Mohon tunggu...
Aprilia Setyaningrum
Aprilia Setyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UNISNU JEPARA

Saya seorang mahasiswi PGSD UNISNU jepara semester 1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keberagaman sebagai kekuatan membangun toleransi dan kerukunan di indonesia

28 Desember 2024   10:23 Diperbarui: 28 Desember 2024   10:24 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KEBERAGAMAN SEBAGAI KEKUATAN: MEMBANGUN TOLERANSI DAN KERUKUNAN DI INDONESIA

 

NAMA : Aprilia Setyaningrum 

NIM     : 241330001608 

 

Indonesia, sebagai negara dengan keberagaman suku, budaya, agama, dan bahasa, Indonesia memupuk nilai-nilai toleransi dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. Keberagaman yang ada bukan menjadi faktor pemecah belah, melainkan sebuah kekayaan yang harus dilindungi dan diusahakan dengan penuh rasa saling menghargai. Toleransi dan kerukunan berperan penting dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas sosial. Dalam situasi sosial politik yang sering dibayangi oleh potensi konflik antar kelompok, maka penting untuk memperkuat kesadaran kelompok akan pentingnya hidup berdampingan secara harmonis. Latar belakang tema ini adalah perlunya terus membangun landasan yang kokoh dalam mengelola keberagaman agar Indonesia tetap kokoh menjadi negara yang bersatu, adil, dan makmur. Peningkatan kualitas pendidikan multikultural, pemahaman hak asasi manusia, dan mwtode antar kelompok merupakan langkah yang perlu diperkuat untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan dari tema "Menjaga keberagaman, toleransi, dan kerukunan dalam masyarakat Indonesia" yaitu untuk menjaga keharmonisan atau keakraban hubungan antar berbagai kelompok masyarakat, baik dari segi agama, suku, ras, dan budaya. Penting untuk mempertimbangkan dan memperkuat pentingnya hal tersebut Fokus utama topik ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai toleransi yang menjadi dasar keharmonisan sosial. Selain itu, tujuan lainnya adalah memperkuat rasa saling menghormati dan memahami untuk membangun kehidupan yang inklusif, damai, dan sukses. Inisiatif-inisiatif ini juga bertujuan untuk mencegah konflik sosial yang disebabkan oleh perbedaan dan meningkatkan kualitas interaksi antar individu dalam masyarakat Indonesia yang beragam. Dalam konteks ini, penting pula memberikan pendidikan yang menyampaikan pentingnya menghargai perbedaan melalui pendekatan berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan semangat keberagaman. 

Kurniawan, M. (2020),. Sari, L. A., & Wijayanti, N. (2019)

Keberagaman merujuk pada adanya perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti suku, agama, ras, budaya, dan bahasa, yang ada dalam suatu masyarakat. Indonesia dikenal sebagai negara dengan keberagaman yang sangat kaya, yang terdiri dari lebih dari 300 suku bangsa, berbagai agama (Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan lainnya), serta banyak bahasa daerah. Keberagaman ini seharusnya menjadi kekuatan yang memperkaya budaya dan mempererat persatuan, bukan menjadi sumber perpecahan. Sutrisno, H. (2021)

Contoh:

Di Indonesia, Hari Raya Idul Fitri dirayakan oleh umat Muslim dengan salat Idul Fitri dan berbuka puasa bersama keluarga. Di sisi lain, umat Kristen merayakan Natal dengan kebaktian dan makan bersama. Keberagaman ini dapat dihargai dengan saling memahami tradisi masing-masing dan merayakan bersama dalam semangat persaudaraan.

Toleransi merupakan sikap saling menghormati dan menerima perbedaan yang ada antar individu atau kelompok dalam masyarakat. Dalam konteks masyarakat Indonesia, toleransi berarti menghormati hak orang lain untuk mengamalkan keyakinan, adat istiadat, dan cara hidup yang berbeda tanpa merasa terganggu atau dihalangi. Toleransi tidak hanya menghindari konflik tetapi juga mendorong pengembangan bersama dan memperkuat hubungan sosial. Wulandari, P. (2018)

Contoh:

Tetangga yang beragama Hindu boleh merayakan Hari Raya Nyepi dengan berpuasa dan bermeditasi, dan tetangga yang beragama Islam boleh merayakan Ramadhan dengan berpuasa. Dalam masyarakat yang toleran, mereka saling menghormati dan mendukung satu sama lain untuk menjalankan agamanya tanpa konflik atau diskriminasi.

Harmoni adalah suatu keadaan di mana orang-orang hidup bersama secara damai meskipun ada perbedaan. Harmoni terjadi apabila terjalin rasa saling menghormati dan terjaganya hubungan baik antar individu atau kelompok, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial budaya. Dalam masyarakat yang harmonis, perbedaan bukanlah suatu hambatan melainkan bagian dari kekuatan bersama untuk mencapai tujuan bersama.  Suhartini, I., & Wahyuni, S. (2019).

Contoh:

Di pemukiman, warga yang berbeda agama saling membantu dalam kegiatan sosial seperti gotong royong, memperbaiki fasilitas umum, dan merayakan acara bersama. Meskipun berbeda keyakinan dan budaya, mereka tetap menjaga keharmonisan demi kebaikan bersama. Konsep keberagaman, toleransi, dan kerukunan saling melengkapi dan penting diterapkan di Indonesia untuk menjaga perdamaian. Tanpa toleransi, perbedaan dapat memicu konflik. Oleh karena itu, sikap saling menghormati dan bekerja sama harus dibangun, terutama melalui pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan semangat keberagaman.

  

Menjaga keberagaman, toleransi, dan kerukunan dalam masyarakat Indonesia merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan kedamaian dan kestabilan sosial. Keberagaman yang dimiliki Indonesia seharusnya menjadi kekuatan, bukan pemecah belah, dan harus dihargai serta dijaga melalui sikap saling menghormati. Toleransi memainkan peran krusial dalam mendorong masyarakat untuk saling menerima perbedaan, baik dalam hal agama, suku, ras, maupun budaya, tanpa menimbulkan konflik. Sementara itu, kerukunan menjadi pondasi utama bagi terjalinnya hubungan sosial yang harmonis, di mana setiap individu dapat hidup berdampingan meskipun memiliki latar belakang yang berbeda. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan kerukunan sejak dini. Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus berupaya memperkuat nilai-nilai ini agar

Indonesia tetap menjadi negara yang bersatu, damai, dan sejahtera. Mulyadi, I. (2021).  Aziz, A. (2018)

             

Daftar Pustaka

Kurniawan, M. (2020). Toleransi dalam Masyarakat Multikultural Indonesia.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sari, L. A., & Wijayanti, N. (2019). Peran Pendidikan dalam Memelihara Keberagaman dan Kerukunan di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Sutrisno, H. (2021). Kerukunan Sosial dan Konflik: Studi Kasus di Indonesia. Malang: UB Press. 

Wulandari, P. (2018). Keberagaman dan Toleransi dalam Perspektif Sosial Budaya. Surabaya: Airlangga University Press. 

Suhartini, I., & Wahyuni, S. (2019). Keberagaman dan Toleransi dalam Pendidikan di Indonesia: Tantangan dan Solusi. Jakarta: Penerbit Kencana. 

Aziz, A. (2018). Pendidikan Toleransi untuk Masyarakat yang Damai dan Sejahtera. Surabaya: Penerbit Pustaka Alvabet. 

Mulyadi, I. (2021). Masyarakat Multikultural Indonesia: Mengelola Keberagaman dan Memperkuat Kerukunan. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun