Mohon tunggu...
Aprilia Nur Khasanah
Aprilia Nur Khasanah Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Nasionalisme Pandangan Soekarno

26 Oktober 2023   20:19 Diperbarui: 26 Oktober 2023   20:22 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1.Encyclopaedia Britannica

Nasionalisme adalah suatu keadaan pikiran dimana individu merasa bahwa setiap orang berhutang kesetiaan (sekuler) terbesarnya kepada negara bangsa.

2.L. Stoddard

Nasionalisme adalah suatu pikiran dan keyakinan yang dianut oleh sejumlah besar individu untuk membentuk suatu bangsa. Nasionalisme adalah perasaan persatuan dalam suatu kelompok sebagai suatu bangsa.

3.Hans Kohn

Nasionalisme menegaskan bahwa negara-negara adalah satu-satunya bentuk organisasi politik yang ideal dan sah, dan bahwa bangsa adalah sumber dari seluruh energi budaya kreatif dan kemakmuran ekonomi.

Dalam ketiga definisi nasionalisme diatas, terdapat kesamaan mendasar: nasionalisme muncul ketika suatu bangsa mempunyai cita-cita yang mencakup berdirinya negara-bangsa dan rasa cinta terhadap bangsanya sendiri.

Soekarno sebagai tokoh yang mengutarakan nasionalisme sebagai upaya mempersatukan bangsa Indonesia dan memperjuangkan kemerdekaan nasional, mempunyai konsep nasionalisme tersendiri. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato bersejarah yang dikenal dengan Lahirnya Pancasila. Dalam pidatonya ia memberikan definisi nasionalisme dengan mengutip apa yang telah ditulis dan dikatakan para ilmuwan, kemudian menyimpulkan dengan konsep nasionalismenya tersendiri. Salah satunya, ia kutip dalam, pemikiran Ernest Renan, kondisi suatu bangsa adalah adanya keinginan untuk bersatu, masyarakatnya merasa bersatu dan ingin bersatu.

Sebelumnya, Soekarno sempat mengutarakan pandangannya mengenai nasionalisme. Perlu dicatat bahwa pada tahun 1926, melalui karyanya yang terkenal, "Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme" ia menulis, pada tahun 1882 Ernest Renan menerbitkan pandangannya tentang ideologi nasional. Menurut penyair ini, bangsa mempunyai jiwa dan asas akal yang bersumber pada dua hal:

Pertama-tama, bangsa harus hidup bersama dalam satu sejarah. Kedua, masyarakat kini harus mempunyai kemauan dan keinginan untuk hidup Bersama, bukanlah spesies (ras), bahasa, agama, melainkan rasa kebutuhan, maupun batas negara yang membentuk suatu bangsa.

Adapun pandangannya bahwa persatuan antara manusia dan tempat itu perlu, pandangan tersebut dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945 yang dikutip dari pendapat Ki Bagoes Hadikusumo atau Munandar, sebenarnya tersirat dalam tulisannya tahun 1962 diatas dimana, ia menjelaskan Islam Nasionalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun