Mohon tunggu...
Aprilia Nur Khasanah
Aprilia Nur Khasanah Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Nasionalisme Pandangan Soekarno

26 Oktober 2023   20:19 Diperbarui: 26 Oktober 2023   20:22 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam dan Nasionalisme adalah dua konsep yang saling terkait dan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

*Nasionalisme telah mandarah daging dalam diri umat Islam Indonesia, terutama mereka yang telah mengikuti ulama Ahlussunnah wal Jamaah. Dalam pandangan ulama yang dianut mereka itu, cinta tanah air merupakan tanda-tanda iman.

*Islam tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi negara. Sebagai agama yang rahmatan lil'alamin, Islam sangat relevan dan fleksibel dalam segala bidang kehidupan. Islam mengatur segala para pemeluknya dalam segala hal, baik itu kehidupan individu maupun sosial kemasyarakatan.

*Islam memiliki kaitan yang erat dengan ajaran tentang nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Islam mengandung nilai-nilai nasionalisme dan rasa cinta tanah air yang dapat diambil dari Al-Qur'an, Hadist dan sejarah Islam di Indonesia.

*Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri. Namun, semangat nasionalisme dan cinta tanah air harus disatukan dengan aturan Islam.

Dapat disimpulkan bahwa Islam dan Nasionalisme dapat menyatu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan cinta terhadap tanah air merupakan tanda tanda iman. Pandangan Islam terhadap Pancasila, NKRI, dan nasionalisme tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam, dan Islam sangat relevan dan fleksibel dalam segala bidang kehidupan. Nasionalisme yang didorong oleh Islam adalah cinta tanah air dan merdeka dari segala macam bentuk penjajahan dan nasionalisme yang dilarang dalam Islam adalah menyombongkan diri dan menganggap bangsa sendiri lebih tinggi dan hebat dibanding bangsa lain.

Islam dan kebangsaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam organisasi dakwah dan semua kader harus memahami nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Sunnah nabi. Islam memberikan pandangan dunia dan makna bagi manusia termasuk bidang politik, dan banyak para ulama tradisional yang beraagumentasi bahwa Islam merupakan sistem kepercayaan di mana agama memiliki hubungan erat dengan politik.

Penting untuk dipahami bahwa Indonesia bukanlah negara Islam melainkan negara mayoritas muslim. Dalam konstitusi Indonesia, Pancasila merupakan dasar negara yang memandang Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip demokrasi, kemanusiaan, sosial dan solidartias. Meskipun demikian, Islam telah memainkan peran penting dalam kehidupan politik dan sosial Indonesia sejak awal abad ke-13.

Kemunculan Islam di Indonesia terjadi melalui hubungan perdagangan dan diplomasi. Sejak saat itu, Islam telah merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Islam membawa serta sistem nilai, norma, dan prinsip moral yang mempengaruhi budaya, hukum, dan tatanan sosial di Indonesia. Bagaimana Islam hidup berdampingan  dengan nasionalisme dalam sejarah modern Indonesia merupakan cerita yang menarik.

PEMIKIRAN SOEKARNO TENTANG NASIONALISME

Berikut adalah beberapa definisi nasionalisme diantaranya adalah:

1.Encyclopaedia Britannica

Nasionalisme adalah suatu keadaan pikiran dimana individu merasa bahwa setiap orang berhutang kesetiaan (sekuler) terbesarnya kepada negara bangsa.

2.L. Stoddard

Nasionalisme adalah suatu pikiran dan keyakinan yang dianut oleh sejumlah besar individu untuk membentuk suatu bangsa. Nasionalisme adalah perasaan persatuan dalam suatu kelompok sebagai suatu bangsa.

3.Hans Kohn

Nasionalisme menegaskan bahwa negara-negara adalah satu-satunya bentuk organisasi politik yang ideal dan sah, dan bahwa bangsa adalah sumber dari seluruh energi budaya kreatif dan kemakmuran ekonomi.

Dalam ketiga definisi nasionalisme diatas, terdapat kesamaan mendasar: nasionalisme muncul ketika suatu bangsa mempunyai cita-cita yang mencakup berdirinya negara-bangsa dan rasa cinta terhadap bangsanya sendiri.

Soekarno sebagai tokoh yang mengutarakan nasionalisme sebagai upaya mempersatukan bangsa Indonesia dan memperjuangkan kemerdekaan nasional, mempunyai konsep nasionalisme tersendiri. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato bersejarah yang dikenal dengan Lahirnya Pancasila. Dalam pidatonya ia memberikan definisi nasionalisme dengan mengutip apa yang telah ditulis dan dikatakan para ilmuwan, kemudian menyimpulkan dengan konsep nasionalismenya tersendiri. Salah satunya, ia kutip dalam, pemikiran Ernest Renan, kondisi suatu bangsa adalah adanya keinginan untuk bersatu, masyarakatnya merasa bersatu dan ingin bersatu.

Sebelumnya, Soekarno sempat mengutarakan pandangannya mengenai nasionalisme. Perlu dicatat bahwa pada tahun 1926, melalui karyanya yang terkenal, "Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme" ia menulis, pada tahun 1882 Ernest Renan menerbitkan pandangannya tentang ideologi nasional. Menurut penyair ini, bangsa mempunyai jiwa dan asas akal yang bersumber pada dua hal:

Pertama-tama, bangsa harus hidup bersama dalam satu sejarah. Kedua, masyarakat kini harus mempunyai kemauan dan keinginan untuk hidup Bersama, bukanlah spesies (ras), bahasa, agama, melainkan rasa kebutuhan, maupun batas negara yang membentuk suatu bangsa.

Adapun pandangannya bahwa persatuan antara manusia dan tempat itu perlu, pandangan tersebut dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945 yang dikutip dari pendapat Ki Bagoes Hadikusumo atau Munandar, sebenarnya tersirat dalam tulisannya tahun 1962 diatas dimana, ia menjelaskan Islam Nasionalisme.

TUJUAN NASIONALISME

a.Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta tanah air dan bangsa

b.Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat

c.Menghilangkan tuntutan yang berlebihan dari individua tau kelompok yang tinggal disebuah negara

d.Menjamin kemajuan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional melawan musuh dari luar sehingga melahirkan semangat rela berkorban

e.Memberi identitas suatu bangsa

PENERAPAN NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

a.Memilih memakai produk dalam negeri, contohnya memakai batik

b.Bangga sebagai warga negara Indonesia

c.Menjaga nama baik negara

d.Menjaga persatuan dan kesatuan

e.Turut serta dalam upaya pembelaan negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun