Mohon tunggu...
Aprilia Rahmiani
Aprilia Rahmiani Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 1 Sarolangun / Mahasiswa pascasarjana pendidikan IPA Universitas Pendidikan Ganesha

Mahasiswa pascasarjana pendidikan IPA Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ayo Kenali Kimia Larutan dengan Memahami Konsep Asam-Basa,pH,Hidrolisis dan Larutan Penyangga

8 Juli 2024   17:21 Diperbarui: 8 Juli 2024   18:28 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokpri (kimia larutan)

Ion oksida dalam air akan mengalami reaksi:

                            O2- +H2O 2OH-

Contoh Reaksi Ionisasi Basa
Contoh Reaksi Ionisasi Basa
Arrhenius mengusulkan teori disosiasi elektrolit yang menyatakan bahwa elektrolit seperti asam, basa dan garam terdisosiasi menjadi ion-ion komponennya dalam air. Beberapa elektrolit terdisosiasi sempurna (elektrolit kuat) tetapi hanya beberapa terdisosiasi sebagian (elektrolit lemah). Teori asam basa berkembang pesat berlandaskan teori ini.

2) Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Padatahun 1923, Johannes Bronsted (Denmark) dan Thomas Lowry (Inggris) mempublikasikan tulisan yang mirip satu-sama lain secara terpisah. Pendekatan teori asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas hanya pada larutan berair, tetapi mencakup semua sistem yang mengandung proton (H+).

Menurut Bronsted-Lowry:

  • Asam: zat/senyawa yang dapat mendonorkan proton (H+) bisa berupa kation ataumolekul netral.
  • Basa: zat/senyawa yang dapat menerima proton (H+), bisa berupa anion atau molekulnetral.

Kelebihan Teori Asam-Basa Bronsted Lowry

Konsep asam basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam basa Arrhenius karena:

Konsep asam basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.

Asam basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul tetapi juga dapat berupa kation atau anion. Konsep asam basa Bronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat garam dari NH4Cl. dalam NH4Cl yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam air dapat melepas proton.

Kekurangan Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

  1. Teori ini memang dapat bekerja untuk semua pelarut protik, pelarut yang dapat melepaskan proton (seperti asam asetat, air, amonia cair, dan lain lain) tetapi teori ini tidak dapat menjelaskan perilaku asam-basa dalam pelarut aprotik, pelarut yang tidak dapat mendonorkan atau melepaskan ion H+, seperti benzena dan dioksan.
  2. Gagal menjelaskan reaksi antara oksida asam seperti CO2, SO2, SO3 dan lain-lain. dengan oksida basa seperti CaO, BaO, MgO dan lain-lain yang kemudian dapat menghasilkan suatu garam. Yang terjadi bahkan tanpa adanya pelarut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun