Mohon tunggu...
Aprilia Nur Khasanah
Aprilia Nur Khasanah Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi Beragama Indonesia

3 November 2023   00:37 Diperbarui: 3 November 2023   00:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia dikenal memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia dan hal ini menjadi prioritas mendesak dalam hal moderasi Islam. Menurut ajaran Islam sendiri, moderasi merupakan ajaran yang mendasar dimana Islam moderat adalah pemahaman agama yang tepat dalam konteks keberagaman dalam segala aspeknya, baik itu agama, adat istiadat, buaya atau asal usul suku dan negara itu sendiri.

Oleh karena itu, moderasi beragama harus dipahami secara kontekstual dan bukan sekedar tekstual. Dalam hal ini, kita mungkin ingin mengatakan bahwa moderasi beragama di Indonesia bukanlah moderasi di Indonesia. Namun pandangan terhadap agama sendiri juga perlu diimoderasi, karena Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya akan budaya dan adat istiadat. Selain itu, semua agama termasuk Islam telah masuk ke Indonesia dan dengan mudah diterima oleh masyarakat negeri ini selama beberapa generasi, tidak terlepas dari terjadinya akulturasi antara agama dan budaya di Indonesia.

Hal inilah yang menjadi motivasi masyarakat Indonesia untuk menganut agama yang sesuai dengan keyakinannya tanpa menghilangkan budaya dan adat istiadatnya.

Selain itu, Islam moderat dapat menyelesaikan berbagai permasalahan agama dan peradaban dunia, dan yang tidak kalah pentingnya adalah umat Islam moderat dapat memberikan respon yang kuat disertai dengan tindakan damai terhadap kelompok radikal, ekstrimis, dan puritan dalam melakukan setiap tindakannya dengan kekerasan.

Dalam hal ini, setidaknya untuk saat ini, Islam dan umat Islam menghadapi tantangan baik secara lokal maupun global.

Pertama, kecenderungan sebagai umat Islam menjadi radikal, termotivasi dan konservatif dalam pemahamannya terhadap teks-teks agama dan berusaha memaksakan pendekatan tersebut pada masyarakat Muslim, bahkan dalam beberapa kasus tidak segan-segan menggunakan kekerasan.

Kedua, trend lainnya yang juga ekstrim adalah Hasrat beragama dan kepatuhan terhadap perilaku dan doktrin negatif dari budaya peradaban lainnya. Dalam upayanya mereka mengutip teks-teks keagamaan seperti Al-Qur'an dan Hadist serta karya-karya para ulama klasik sebagai landasan dan kerangka berpikir, sedangkan proses atau metode yang bermakna dalam menerapkan pandangan mereka tetap bersifat tekstual dan independent. Maka tak heran jika mereka ibarat generasai yang lahir terlambat, karena hidup dalam masyarakat modern dengan pemikiran generasi sebelumnya.

Definisi Moderasi Beragama

Secara umum moderasi beragama adalah pemahaman agama dan pengamalan agama secara seimbang dan adil, tidak terlalu berhaluan kiri dan tidak terlalu berhaluan kanan. Menghadapi merebaknya ideologi ekstrimes yang semakin populer di berbagai aspek kehidupan, banyak masyarakat kita yang belum memahami pentingnya pembelajaran moderasi beragama untuk hidup sehat, menjalani toleransi beragama dalam masyarakat multikultural.

Dengan kata lain, moderasi dapat dipahami sebagai sikap terhadap segala sesuatu yang baik sesuai dengan objeknya, termasuk budaya, adat, atau agama.

 Prinsip Dasar Moderasi Beragama

Adalah pandangan, sikap, dan praktik keagamaan dalam hidup bersama yang menunjukkan hakikat ajaran agama, khususnya melindungi harkat dan martabat manusia serta menciptakan kemaslahatan berdasarkan prinsip keadilan, keseimbangan, dan agama, menghormati konstitusi yang telah disepakati oleh negara. Berikut beberapa prinsip moderasi beragama:

a)Tawassuth (mengambil jalan tengah)

b)I'tidal (bersikap objektif)

c)Tasamuh (toleran/ramah terhadap perbedaan)

d)Musyawarah (berunding)

e)Ishlah (menjaga kebaikan dan kedamaian)

Dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama, moderasi beragama sangat diperlukan untuk memperkuat hakikat beragama sebagai jalan menuju perdamaian bagi sesama. Dengan memahami prinsip-prinsip moderasi beragama diharapkan dapat memiliki pandangan masyarakat yang lebih dewasa dan obyektif dalam kehidupan.

Pentingnya Moderasi Beragama

Saat ini kita telah memasuki era yang disebut post-secular atau pasca-secular dan sejak lama masyarakat di berbagai belahan dunia telah menganut securalisme yang berarti menjaga jarak atau pemisahan agama dari kehidupan duniawi. Bahkan ketika kehidupan seperti itu mengancam kehidupan masyarakat itu sendiri.

Inilah sebabnya mengapa komunitas global sekali lagi mulai mulai merasakan perlunya kehadiran agama. Oleh karena itu, dalam beragama yang baik harus ada moderasi antar agama. Dan adanya moderasi beragama sangatlah penting karena di dunia dan di Indonesia masih terdapat permasalahan besar terkait dengan ekstrimisme yang cenderung kea rah yang disebut terorisme dan dikatakan secara umum terorisme ini cenderung mengatasnamakan agama. Bahkan dalam tindakannya pun banyak yang melibatkan ajaran atau tarekat agama, sehingga hal ini sangat penting bagi kita, karena umat beragama harus saling menghormati dan memahami agar tidak terpengaruh oleh ajaran ekstrimisme.

Moderasi beragama dapat diterapkan dengan beberapa cara. Pertama, memperkuat pandangan, perspektif, dan praktik keagamaan di tingkat individu, keluarga, nasinal dan negara. Masyarakat yang ingin melakukan moderasi beragama harus bersikap moderat terlebih dahulu sebelum mengajarkan dan menerapkan nilai-nilai moderasi beragama kepada orang lain. Kedua, meningkatkan kerukunan dalam kehidupan beragama. Memang kita hidup dalam realitas kehidupan beragama yang beragam dan interaksi dengan agama yang berbeda.

Oleh karena itu, keharmonisan harus dibangun. Selain itu mempererat ikatan agama dan budaya. Agama tidak pernah hidup sendiri karena agama selalu bersentuhan dengan budaya dan dari situlah timbul aktivitas keagamaan. Keempat, meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama. Tujuan agama adalah mendatangkan perdamaian dan kesejahteraan serta menjadikan kehidupan masyarakat aman dan tentram. Oleh karena itu, moderasi beragama harus memperkuat tujuan-tujuan keagamaan tesebut. Terakhir adalah pengembangan sumber daya ekonomi dan keagamaan, agama juga perlu terlibat aktif dalam pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi para pemeluknya.

Dalam konteks Pendidikan Islam, guru hendaknya memiliki ciri ciri khas yang berintegritas dan moderat. Diantaranya adalah tidak ekstrim kiri atau kanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun