Mohon tunggu...
KKN 7 Bubutan
KKN 7 Bubutan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok 7 KKN UPN "Veteran" Jawa Timur

Kelompok 7 KKN Tematik Bela Negara Tahun 2021 UPN "Veteran" jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal Kecamatan Bubutan Melalui Video Pendek "Bubutan Heritage" Persembahan KKN UPN Veteran Jawa Timur

28 Juli 2021   17:28 Diperbarui: 28 Juli 2021   17:57 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Ketua RT 03 RW 02 Tembok Gede dan robot ‘Smart City’/Dokpri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sarana bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dan nilai tambah dalam mengidentifikasi, merumuskan sekaligus memecahkan semua permasalahan yang dihadapi masyarakat dengan secara langsung terjun dan menjalani kehidupan di tengah-tengah masyarakat. KKN Tematik Bela Negara 2021 UPN "Veteran" Jawa Timur kali ini bertemakan “Pengembangan Potensi Pariwisata Lokal dan Penguatan Ekonomi Kreatif di Masa Pandemi.” 

Sesuai dengan tema tersebut kelompok 7 memiliki salah satu program kerja mengenai pengembangan pariwisata khususnya wilayah di Surabaya, yakni Kelurahan Bubutan. Kelurahan Bubutan sendiri memiliki dua kampung yang memiliki potensi pariwisata. Namun, perkembangan dari sektor pariwisata tersebut terhambat dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang belum usai.

UPN "Veteran" Jawa Timur menekankan kepada mahasiswa KKN untuk melakukan kegiatan KKN melalui platform video conference. "Kami mencoba memaksimalkan program KKN UPN “Veteran” Jawa Timur agar tetap bermanfaat bagi masyarakat meski di masa pandemi. 

Sebisa mungkin persiapan dan pelaksanaan mahasiswa dilakukan secara online atau dari rumah masing-masing peserta KKN dengan memaksimalkan koordinasi menggunakan teknologi. Program kerja juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Bubutan dengan mempertimbangkan protokol kesehatan," jelas Heidy Arviani selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) KKN 7.

Pada dasarnya dalam pembuatan video ini harus dilakukan secara luring agar dapat maksimal. Sehingga pengambilan gambar dilakukan secara luring selama dua hari ditanggal 16 Juli 2021 dan 19 Juli 2021 dengan protokol kesehatan yang ketat. 

Video tersebut berupa video pendek yang berjudul “Bubutan Heritage” dan memuat video citytour berupa pengenalan terhadap potensi pariwisata pada dua kampung di Kelurahan Bubutan, yakni Kampung Lawas Maspati dan Kampung Pintar Tembok Gede. Tujuan dari pembuatan video pendek ini diungkapkan oleh Hikmah Istiqomah (IH/18) selaku Ketua Divisi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata kelompok 7.

Hikmah menyebut, kelompok 7 KKN Tematik Bela Negara 2021 UPN “Veteran” Jawa Timur kali ini berada di Kecamatan Bubutan yang menyimpan banyak cerita namun tidak banyak diketahui orang atau istilahnya hidden gems. 

Kampung Lawas Maspati memiliki nilai historis di dalamnya seperti rumah Raden Sumomiharjo, coffee shop Omah Tua dan sekolah Ongko Loro. 

Warga kampung ini bergotong royong untuk membuat kampungnya menjadi kawasan yang kreatif, ramah, edukatif dan menginspirasi pengunjung. 

Sedangkan Kampung Pintar Tembok Gede memiliki inovasi lainnya berupa daur ulang limbah sampah menjadi sebuah hiasan kampung dan pertanian non lahan akuaponik sebagai ketahanan pangan saat pandemi. 

Salah satu inovasi kreatif yang menarik dari Kampung Pintar ini yaitu alat elektronik bekas yang di rancang menjadi sebuat robot canggih dan bernama ‘Smart City’.

Video pendek “Bubutan Heritage” ini ditayangkan pada youtube KKN 7 Bubutan dan dipromosikan di Instagram kelompok 7 (@kkn7.bubutan). “Potensi yang ada di kampung kami yaitu karakter kampung ini adalah tentang pengolahan sampah dan merupakan hal yang paling pokok. 

Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah terdapat beberapa macam, baik dari hiasan jam dinding, lampu hias maupun robot seperti ini yang menjadi icon dari kampung kami. Sehingga banyak pengunjung atau wisatawan yang penasaran dan datang kesini (read: Kampung Pintar Tembok Gede). 

Intinya belajar cara pengolahan sampah, sampah organik bisa dijadikan pupuk organik sedangkan sampah anorganik seperti botol bekas dan kardus bisa di daur ulang namun apabila tidak bisa di daur ulang maka akan dijual sebagai pemasukan kampung untuk membenahi kampung pintar ini,” ujar Aseyan, Ketua RT 03 RW 03 Tembok Gede.


Aseyan berharap kampungnya bisa menjadi kampung wisata, karena masyarakat sudah semangat dan membenahi lingkungannya. Sehingga dapat memberikan pemasukkan pada masyarakat kampung pintar dengan menjual produk UKM (Usaha Kecil dan Menengah) pada para wisatawan maupun pengunjung yang datang. 

“Promosi pariwisata kami lakukan secara digital dengan memanfaatkan media sosial untuk mengenalkan, menawarkan dan menjual destinasi wisata tersebut. Adanya video pendek serta foto yang nantinya akan kami promosikan secara digital. 

Kami berharap agar masyarakat luas dapat melihat wilayah wisata tersebut secara digital dan akan tertarik untuk berkunjung kesana,” ungkap Hikmah. (ask)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun