Pengantar   Â
Ekonomi merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia Kebutuhan ekonomi erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahun ini, covid-19 menjadi perhatian yang sangat besar bagi bagsa Indonesia karena menimbulkan banyak kerugian ekonomi. Dalam upaya untuk memulihkan kondisi perekonomian , Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Dalam sejarah perekenomian bangsa Indonesia  Ketika mengalami krisis ekonomi 1997-1998, menunjukkan bahwa UKM dapat melakukan aktivitas usahanya bertahan darigoncangan kritis dan tidak ikut terpuruk, karena benar-benar memberdayakan sumber daya lokal sebagai bahan baku dan tenaga kerja domestik (Marwati, 2021).
Indonesia meiliki potensi perikanan yang ditaksir mencapai 6,4 juta ton per tahun dengan tingkat pemanfaatan saat ini sebesar 4,4 juta ton per tahun atau sekitar 70%.Usaha bidang perikanan merupakan salah satu usaha yang produktif namun masih sedikit peminatnya. Akan tetapi, akhir-akhir ini bidang perkanan mulai diminati karena adanya perubahan konsumsi ke arah produk perikanan. Salah satu prospek yang dapat dikembangkan yaitu komoditas lele dumbo karena memiliki kandungan protein yang cukuo tinggi, harga ikan Lele yang terjangkau sehingga memungkinkan pangsa pasar Lele Dumbo menjajikan sebagai UKM yang memulihkan perekonomian pasca pandemi covid-19.
Circular Economy sebagai Solusi Permasalahan LimbahÂ
Permasalahan yang sering dialami oleh pembudidaya ikan saat ini antara lain kebutuhan pakan ikan yang ekonomis untuk mendukung pertumbuhan dan produksi ikan yang dipelihara supaya meningkat, tingginya harga pakan komersial, minimnya pengetahuan pembudidaya ikan mengenai bahan alternatif yang dapat dijadikan pakan, pembuatan pakan serta manajemen pemberian pakan ikan (Amin et al., 2020). Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pembudidaya dengan melakukan inovasi bahan baku pakan ikan.
Salah satu UKM yang berkembag di sektor kuliner adalah bakpia dan tahu.. Usaha bakpia, meskipun mengalami penurunan drastis, namun masih tetap bertahan dan diprediksikan akan Kembali meningkat ketika sektor pariwisata "hidup" kembali. Dengan meningkatnya permintaan pasar yang cukup tinggi nantinya pasca pandemi, produsen bakpia pun harus menyedikan sumber bahan dalam skala besar. Salah satu bahan  pembuatan bakmia yang umum adalah kacang hijau. Penggunaan kacang hijau ini hanya dimanfaatkan bagian bijinya saja, sedangkan kulitnya diperlakukan sebagai limbah karena dianggap tidak memiliki manfaat. Sebelum adanya pandemi, satu tempat industri bakpia  saja, tidak kurang dari 10-30kg per harinya, limbah kacang hijau dapat dihasilkan. Pada usaha tahu merupakan makanan kaya protein yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan tidak mengenal adanya pandemi. Pada pengolahan tahu, dihasilkan limbah berupa ampas tahu yang apabila tidak segera ditangani, dapat menimbulkan aroma yang tidak sedap.
Limbah yang dihasilkan dari usaha tahu dan bakpia tentunya menjadi persoalan yang urgen karena dapat menjadi permasalahan lingkungan serius. Salah satu upaya dalam pengelolaan limbah yaitu, kulit kacang hijau dan ampas tahu  digunakan sebagai inovasi pakan ikan lele dumbo untuk menciptakan circular economy. Circular economy memiliki pengertian sebagai suatu system pemanfaatan sumber daya di mana terjadi proses pengurangan, penggunan kembali, dan daur ulang (Darmastuti et al., 2021). Dengan adanya circular economy maka dapat terjadi adanya peningkatan nilai ekonomi yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Potensi Ampas Tahu dan  Kulit Kacang Hijau Sebagai Pelet Ikan Lele DumboÂ
Budidaya pakan ikan lele dumbo memerlukan faktor pakan yang menjadi komponen biaya terbesar. Nutrisi yang dibutuhkan untuk pembesaran lele pada umumnya berkisar antara 23-35% protein, 4-18% lemak dan 10-20% karbohidrat (Budiretnani,2017). Unsur pakan menjadi komponen biaya terbesar untuk pembesaran ikan, dengan adanya suatu inovasi produk yang berasal dari limbah yang artinya sudah tidak dimanfaatkan lagi mampu memberdayakan para pembudidaya ikan. Apalagi di masa pasca pandemic covid-19 diperlukan percepatan pertumbuhan ekonomi yang sudah terpuruk.
Pemenuhan nutrisi ikan lele bisa didapatkan melalui inovasi pakan dari ampas tahu dan kulit kacang hijau. Ditinjau dari kandungan nutrisininya, ampas tahu memiliki zat gizi yang tinggii yaitu protein (26,6%), lemak (18,3%), karbohidrat (41,3%), fosfor (0,29%), kalsium (0,19%), besi (0,04% dan air (0,09%) (MD et al., 2019). Sedangkan kulit kacang hijau, memiliki kandungan nutrisi serat kasarnya yang tinggi dan protein kasar yang hamper sama dengan kosnentrat. Menurut penelitian Rahayu et al. (2010), kandungan nutrient yang terdapat pada kulit kacang hijau adalah protein kasar 13-14%, serat kasar 49,44%, lemak 1,17%, air 63,35% dan Total Digestible Nutrient (TDN) 64,65%. Sedangkan untuk pembesaran lele dibutuhkan nutrisi antara lain 25-35% protein, 4-18% lemak dan 10-20% karbohidrat. Penambahan kulit kacang hijau dalam pembuatanan pakan ikan lele dumbo diharapkan mampu mengoptimalisasi kandungan nutrisi.
Pelet Ikan Lele Dumbo Ampas Tahu dan Kulit Kacang Hijau Termodifkasi
Dalam pembuatan pelet ikan lele dumbo tentunya memerlukan suatu penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan pelet yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Penelitian dapat dilakukan dengan beberapa tahapan. Mengacu pada penelitian serupa yang telah dilakukan oleh (Amin et al., 2020), penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen tunggal yaitu penggunaan pakan berbahan ampas tahu dan kulit kacang hijau termodifikasi sebagai pakan ikan lele dumbo dengan dua ulangan. Kemudian dilakukan pengamapatan dengan parameter antara lain pertumbuhan bobot dan Panjang mutlak, efisiensi pakan, laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup, serta parameter kualitas air berupa suhu dan pH. Setelah didapatkan data-data tersebut, kemudian dilakukan analisis data untuk mengatahui komposisi bahan mana yang paling optimal.
Diperlukan mitra untuk bekerja sama dalam proses penelitian ini. Mitra yang dapat diajak bekerja sama antara lain pengusaha bakpia, pengusaha tahu, dan pembudidaya ikan. Dengan adanya kerja sama antar mitra maka produk ini dapat tercipta dan diharapkan mampu menjadi suatu implementasi dari circular economy pasca pandemic covid-19.
Penutup
Masa pandemi covid-19 telah menimbulkan dampak di beberapa aspek kehidupan termasuk ekonomi. Upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 dapat dilakukan dengan pemberdayaan UKM. Salah satu UKM yang potensial ada di sektor perikanan. Ikan lele dumbo sebagai ikan yang akan diternakkan memiliki banyak keunggulan sehingga diharapkan mamiliki pasar yang strategis. Permasalahan dalam pembudidayaan salah satunya yaitu terletak pada pakan. Para pembudidaya ikan biasanya cenderung untuk mengandalkan suplai dari pabrikan (pakan komersial), sementara harga pakan hingga saat ini masih tergolong tinggi. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Dengan menggunakan prinsip circular economy, melalui pemanfaatan limbah ampas tahu dan kulit kacang hijau sebagai bahan pakan ikan lele dumbo termodifikasi mampu menjadi solusi permaslahan tersebut. Melalui sinergisitas antara mitra maka, dapat diupayakan percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemic covid-19.
Â
Â
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M., Taqwa, F. H., Yulisman, Y., Mukti, R. C., Rarassari, M. A., & Antika, R. M. (2020a). Efektivitas Pemanfaatan Bahan Baku Lokal Sebagai Pakan Ikan Terhadap Peningkatan Produktivitas Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.) di Desa Sakatiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Journal of Aquaculture and Fish Health, 9(3), 222. https://doi.org/10.20473/jafh.v9i3.17969
Darmastuti, S., Cahyani, I. P., Afrimadona, A., & Ali, S. (2021). Pendekatan Circular Economy Dalam Pengelolaan Sampah Plastik di Karang Taruna Desa Baros, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang. Indonesian Journal of Society Engagement, 1(2), 1--18. https://doi.org/10.33753/ijse.v1i2.13
Dwi Ari Budiretnani, D., & Budhi Utami, D. (2017). THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp) Dibimbing oleh: 1.
MD, M., Rangkuti, K., & Fuadi, M. (2019). Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Dalam Upaya Diversifikasi Pangan. Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian, 2(2), 52--54. https://doi.org/10.30596/agrintech.v2i2.3660
Rahayu, S., Diapari, D., Wandito, D. S., & Ifafah, W. W. (2010). Survey Potensi Ketersediaan Limbah Tauge sebagai Pakan Ternak Alternatif di Kotamadya Bogor. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Setya Marwati, F. (n.d.). SOSIALISASI BERBAGAI PELUANG USAHA UMKM DAN EKONOMI KREATIF DI ERA NEW NORMAL DI DUSUN PINGGIR DESA TELUKAN SUKOHARJO. In Jurnal Budimas (Vol. 03, Issue 01).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H