1.Encyclopaedia Britannica
Nasionalisme adalah suatu keadaan pikiran dimana individu merasa bahwa setiap orang berhutang kesetiaan (sekuler) terbesarnya kepada negara bangsa.
2.L. Stoddard
Nasionalisme adalah suatu pikiran dan keyakinan yang dianut oleh sejumlah besar individu untuk membentuk suatu bangsa. Nasionalisme adalah perasaan persatuan dalam suatu kelompok sebagai suatu bangsa.
3.Hans Kohn
Nasionalisme menegaskan bahwa negara-negara adalah satu-satunya bentuk organisasi politik yang ideal dan sah, dan bahwa bangsa adalah sumber dari seluruh energi budaya kreatif dan kemakmuran ekonomi.
Dalam ketiga definisi nasionalisme diatas, terdapat kesamaan mendasar: nasionalisme muncul ketika suatu bangsa mempunyai cita-cita yang mencakup berdirinya negara-bangsa dan rasa cinta terhadap bangsanya sendiri.
Soekarno sebagai tokoh yang mengutarakan nasionalisme sebagai upaya mempersatukan bangsa Indonesia dan memperjuangkan kemerdekaan nasional, mempunyai konsep nasionalisme tersendiri. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato bersejarah yang dikenal dengan Lahirnya Pancasila. Dalam pidatonya ia memberikan definisi nasionalisme dengan mengutip apa yang telah ditulis dan dikatakan para ilmuwan, kemudian menyimpulkan dengan konsep nasionalismenya tersendiri. Salah satunya, ia kutip dalam, pemikiran Ernest Renan, kondisi suatu bangsa adalah adanya keinginan untuk bersatu, masyarakatnya merasa bersatu dan ingin bersatu.
Sebelumnya, Soekarno sempat mengutarakan pandangannya mengenai nasionalisme. Perlu dicatat bahwa pada tahun 1926, melalui karyanya yang terkenal, "Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme" ia menulis, pada tahun 1882 Ernest Renan menerbitkan pandangannya tentang ideologi nasional. Menurut penyair ini, bangsa mempunyai jiwa dan asas akal yang bersumber pada dua hal:
Pertama-tama, bangsa harus hidup bersama dalam satu sejarah. Kedua, masyarakat kini harus mempunyai kemauan dan keinginan untuk hidup Bersama, bukanlah spesies (ras), bahasa, agama, melainkan rasa kebutuhan, maupun batas negara yang membentuk suatu bangsa.
Adapun pandangannya bahwa persatuan antara manusia dan tempat itu perlu, pandangan tersebut dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945 yang dikutip dari pendapat Ki Bagoes Hadikusumo atau Munandar, sebenarnya tersirat dalam tulisannya tahun 1962 diatas dimana, ia menjelaskan Islam Nasionalisme.