhi kecerdasan anak padahal MGS yang diberikan sesekali tidak akan menjadi masalah asalkan memperhatikan jumlah dan takaran yang sesuai.Â
Dalam hal ini MSG bersifat self-limiting yang apabila dikonsumsi terlalu banyak malah akan merusak citarasa makanan. Oleh karena itu, informasi tersebut harus diluruskan salah satunya melalui kegiatan edukasi dan penyuluhan ini". Ujar mahasiswa KKN TIM II UNDIP tersebut mengenai alasan dilaksanakannya kegiatan.
Materi edukasi yang disampaikan dalam edukasi ini disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan pada survey sebelumnya. Hal ini menjadi salah satu faktor timbulnya antusiasme sasaran. Kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan dimana mahasiswa KKN akan memantau perkembangan terkait asupan gizi balita yang dilihat pada penambahan berat badan dan tinggi badan balita khususnya pada 4 balita yang masih masuk dalam kategori stunting di Kelurahan Kalibanteng Kulon.Â
Adanya program edukasi dan penyuluhan mengenai asupan gizi balita diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan orang tua sehingga angka kejadian stunting dapat dicegah dan diminimalisir.
Penulis : Aprilia Thoifatul Umma - Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
DPL : Dr. Noer Abyor Handayani, S.T., M.T.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI